Yoongi tersenyum puas melihat hasil nada dari tekanan tuts pianonya. Melodinya terdengar sangat merdu dan indah di telinganya. Belum lagi saat dirinya mempercepat tempo di akhir melodi.
Kali ini Yoongi memainkan piano tanpa buku notnya, Ia hanya mengandalkan pendengaran untuk menghasilkan melodi yang indah.
Lelaki berkulit pucat itu mengambil ponsel yang ia letakkan di sampingnya, ponsel yang sedari tadi ia gunakan untuk merekam permainannya.
Ketika sudah di tangan, Yoongi menekan tombol merah pada ponsel supaya benda pipihnya itu berhenti merekam. Setelah ponselnya sudah tidak dalam keadaan sedang merekam, Yoongi langsung membuka galeri untuk melihat video terakhir yang ia buat.
Video mulai berputar, dimulai dengan Yoongi yang menutup mata dan mulai memainkan piano dengan tempo lambat yang menenangkan.
Yoongi mengamati setiap melodi yang dihasilkan oleh tangannya. Sangat lembut dan menenangkan. Ketika sampai di akhir video, Yoongi tersenyum cerah.
Lelaki manis itu mendongakkan kepalanya ke atas, menatap jam dinding yang menggantung di depannya.
Pukul 12 malam.
Yoongi menghela nafas lagi. Waktu telah berlalu dengan begitu cepat. Rasa-rasanya baru lima menit yang lalu dia mengawali aktivitas menekan tuts piano, tapi sekarang jam sudah menunjukkan bahwa dia sudah duduk di sana selama lima jam.
Tapi Yoongi tidak peduli, bermain piano adalah hobinya. Lelaki manis itu membuka buku not pada halaman yang belum pernah ia coba nadanya. Duduk dengan sigap dan tenang, perlahan tangan putih Yoongi mulai menekan tuts demi tuts piano yang berada di hadapannya.
Yoongi benar-benar menikmati permainannya hingga tiba-tiba permainan piano itu harus terhenti karena suara dari ibunya.
“Yoongi, berhentilah memainkan piano itu!”
Yang dinasihati hanya mendengus kesal. Yoongi sangat benci jika ada yang mengganggu aktivitasnya, apalagi saat dirinya sedang bermain piano.
“Diam lah saja, bu! Kalau kau mengantuk, silahkan tidur, jangan ganggu aku!" tegas Yoongi.
Sang ibu yang berada di atas tangga itu menatap putranya dengan kesal dan marah. Yoongi selalu saja keras kepala, dia benar-benar tidak bisa berhenti bermain piano. Bahkan dia membuang banyak waktunya hanya untuk memainkan alat musik ini. Yoongi tidak pernah serius dalam sekolahnya, selalu mendapat peringkat terakhir di sekolah. Peringkat terbaiknya adalah peringkat tiga dari bawah.
Yoongi juga bahkan bisa seharian tidak makan dan tidur jika sudah bersama pianonya. Bukan maksud ibu Yoongi melarang putranya bermain piano, tapi ia hanya ingin anaknya tahu waktu.
Dulu Yoongi masih bisa dinasihati. Jika sudah melewati jam sepuluh malam, dia akan berhenti bermain. Tapi untuk beberapa hari terakhir, dia selalu bermain sampai tembus pukul 12 malam.
Selain karena Yoongi tidak bisa menjaga waktu tidurnya, ibu Yoongi marah karena dia tidak bisa tidur dengan tenang. Walaupun nada yang Yoongi hasilkan dari pianonya sangat indah dan menenangkan, tapi wanita paruh baya itu tidak bisa tidur jika keadaan belum sepi.
Ibu Yoongi terus berjalan menghampiri anaknya yang masih fokus dengan buku not dan tuts piano.
“Yoongi!” panggil sang ibu kepada putranya.
Tapi panggilan itu diabaikan.
“Yoongi!” panggilnya sekali lagi.
Masih tetap diabaikan.
“MIN YOONGI!”
Yoongi menekan kuat tuts pianonya dengan asal hingga menghasilkan suara yang tak teratur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Past | BTS (COMPLETED)
Fiksi Penggemar"Arwah yang menghampirimu datang bukan tanpa alasan, mereka ada karena sebagian dari kalian adalah penyebab mereka tiada." Start : 01 Januari 2021 Finish : 29 April 2021 (Follow dulu bisa lah ya^^)