"Kak. Kenyang."Keluhan Lana dan piring yang masih menyisakan sedikit makanan itu membuat Alan tak jadi menyantap makanannnya.
"Nanggung itu. Habisin gih," titah Alan.
Lana menggeleng, bibirnya kini mengerucut seperti bebek. "Kenyang iih," gerutunya kesal.
"Habisin gih. Kurang dikit lagi tuh," titah Alan lagi.
Lagi-lagi Lana menggeleng. Membuat Alan kini menghela napas.
Alan menunjukkan senyuman manis pada adiknya. "Lana tahu gak? Di luar sana banyak loh yang gak bisa makan. Mau makan satu piring aja harus kerja keras seharian. Lana masih beruntung loh bisa makan tiap hari, porsinya banyak juga. Masak gak mau dihabisin?"
Lana membulatkan bola matanya kala mendengar penuturan Alan. "Serius banyak yang gak bisa makan?" tanyanya dengan nada penasaran.
Alan mengangguk. "Iya. Bahkan katanya, sebagian besar masalah di muka Bumi itu adalah kemiskinan. Banyak yang gak bisa makan, gak punya Rumah, gak bisa hidup enak."
Usai Alan berkata, tanpa banyak kata Lana segera mengambil sendok dan menyantap makan siangnya lagi. Alan yang duduk di hadapannya tersenyum bangga.
Adiknya ini pasti akan menerapkan apa yang ia dengarkan. []
—🍭—✨—🍭—✨—🍭
Publish : Magelang, 15 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLANA
Short StoryAlan dan Lana itu kakak beradik. Lana yang selalu ingin tahu, dan Alan yang mencoba menjadi panutan tiap waktu. Ada Syarif dan Salma-orang tua mereka-yang ikut andil dengan kata-kata mutiara dan pesan tentang agama di sini. Mungkin kamu ingin membac...