“Gyu, kok Taehyung belum juga bangun, ya?” Jungkook berkata dengan tatapan risaunya yang menatap Taehyung.
“Bener, tuh. Padahal ini udah menjelang sore. Kampus juga udah mulai sepi, tapi kenapa Taehyung hyung masih belum bangun juga, sih? Pulas banget lagi tidurnya, padahal kan dia cuma tidur di UKS. Enakan juga tidur di apartemen sendiri,” Beomgyu menyahut.
Jungkook sedari tadi masih setia menemani Taehyung sejak dia baru menutup mata sampai sekarang. Kalau Jimin, namja itu tadi sudah disusul oleh Seokjin dan Chanyeol untuk membahas serta mempersiapkan toko mereka besok. Tepat saat Jimin keluar UKS, Yeonjun, Soobin, Beomgyu, dan Hueningkai melintas di depannya. Oleh karena itu, Jimin meminta mereka untuk menemani Jungkook yang hanya sendirian di dalam. Yeonjun menolak ajakan tersebut karena ia masih harus mengurus acara pada besok hari. Soobin juga tidak bisa karena ia ingin menemani Taehyun yang saat itu sudah menunggu kehadirannya dan yang lain di depan kelasnya. Sebenarnya Hueningkai juga menolak dengan alasan yang sama dengan Soobin, tapi setelah itu Beomgyu benar-benar memaksa Hueningkai untuk menemaninya. Beomgyu cukup keras kepala sampai-sampai Hueningkai tidak bisa menolak lagi perkataan Beomgyu dan memilih untuk mengalah saja dan menuruti perkataan namja tersebut.
Hueningkai hanya diam sembari duduk di samping ranjang Taehyung selama Jungkook dan Beomgyu membicarakan tidur Taehyung yang tak kunjung usai. Dia hanya fokus memandangi hyungnya dan berharap dalam diam untuk Taehyung segera bangun.
Tak lama setelah dia membuka mata sehabis berdoa, ia melihat Taehyung yang tampak berusaha membuka mata.
“Taehyung hyung, lo benaran udah bangun, kan? Nggak cuma ngegigau doang, kan?” ucap Hueningkai sambil menatap Taehyung dengan wajah cerahnya.
“Duh, kepala gue pusing,” keluh Taehyung pada Hueningkai.
“Em, minum dulu, hyung!” Hueningkai menyodorkan segelas air putih yang tadinya berada di atas nakas kepada Taehyung.
Taehyung menerima sodoran air tersebut, lalu dia pun meminum hingga beberapa teguk dan mengembalikan lagi gelasnya ke nakas. Taehyung mendudukkan dirinya dan menyandarkan punggungnya ke tembok sembari merilekskan badan.
“Gimana, Tae? Udah enakan kepalanya?” tanya Jungkook sembari berjalan mendekat.
“Gue keburu pingin pulang, anjir,” Beomgyu menyeletuk sambil menatap ketiga temannya.
“Heh, bukannya mikirin gimana keadaan Taehyung sekarang, malah mikirin pulang aja lo,” cetus Jungkook.
“Tau tuh, sabaran dikit ngapa, Gyu!” Hueningkai menatap kesal Beomgyu.
“Aduh, udah-udah jangan bertengkar. Gue udah enakan, kok. Ayo deh pulang sekarang! Lagian udah sore juga.” Taehyung menatap kawan-kawannya dan mengajak mereka untuk pulang ke apartemen bersama.
Hueningkai sempat ragu dengan ajakan Taehyung mengingat dia baru saja bangun dan mengeluh pusing, tapi karena yang lain sudah terlihat bersemangat untuk pulang, Hueningkai pun menurut saja sembari terus memerhatikan Taehyung yang berjalan di depannya.
“Hyung, lo beneran udah enakan, kan? Kalau nggak enak badan bilang aja, kita istirahat dulu,” Hueningkai memandang dengan khawatir Taehyung yang berjalan di depannya.
“Lo udah liat sendiri kan kalau Taehyung hyung baik-baik aja? Udahlah tenang aja, dia benar-benar udah baikan, kok.” Beomgyu menatap Hueningkai meyakinkan.
“Ck, lo itu sadar nggak sih, Gyu? Taehyung hyung itu mau langsung pulang karena denger keluhan lo tadi. Seandainya lo nggak ngeluh, pasti sekarang dia masih bisa beristirahat dengan baik di UKS dan baru berjalan pulang setelah keadaannya benar-benar sudah membaik. Nggak memaksa seperti sekarang,” ucap Hueningkai dengan lirih kepada Beomgyu yang berjalan di sampingnya supaya Taehyung dan Jungkook tidak mampu mendengar perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Past | BTS (COMPLETED)
Fanfic"Arwah yang menghampirimu datang bukan tanpa alasan, mereka ada karena sebagian dari kalian adalah penyebab mereka tiada." Start : 01 Januari 2021 Finish : 29 April 2021 (Follow dulu bisa lah ya^^)