“Kamu cinta nggak sama aku?"
“Tentu saja!”
Seokjin tersenyum miring sembari menatap miris gadis yang berada di pelukannya itu.
'Kenapa dia begitu bodoh?' pikirnya.
Lelaki tampan tadi tersenyum miring lagi, membayangkan betapa serunya memanfaatkan kebodohan gadis ini untuk membalaskan dendam kepada Chanyeol. Secara kan Chanyeol sudah lama menyukai Jisoo, tapi bodohnya, gadis lugu itu malah memilih untuk mencintai lelaki yang sama sekali tidak tertarik padanya.
“Mau sampai kapan kau bersandar di bahuku?" Seokjin menatap Jisoo sembari tersenyum tipis.
“Eh, kenapa memangnya? Apakah kau tidak nyaman?" Jisoo balik menatap Seokjin sambil mulai menegakkan diri supaya tidak bersandar lagi di bahunya
“Bukan begitu, sayang. Kau tahu, kita sudah duduk berdua di sini selama kurang lebih 3 jam dan sekarang hari sudah mulai sore, Aku harus pulang, begitu pula kamu,” ujar Seokjin menjelaskan.
Jisoo mendongak melihat sekitar. Seokjin benar, langit sudah mulai menggelap, tidak secerah beberapa jam yang lalu. Kawasan taman juga sudah mulai menyepi.
“Ayo aku antarin pulang!” ujar Seokjin menatap Jisoo lekat. Lelaki itu bangkit dari duduknya dan
menyodorkan tangan untuk Jisoo genggam.Jisoo sendiri tersenyum ceria melihat perlakuan manis kekasihnya. Tangan kanannya ia ulurkan untuk meraih tangan Seokjin yang berada di depannya. Keduanya saling menggenggam, lalu berjalan beriringan menuju rumah Jisoo yang tak jauh dari lokasi mereka bermesraan sejak tadi, mulai dari berjalan-jalan keliling taman sambil berpegangan tangan dan bercanda ria, menikmati dinginnya es krim di tengah panas yang menerjang, dan duduk berdua sambil saling berbagi cerita.
Jisoo sangat bahagia, tentu saja. Tapi tidak dengan Seokjin yang hanya berpura-pura. Jangan heran kalau dia pandai melakukan hal ini, itu karena Seokjin adalah pemain teater paling terkenal di sekolahnya, dia sangat pandai berakting, karena menjadi aktor adalah cita-citanya sejak kecil.
Sepasang kekasih yang baru saja menjalin hubungan cinta dua hari yang lalu itu terus menapaki jalanan sore yang sepi namun sangat indah. Langit berwarna oranye itu tampak begitu cantik dengan burung-burung kecil yang terbang bersamaan, apalagi ketika daun-daun kering di sekitar taman berguguran. Saat ini memang sedang musim semi, sangat cantik ketika dedaunan yang didominasi berwarna oranye itu jatuh beriringan.
“Seokjin oppa, sejak kapan kau menyukaiku?” tanya Jisoo tiba-tiba, membuat Seokjin tersentak kaget.
Menyukainya? Yang benar saja, menatapnya saja Seokjin jarang.
“Tentu saja sudah sejak lama. Em, mungkin sekitar enam bulan yang lalu, saat kau baru pertama kali masuk di SMA. Aku menyukaimu sejak pertama kali melihatmu di perpustakaan. Kau sangat cantik saat duduk tenang sambil membaca buku,” balas Seokjin seadanya karena pada kenyataannya Seokjin tidak pernah pergi ke perpustakaan. Untung saja beberapa waktu sebelum ia menjalin hubungan dengan Jisoo, ia bertanya-tanya tentang gadis itu kepada teman-temannya sehingga ia bisa tahu kalau Jisoo sering ke perpustakaan karena dia suka membaca.
“Ah, benarkah? Lalu kenapa kau baru mengungkapkan perasaanmu kepadaku dua hari yang lalu?” tanya Jisoo lagi.
Seokjin semakin gelagapan, tidak ada alasan lain dia memacari Jisoo selain untuk membuat Chanyeol cemburu.
Seokjin terdiam sesaat, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk membalas pertanyaan pacarnya. Jujur saja, Seokjin bukanlah namja yang suka berpacaran, tentu saja dia tidak mempunyai pengalaman untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Past | BTS (COMPLETED)
Fanfiction"Arwah yang menghampirimu datang bukan tanpa alasan, mereka ada karena sebagian dari kalian adalah penyebab mereka tiada." Start : 01 Januari 2021 Finish : 29 April 2021 (Follow dulu bisa lah ya^^)