Sekarang kehamilan Rose sudah berusia 5 bulan lebih, perut nya sudah membesar dan ia merasa sedikit lebih frustasi karena bawaan hormon hamil muda.Mau pake baju yang dulu udah ga muat. Mau gulang guling dikasur udah ga bisa. Mau makan sebebasnya udah ga boleh.
Masa masa ngidamnya juga sudah mulai dari dua bulan kemarin dan masih berjalan sampai sekarang.
"Sayangg cepetan. Tar kita terlambat loh"
June berteriak dari bawah, pasalnya sudah sejak 15 menit yang lalu dirinya menunggu sang istri berdandan. Padahal hanya untuk chek up kedokter kandungan apakah harus dandan?
"Sabarrr"
Baiklah June sudah lelah menunggu istrinya, sekitar 5 menit lagi ia menunggu dan akhirnya yang ditunggu tunggu pun datang.
"Udah? Ayo cepet lama banget sih"
Rose mendengus kearah suaminya "Dih sensian amat sih"
Dengan memakai dress selutut berwarna pink kalem Rose mengambil tas sandangnya. Lalu melenggang mengikuti June didepannya.
Sampai didalam mobil Rose dengan berhati hati mencari posisi nyamannya lalu mulai menceramahi suaminya.
"Kamu tuh harusnya bersyukur gak ngerasain kaya gini. Harus eksta sabar juga ngadepin orang hamil, kamu gatau kan gimana mereka yang kesusahan waktu tidur, jangankan tidur bergerak sana sini aja mereka susah!"
June membantu Rose memakai sabuk pengamannya "Hmm iya iya maaf"
Setelah mengatakan kalimatnya June mulai menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya keluar dari komplek sari ayu.
Sementara itu dirumah sebelah Lisa sedang misuh misuh diatas tempat tidur nya. Siang hari sekitar jam 11:00 ini dia baru bangun karena semalam mereka habis ehem ehem heheh.
Lisa misuh misuh karena bagian bawahnya sakit. Sakit banget, dan semua itu adalah ulah dari oknum yang sedang cengengesan dikamar mandi.
"HANBIINN TANGGUNG JAWAB LO!" teriaknya. Jangankan untuk berdiri dari tempat tidur, bergerak sedikit saja rasanya ingin hancur.
"WOI HANBIN!!"
'Ceklek'
Pintu kamar mandi terbuka, Hanbin keluar dari sana setelah merasa segar dan langsung mendapati istrinya yang menatap tajam dirinya.
"Apasih teriak teriak dari tadi" ujar Hanbin, terlihat sekali dari wajahnya menunjukkan tampang yang tak berdosa.
"Ini gimana iniii"
"Gimana apa sih?"
"Badan gue sakit semua! Gak bisa bergerak nih"
Hanbin berjalan mendekat
"Heh stop! Mau ngapain lo deket deket!"
"Ya mau bantuin lah. Udah cepet"
"Awas lo macem macem! Gue laporin polisi lo!"
Hanbin mengangkat tubuh Lisa lalu mengalungkan tangan gadis itu kelehernya "Laporin apa? Laporin gue merkosa istri sendiri?"
'Plak'
Lisa memukul pelan mulut Hanbin "Diem! Jijik gue dengernya"
Hanbin hanya terkekeh kemudian menurunkan Lisa ke bathtub
"Udah sana keluar! Gue alergi diliatin sama lo"
"Dih gitu amat. Yaudah tar jalan sendiri gue gamau bantuin"
Hanbin hendak melenggang keluar, tapi handuk yang melilit dipinggangnya ditarik oleh Lisa "Ihh baperan banget sih lo. Bantuin istri dapet pahala"
"Halah, yaudah cepetan gue tungguin diluar"
•••••••••••
Setelah selesai chek up, Rose meminta pada June pergi ke Mall untuk membeli baju wanita hamil.
Disinilah mereka berada, disebuah toko baju yang berada di Mall besar jakarta selatan. Rose sedang memilih milih baju, melihat harganya kemudian membandingkan dengan yang lain.
Rose menunjukkan sebuah baju tidur pada suaminya "June bagusan yang motif bunga apa hewan?"
June menoleh kemudian menimbang nimbang pilihannya "Yang hewan, lucu" jawabnya.
"Ohh, kalo gitu aku milih yang bunga aja deh"
"Lah?"
"Aku lebih suka yang bunga"
June hanya tersenyum dan misuh misuh dalam hati. Anj- :) jing heheh batinnya.
"Bagusan warna biru apa pink?" tanyanya lagi.
"Emmm biru bagus"
"Oke" kemudian dirinya memasukkan baju tidur warna Pink kedalam bag baju yang dipegang suaminya.
"Hah? Kok?"
"Aku suka warna pink heheh"
SIAPAPUN BUNUH GUE SEKARANG JUGA!!! eh jangan deng kasian anak gue belom lahir, masa udah yatim sejak embrio.
Astagfirullah ini dark banget pliss!!!!
"Semerdeka kamu aja deh"
Kemudian Rose melangkahkan kakinya ketempat baju harian ibu hamil.
Diambilnya asal yang mana bagus dan mencampakkannya kearah June.
"Oke udah. Satu dua tiga... Sebelas. Udah June cuma sebelas baju doang kok, ayo kekasir"
June hanya mengangguk tersenyum, padahal hati nya sudah berteriak minta tolong. Gak papa June, orang kaya bebas batinnya.
Kira kira jika manusia mempunyai dua wajah, seperti inilah wajah June yang satu lagi
~TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGA MASAA GITU [END] √
DiversosSebuah kisah dua pasutri yang menikah diusia muda. Mereka bertetangga dan menjadi teman suka duka maupun suka cita. Keceriaan, Kesedihan , Serta kebobrokan yang melekat pada diri mereka akan menambah suasana Komplek ini.