9. Ketika Badai

12 3 0
                                    

“Kemudian, usai Ibu Malin Kundang mengucapkan ucapannya, langit tiba-tiba berubah kelam. Petir berbunyi, duar! Kapal Malin Kundang terombang-ambing, kemudian badai besar datang, wush! Dan ...”

“Kakak, bocor huaaa! Baju Lana basah!”

Alan menoleh pada adiknya, baru saja ia asyik bercerita, tapi pekikan Lana malah membuat ia berhenti mendongeng.
Alan menoleh pada Lana, baju tidur adiknya itu memang basah. Tapi ... bagaimana bisa?

Mata Alan melotot ketika melihat kasur yang tadi di tempati Lana. Buru-buru Alan lari mengambil ember, kemudian meletakkannya di atas tempat tidur, juga di beberapa sudut kamar lainnya.

Bocor. Itu alibi yang akan Alan katakan jika Mama dan Papanya yang sedang pergi bertanya mengapa kamarnya kini penuh dengan ember.

“Iiih pakaian Lana basah.” Alan menoleh pada Lana yang tampak cemberut dengan baju yang telah basah.

“Cieee ngompol,” ledek Alan ngawur.

Lana mendelik. “Ih, enggak! Atapnya yang ngompol!” tukasnya tak terima.

Alan tertawa, mengganggu adiknya ini memang menyenangkan. “Ya sudah ganti baju sana.”

“Pasti gara-gara Kakak cerita tentang badai nih, jadi ada badai beneran kan,” gerutu Lana lagi.

“Loh kok Kakak?” tanya Alan setengah kebingungan.

Lana mengangguk. “Iya lah. Kalau Kakak gak nyeritain tentang badai pasti gak bakal bocor kayak gini.”

Alan tersenyum tipis, ia kemudian berjongkok. “Kata siapa?”

“Kata Lana lah!”

Alan terkekeh. “Lana tahu gak? Hujan itu rahmat loh. Kalau gak ada hujan, kita gak bakal dapat air bersih, kalau gak ada hujan, kita gak bisa minum. Doa pas hujan itu juga mustajab loh. Cepet dikabulin.”

Mata Lana seketika berbinar. “Serius?”

Alan mengangguk. “Iya. Apalagi badai kayak gini, pasti rahmatnya tambah banyak,” sahut Alan asal.

Lana tampak bersemangat. Tanpa aba-aba Lana segera menarik tangan Alan keluar. “Ya udah, temenin Lana ganti baju, terus doa bareng-bareng,” celotehnya membuat Alan tersenyum geli.

Tapi, baru saja dua langkah mereka keluar dari Kamar Alan, keduanya mematung. Pemandangan di hadapan mereka benar-benar tampak mengejutkan.

Alan memekik, “Astaghfirullah Lana. Kok bisa bocor semua?”

—🍭—✨—🍭—✨—🍭

Publish : Magelang, 15 Januari 2021

ALLANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang