16. Arti Warna Merah

14 4 2
                                    


"Papa, kenapa Malin Kundang jadi batu? Kan kata Papa Allah itu Maha Pengampun. Masak iya Malin Kundang dikutuk jadi batu? Kan harusnya diampunin dulu biar dia bisa tobat."

Alan yang semula asyik menonton TV seketika menatap ke arah Lana. Pemuda itu menepuk jidatnya. Lana memang tak pernah berubah. Bisa-bisanya gadis itu masih menanyakan pertanyaan semalam.

Salma yang sibuk menjahit juga menghentikan aktivitasnya. Tatapannya tertuju pada sang putri dengan tampang heran. Sementara Syarif malah tersenyum seraya mencubit pipi Lana.

"Lana. Allah itu Maha Pengampun kok. Cuma karena Malin Kundangnya nakal, jadi Allah turunkan azab buat dia. Lana ingat nggak? Dulu ayah pernah bilang kalau ridha Allah itu ada pada?"

"Ridha orang tua," sahut Lana dengan yakin.

"Nah, pinter!" puji Syarif. "Nah, ridha Allah aja ada pada ridha orang tua. Berarti kalau orang tua marah?"

Lana tampak berpikir. "Mm ... Allah juga marah?" jawabnya sedikit tak yakin.

"Nah, benar! Makanya, ketika Ibu Malin Kundang marah, Allah juga marah. Dan akhirnya Malin Kundang berubah jadi batu," jelas Syarif, membuat Lana mengangguk paham.

Alan di tempatnya kini memerhatikan Syarif dengan rasa kagum. Seperti biasa, Papanya pasti bisa menjelaskan banyak hal pada sang adik.

Bagi Alan, keluarganya ibarat warna merah. Warna merah punya arti "berani". Seperti Papanya, Papanya punya keberanian untuk mengajari putra-putrinya banyak hal.

Lana juga. Adiknya itu selalu berani bertanya dan mempelajari hal baru.

Mamanya juga. Selalu tegas dalam mengucapkan sesuatu.

Alan tersenyum tipis. Mulai berpikir kini, apa dia juga punya watak berani? Kalau iya, maka syukurlah. Tapi kalau tidak? Hm, Alan mungkin akan selalu mencoba bersikap berani setiap saat.


Dan kalau dipikir, aku akan mengapresiasi diriku sendiri karena sudah berani menulis selama lima belas hari di event ini. Aku juga tak menyangka soal hal ini :)

Juga untukmu, yang sudah berani membaca semua postinganku selama lima belas hari terakhir, walau aku tahu kalau tulisanku jauh dari kata sempurna.

Intinya, terima kasih. Dan, semoga bermanfaat. Untukmu, dan siapa pun yang telah membaca. []

—🍭—✨—🍭—✨—🍭

Publish : Magelang, 15 Januari 2021

ALLANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang