09✓

642 104 218
                                    

“Ning, lo tadi dari mana, sih?” tanya Soobin yang sedang duduk di sofa sembari mengalih-alihkan channel TV.

Hari ini jam sudah menunjukkan pukul 09.30 malam, tapi 3 namja bernama Yeonjun, Beomgyu, dan Taehyun belum juga pulang.

Katanya, tiga namja itu sedang ke mall untuk membeli berbagai kebutuhan masing-masing, ijinnya sih cuma 30 menit, tapi sudah lebih dari satu jam mereka belum juga kembali.

“Gue tadi siang cuma ke kafe depan, hyung. Bareng sama Yoongi hyung,” Hueningkai menjawab.

Ting tong! Ting tong! Ting tong!

Bel apartemen ditekan bertubi-tubi, segera Soobin menghampiri pintu karena dirinya sudah tak sabar untuk memaki tiga namja yang tidak segera pulang hingga membuat dia menunggu sampai satu jam lebih di ruang tengah.

Tiba tepat di belakang pintu, segera dia membuka pintu itu.

“KALIAN Iㅡ, eh, hyung? Ada apa?” panik Soobin.

Namja dengan dua lesung pipi di kedua sisi itu hanya bisa menghela nafas, orang yang ia kira adalah teman seapartemennya itu ternyata adalah empat hyungnya. Mereka adalah Yoongi, Hoseok, Taehyung, dan Jungkook.

Soobin merasa malu karena dia tadi sempat berbicara dengan nada tinggi pada empat hyungnya itu. Tapi, segera dia menetralkan emosi dan meminta hyung-hyungnya itu untuk segera masuk.

“Hueningkai mana?” Yoongi bertanya.

“Ada kok di dalam. Mari, hyung!” ucap Soobin mempersilahkan keempat hyungnya untuk masuk ke apartemennya.

Setelah empat hyungnya sudah duduk di sofa ruang tamu, Soobin langsung masuk ke ruang tengah untuk memanggil Hueningkai. Setelah itu, kedua namja itu pun kembali ke ruang tamu dan duduk bersama empat hyungnya yang lain.

“Hueningkai, kamu punya mata batin, ya?" tanya Jungkook dengan wajah datar karena dirinya masih sedikit shock dengan ‘mata barunya’.

“Kami tahu hal ini dari Jimin, Jimin tadi bilang kalau lo punya mata batin, lo sendiri yang cerita ke dia dua hari yang lalu,” celetuk Taehyung.

“Iya, Ning. Apa itu bener?” tanya Hoseok mengulangi lagi pertanyaan Jungkook.

“Lho, Hueningkai? Lo punya mata batin? Kok nggak pernah cerita sama gue, sih?” heran Soobin.

“Sebelumnya, maaf ya Soobin hyung, gue nggak pernah ceritain hal ini ke lo. Em, itu semua bener, hyung. Gue emang punya mata batin. Tapi, gue nggak bisa lihat ‘mereka’, gue cuma bisa ngerasain aura-aura negatif ‘mereka’, bukan melihat wujud ‘mereka’,” jawab Hueningkai atas pertanyaan Jungkook dan Hoseok.

“Oh, syukurlah kalau begitu. Keknya bakal ngeri banget kalau orang bisa melihat sesuatu yang nggak terlihat. Huh, itu terlihat sangat mengerikan," ucap Soobin sambil menghela nafas lega setelah mengetahui keadaan Hueningkai.

“Bener, Bin. Ngeri banget kalau kita bisa ngeliat hal begituan. Sebenernya, gue datang ke sini dengan tujuan ingin tanya ke Hueningkai terkait mata batin dan cara supaya nggak takut mempunyai kelebihan itu, tapi ternyata Hueningkai tidak bisa melihatnya. Kalau kalian mau tahu, sebenernya gue punya mata batin dan bisa melihat ‘mereka’. Masalahnya, gue mendapatkan mata batin ini barusan, jadi gue masih nggak terbiasa dan takut banget dengan sekitar,” ujar Jungkook sambil menatap teman-temannya dengan muka yang tampak takut.

What? Seriusan, hyung? Aduh, gue nggak tahu sih harus gimana. Jujur saja, bisa merasakan ‘mereka’ aja gue udah gampang ketakutan, apalagi kalau gue bisa ngeliat ‘mereka’. Maaf ya, hyung. Gue nggak bisa kasih solusi apa-apa ke hyung.” Hueningkai meminta maaf kepada Jungkook.

Bad Past | BTS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang