“Mama?”
Plak!
“DIAMLAH! DASAR ISTRI TIDAK BERGUNA!”
Jungkook yang saat itu masih remaja tersentak kaget melihat perseteruan orang tuanya yang tak ada hentinya. Niatnya saat ini Jungkook ingin meminta mamanya memasakkan makan malam untuknya, tapi kala dia sedikit membuka pintu kamar orang tuanya dan memanggil mamanya dengan lirih, ia melihat dengan mata kepalanya sendiri mamanya ditampar keras oleh suaminya.
“KAU YANG TIDAK BERGUNA, JEON! PANTAS SAJA KAKAKMU TIDAK MAU MENERIMAMU SEBAGAI KELUARGA KIM! KAU MEMANG TIDAK PANTAS MENJADI BAGIAN DARI KELUARGA TERPANDANG!” sahut Nyonya Jeon kepada suaminya.
“Kau memang tidak bisa menghargai suamimu!” Tuan Jeon tampaknya begitu marah saat istrinya membawa-bawa nama keluarganya dulu. Karena rasa kesalnya itu lah, dia bahkan tak segan-segan untuk menjambak rambut istrinya.
Melihat itu, Jungkook langsung masuk untuk menghentikan kekerasan yang papanya lakukan.
“Papa, hentikan!"
Tuan Jeon menoleh dan menatap anaknya tajam.
“Jungkook, keluar! Ini urusan orang dewasa! Kamu nggak usah ikut campur!” tegas papanya.
“Urusan orang dewasa? Orang dewasa mana yang menyelesaikan masalah dengan kekerasan?”
“Oh, berani membantah ya sekarang? KELUAR, JUNGKOOK!” kelakar papanya sembari menunjuk kasar pintu kamar.
“Pa, aku ini sudah SMA, aku juga sudah tahu mana yang baik dan buruk. Kelakuan papa ke mama itu salah, pa!”
Plak!
Papa Jungkook menampar keras pipi anaknya.
“Masih SMA aja udah belagu. Gede nanti mau jadi apa, lo? Dasar anak sama ibu sama aja kelakuannya, nggak ada sopan-sopannya sama sekali sama kepala keluarga! Kalau saya bilang keluar, segera keluar, Jungkook!” tegas Tuan Jeon lagi, menatap tajam mata bulat putranya.
“Pokoknya papa jangan kasar sa—”
“KELUAR JUNGKOOK!” Tuan Jeon semakin menakankan kalimatnya, matanya semakin tajam menatap putra tunggalnya.
Jungkook menatap ayahnya balik dengan wajah yang sama kakunya. Kedua bapak-anak ini nampaknya sama-sama memancarkan aura kebencian satu sama lain. Bagaimana tidak saling membenci, hampir setiap hari keduanya selalu mengalami perseteruan. Papa Jungkook yang selalu kasar dengan istrinya membuat Jungkook begitu kesal terhadap papanya. Sedang di pandangan sang papa, anaknya itu begitu menjengkelkan karena selalu ikut campur urusannya, padahal dia belum dewasa, belum legal dalam kewarganegaraan Korea.
“Jungkook, kalau saya bilang keluar, keluar!” ujar Tuan Jeon berusaha kalem. Padahal sebenarnya dia sudah sangat kesal dengan putranya.
Jungkook terus menatap papanya dengan kesal, matanya dapat dengan jelas menyiratkan bahwa dia benar-benar dalam keadaan yang sudah berada di puncak kemarahan.
Melihat kelakuan putranya, Tuan Jeon jadi semakin emosi, berani-beraninya putra tunggalnya itu menatap matanya dengan tajam.
Karena anaknya tetap tak mau pergi, Tuan Jeon akhirnya menggunakan cara yang kasar. Dia menggenggam kuat lengan Jungkook dan menarik paksa namja itu keluar dari kamarnya. Sampai di luar, sang papa langsung menutup pintu dan menguncinya hingga Jungkook tak bisa lagi memasuki ruangan itu.
“Dasar bapak sialan!” umpat Jungkook dengan sisa-sisa emosi yang belum reda.
Prang!
Jungkook tersentak, sepertinya papanya itu berulah lagi. Dapat Jungkook dengar dengan jelas suara sesuatu yang pecah dari dalam kamar. Menghela nafas pasrah, Jungkook akhirnya memilih untuk pergi meninggalkan kamar orang tuanya. Selain karena sudah muak dengan kondisi rumah yang tak ada hentinya dari perseteruan orang tua, saat ini Jungkook sedang kelaparan. Niat awalnya kemari adalah untuk meminta mamanya untuk membuatkan makan malam untuknya, tapi melihat kondisinya yang seperti itu, Jungkook juga jadi merasa tidak tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Past | BTS (COMPLETED)
Fiksi Penggemar"Arwah yang menghampirimu datang bukan tanpa alasan, mereka ada karena sebagian dari kalian adalah penyebab mereka tiada." Start : 01 Januari 2021 Finish : 29 April 2021 (Follow dulu bisa lah ya^^)