Sebelas

14.9K 793 6
                                    

Saat ini terlihat seorang gadis terbaring dengan lelapnya dikamar VVIP rumah sakit itu.

Dan disampingnya seorang laki laki terus memegang tangannya mencoba menyalurkan kekuatannya kepada gadisnya.

Keenan menatap sendu gadisnya. Kembali terulang dimana Keenan harus melihat gadisnya terbaring di rumah sakit. Ia berjanji tidak akan meninggalkan gadisnya lagi.

Tidak lama setelahnya kedua pasang suami istri masuk ke kamar tempat Thea di rawat. Mereka adalah orang tua Keenan dan Thea.

"THEA.. " teriak Venya menghampiri anaknya. Mereka baru tiba dari Swiss setelah mendapat telpon kalau Thea masuk rumah sakit.

Agra pun menatap nanar anaknya itu, ia sungguh tidak pantas disebut sebagai ayah.

"siapa yang melakukan ini Keenan?" tanya Alanzo.

"anak dari Aditama dan Triandawan. " ucap Keenan tetap menatap gadisnya.

"BERANINYA MEREKA!! " geram Alanzo. Sedangkan Ayana pun tak kalah emosi dengan Alanzo. Ia berjanji akan membuat mereka membayar mahal atas kelakuan mereka.

"di..ngin. " terdengar lenguhan Thea mengatakan dingin dengan mata yang masih terpejam. Sontak membuat Keenan langsung mendekatkan dirinya ke arah Thea. Menggeser kedua orang tua Thea yang sama-sama cemas.

"sayang, hey bangun.. " ucap Keenan menggenggam tangan Thea sambil mengelus rambutnya.

"Ken.. Dingin.. " ucap Thea lagi. Keenan pun dengan sigap masuk kedalam selimut Thea dan ikut berbaring disampingnya lalu memeluk erat gadisnya.

Semua itu tak luput dari penglihatan keempat paruh baya itu. Menyaksikan Keenan yang sigap menjaga Thea. Hal itu membuat Agra dan Venya sangat yakin jika Keenan memang malaikat untuk Thea.

"lebih baik kita keluar. Ada Keenan yang menjaga Thea. " ucap Alanzo lalu keluar diikuti oleh Ayana.

Sedangkan Agra dan Venya masih menatap satu sama lain.

"Yah.. " ucap Venya. Ia masih enggan meninggalkan putrinya.

"biarlah, nanti kita masuk jika Thea sudah baikan. " ucap Agra memberi pengertian lalu mengajak Venya untuk keluar.

Dan saat ini tinggalah Keenan dan Thea di kamar rumah sakit itu. Keenan masih memeluk Thea dengan erat sedangkan Thea beringsut masuk kedalam pelukan Keenan.

"jangan selalu membuatku khawatir sayang."
Ucap Keenan mengecup kepala gadisnya.

"Ken.. " panggil Thea disela sela mereka terbaring.

"hmm.. Ada yang sakit? " tanya Keenan khawatir. Thea pun menggelengkan kepalanya.

"ngantuk. " ucap Thea.

"tidurlah, aku akan menjaga mu. " ucap Keenan. Dan Thea mengangguk lalu pergi ke alam mimpinya.

Keenan mengepalkan kedua tangannya. "setelah ini kalian akan mendapat balasannya!! "

Flashback on..

dont touch mine!!" ucap Keenan tajam.

"AKKHH.." ringgis Abinaya merasa cengkraman di pergelangan tangannya menguat. "le..lepas. " ucap Abinaya sambil berusaha melepas cengkraman Keenan namun semua sia-sia hingga

BRUKK...

"THEA... "

Seketika membuat Keenan langsung melepaskan cengkramannya dan beralih ke arah Thea yang saat ini sudah pingsan.

KEENANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang