17✓

499 95 57
                                    

Hari telah berlalu dan bergulir menjadi hari yang baru.

Minggu, hari di mana biasanya kita menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan dan bersenang-senang. Hari di mana kita akan melepas penat setelah hari-hari sebelumnya bergelut dengan tugas kuliah.

Tapi hari ini adalah hari Minggu yang berbeda, bukan lagi waktu untuk bersenang-senang dan berjalan ke mana pun palingan juga cuma lari pagi keliling komplek. Mereka harus menjaga Jimin dan Taehyung yang masih sakit, tapi Taehyung masih ikut lari pagi karena ia tidak selemah itu untuk tidak ikut pergi hanya karena luka di tangan kirinya tersebut. Untuk Heuningkai, namja bongsor itu sudah pulih dari lecet di kakinya. Sedangkan Jungkook, namja itu selalu berusaha untuk baik-baik saja walaupun masih banyak lecet di lehernya akibat cekikan yang terjadi di kamar mandi rumah sakit kemarin.

“Lo nggak ikut lari pagi, Bin? Kenapa?” Jimin bertanya sembari tersenyum meyakinkan.

“Nggak, hyung. Gue mending nemenin hyung aja. Nanti hyung kenapa-napa. Lagian gue tuh nggak suka olahraga, hyung. Capek.”  Soobin menatap Jimin dengan sorot mata yang lembut.

“Makasih lho, Bin. Makasih udah mau selalu jagain gue,” tutur Jimin.

“Iya hyung, sama-sama. Hyung pingin sesuatu, nggak?” tanya Soobin.

“Nggak, Bin. Gue cuma mau lo selalu temenin gue. Udah itu aja,” balas Jimin atas pertanyaan Soobin.

Soobin mengiyakan ucapan Jimin, namja berpipi gembul itu pun akhirnya memilih untuk duduk di samping ranjang Jimin sembari menyecroll-scroll instagram untuk menghilangkan kegabutan. Tentu saja ia masih menyempatkan diri untuk berbincang dengan Jimin. Ia juga akan memberitahu Jimin jika ia menemukan hal yang menarik di media sosial.

Beberapa saat setelah itu, Yeonjun dan Taehyun keluar dari kamar masing-masing di waktu yang hampir bersamaan. Keduanya juga sama-sama menggunakan setelan olahraga. Sepertinya kedua orang ini memang sengaja mau pergi bersama.

“Mau pergi ke mana?” Soobin bertanya dengan sebelah alisnya yang terangkat.

“Mau ikut lari pagi sama para hyung,” jawab Taehyun sembari menatap Soobin.

“Bener, lo mau ikut nggak, Bin?” tanya Yeonjun sembari sedikit mengangkat dagunya terhadap Soobin.

“Lho, mereka kan udah berangkat,” sahut Jimin.

“Iya, ini barusan Taehyung hyung update instagram saat dia lagi lari pagi,” Soobin menimpali sembari menunjukkan layar ponselnya pada Yeonjun dan Taehyun.

(Tolong bayangin sendiri kalau tangan kirinya diperban.)

“Loh, anjir. Kok gue ditinggal, sih?” kesal Yeonjun.

“Tau tuh, ngapain coba mereka ngajakin kita kalau akhirnya kita malah ditinggal. Bodo ah, kesel gue, anjir,” ucap Taehyun menimpali perkataan Yeonjun.

“Udah-udah nggak usah emosi, paling juga kaliannya aja yang bangun nggak sesuai jadwal,” ucap Soobin.

“Bener tuh, masa jam setengah delapan baru bangun, sih? Udah kesiangan lah kalau mau berangkat lari pagi.” Jimin memandang Yeonjun dan Taehyun sembari terkekeh menertawakan keduanya.

Yeonjun dan Taehyun pun hanya bisa mengggaruk tengkuk mereka yang tak gatal. Benar juga apa ucapan Jimin dan Soobin, mereka telat setengah jam.

“Gobloknya natural ya, bund. Alami dari diri sendiri tanpa terkontaminasi kepintaran sedikit pun,” ujar Soobin yang juga ikut terkekeh.

“Iya, mom. Sial, ngakak gue anjir, apalagi kalo liat mukanya si Yeonjun tuh,” Jimin tertawa dengan nada yang semakin tinggi.

“Heh, hyung. Gue ini cakep, ya!” cetus Yeonjun yang tak terima wajah gantengnya ditertawakan.

Bad Past | BTS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang