28✓

397 87 20
                                    

Siang telah tiba, kini Seokjin dan Soobin tengah jalan bersamaan menapaki koridor universitas untuk pulang.

Setelah Seokjin, Jimin, dan Chanyeol sudah menentukan apa yang akan mereka jual di bazar besok, Seokjin langsung pulang karena tidak ada kelas lagi setelahnya, dan saat melintasi bangunan per bangunan ia bertemu dengan Soobin yang kebetulan ingin pulang juga. Oleh karena itu, mereka pun akhirnya pulang bersama.

“Hyung, di acara besok Sabtu itu hyung dapat tugas, nggak?”  Soobin bertanya sembari mengangkat sebelah alisnya.

“Dapat, Bin. Gue ditugaskan untuk mendirikan sebuah toko di bazar nanti, bareng sama Jimin dan Chanyeol,” balas Seokjin.

“Oh, gitu. Udah nentuin mau jual apa?” tanya Soobin lagi sembari memandang namja yang berjalan di sampingnya itu.

“Kita tadi sempat rundingan, dan kami memilih untuk jualan makanan aja karena gue sendiri kan lumayan jago masak. Kami juga berpikir bahwa makanan akan cukup menguntungkan jika dijual saat malam hari karena pasti juga bakal banyak yang lapar saat itu mengingat ketika siang tenaga kita sudah banyak terkuras dalam berbagai acara yang sudah disiapkan. Ya, semoga saja perkiraan kami benar dan toko kami nanti bisa laku keras,” balas Seokjin sembari tersenyum tipis.

“Amin. Oiya, hyung sama temen-temennya nanti rencananya mau jualan apa?” Soobin masih bertanya lagi kepada Seokjin terkait bazarnya.

“Kimbap. Kami sengaja memilih makanan itu sebagai yang diperdagangkan karena menurut kami makanan tersebut cukup simple untuk dibuat dan tidak mengandung kuah, terus juga kimbap ini ukurannya nggak seberapa besar, tapi cukup bikin kenyang sehingga nggak akan terlalu ribet. Kami nggak hanya membuat satu jenis kimbap saja, bakal ada beberapa jenis kimbap dengan aneka isi berbeda-beda, jadi bakal ada beberapa jenis kimbap gitu. Ya pokoknya gitu deh, Bin,” balas Seokjin seadanya.

“Wah, enak tuh. Nanti bakal gue samperin deh tokonya hyung," ujar Soobin keoada Seokjin.

“Makasih, Bin. Oiya, lo sendiri gimana? Maksud gue, di acara anniv sekolah nanti lo kebagian ngapain?” Seokjin berkata sembari mengangkat sebelah alisnya bertanya.

“Gue nggak ngapa-ngapain sih, hyung. Cuma jadi peserta aja," balas Soobin jujur.

“Oh, gitu, ya. Itu karena lo-nya yang malas mengikuti kegiatan semacam itu atau lo ada alasan lain?” tanya Seokjin kepada Soobin yang berada tepat di sisi kanannya.

“Gue disuruh dosen buat fokus olimpiade bulan depan, hyung. Makanya gue dibebasin dari acara-acara seperti itu. Bahkan sebenernya gue diminta untuk tidak mengahdiri acara tersebut sama sekali dan fokus untuk belajar, tapi gue tolak, sih. Soalnya kan bakal capek banget kalau gue cuma belajar doang sampai satu bulan ke depan, makanya gue mau ikut menghadiri acara tersebut walaupun cuma lihat-lihat doang, hehe,” balas Soobin sembari terkekeh ringan atas pertanyaan Seokjin.

Seokjin hanya manggut-manggut saja mendengar itu. Setelahnya, dia keduanya pun hanya saling diam dan fokus melangkah menuju gerbang kampus yang jaraknya tinggal 100 meter lagi.

Selama perjalanan menyusuri koridor kampus itu, keduanya berpapasan dengan Jimin yang sedang menggendong tasnya.

Melihat ada Seokjin dan Soobin, Jimin pun lantas berlari menghampiri dua namja-namja yang tinggi tersebut.

“Kalian berdua mau pulang, kan?” Jimin menatap tanya muka Seokjin dan Soobin.

“Iya, hyung. Mau jalan bareng, kah?” tawar Soobin.

“Iya nih, hehe. Kita pulangnya barengan, ya!” tutur Jimin memohon.

“Yoi, Jim. Lo ini mau pulang bareng aja segala basa-basi.” Seokjin menatap Jimin dengan kekehan ringannya sembari menyenggol lengan namja yang bersangkutan.

Bad Past | BTS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang