Hari berikutnya....Pagi ini Lisa dan Rose bangun lebih awal, tepatnya pukul 6 pagi. Para suami mereka masih tidur dirumah sebelah, rumah June. Semalam mereka habis melakukan maraton drama dari sehabis isya' sampai jam 12 malam. Sedangkan para suaminya, mereka baru pulang dari nobar bola jam 1 pagi.
Rose dan Lisa sekarang sedang berkutat didapur, memikirkan sarapan apa yang ingin dibuat.
"Nasi goreng aja gimana?" usul Rose.
"Kemaren malem mereka udah makan nasi goreng, masa paginya nasi goreng lagi"
"Lah? Lo tau dari mana semalem mereka makan nasi goreng?" tanya Rose.
"Hanbin bilang sama gue di chat"
Rose hanya ber oh ria. "Terus sekarang bikin apa ni?"
Lisa tampak berpikir, roti bakar? Dirinya sudah bosan. Sereal? Aduhh kurang nafsu. Oatmeal? Keduanya kurang suka.
Dan akhirnya keduanya terjebak dilema. Rose menyarankan, kenapa tidak via ojek online saja?
Lisa menjawa "Kalo gitu kenapa gak beli sarapan di taman danau aja?"
"Nahh dari tadi kek. Ngapain susah susah mikir kalo gitu"
"Ya mana saya tahu" jawab Lisa.
Kemudian mereka berdua bersiap menuju taman danau dengan berjalan kaki. Udara diluar terasa sejuk karena semalam turun hujan. Ditambah embun embun yang samar samar terlihat seperti kabut. Enak deh pokoknya.
Sampai ditaman danau, mereka duduk sebentar sambil menikmati segelas besar kopi susu hangat.
Kenapa selalu kopi susu? Karena itu adalah minuman yang sangat cocok dengan arti kehidupan. Kalau kata mereka filosofi nya adalah.
- Kopi itu rasanya pahit. Dan susu itu rasanya manis. Jika keduanya dipadukan akan membuat cita rasa yang sangat nikmat. Begitu pula dengan kehidupan yang kadang pahit dan kadang manis. Yang jika keduanya kita lewati dengan cara yang benar, maka akan membuat hidup kita penuh warna. -
Setelah menghabiskan segelas besar kopi susunya, barulah mereka menuju stand sarapan yang ada disini. Makanan disini bermacam macam. Jika dipagi hari disini ada stand jajanan pasar, ketoprak, lontong, nasi uduk, soto, nasi kuning, bubur, dan lain lain serta minuman minuman segar yang cocok untuk memulai hari . Jika menjelang sore hari disini ada stand es tebu, es cendol, martabak, roti bakar dan kue kue lainnya.
Mereka memutuskan untuk membeli 4 bungkus soto dan beberapa jajanan pasar. Setelah itu barulah mereka pulang untuk menghidangkannya dimeja makan. Tidak lupa pula untuk membangunkan Hanbin dan june. Alhasil pagi ini mereka melakukan saralan bersama.
~~~
Sorenya sekitar jam 16.00 Lisa baru selesai mandi. Ia turun kebawah dan menemukan suaminya, Hanbin yang sedang menonton acara tinju. Dengan rambut yang masi digelung handuk ia menghampiri Hanbin dan duduk disampingnya.
Direbutnya remot tv dari Hanbin, dan mengganti siarannya menjadi acara 'Master Chef Indonesia'. Hanbin berdecak "Ck apaan sih, orang lagi enak enak nonton juga" kesalnya.
"Acara gak bermutu. Mending nonton ini ada chef Juna ganteng"
"Gak ada gak ada! Gue tau lo nonton ini cuma mau liat Chef Juna" Hanbin merebut remotnya dan mengganti siarannya menjadi acara tinju lagi.
Lisa berdiri "Biarin! Chef Juna ganteng gak kaya lo! Balikin gak heh"
Hanbin menghindar dari tangan Lisa yang ingin mengambil remotnya. "Gak! Gue lebih ganteng" ujarnya dan langsung berlari membawa remotnya.
Lisa mengejar suami nya. "Woi balikin gak!"
"GAK MAUUU"
"GUE MAU LIAT CALON MASA DEPAN GUE, CHEF JUNA!!"
"MASA DEPAN NYAII ITU GUEE"
Dan.....
'Brukk'
Kaki hanbin kepeleset dan kakinya keseleo meja, tubuhnya jatuh karena tidak seimbang.
"ADUHH"
Lisa yang masih berlari dibelakang jadi panik. "Hanbin!"
Ia berlari mendekati suaminya untuk mengecek keadaannya. Hanbin memegangi pergelangan kakinya yang sakit. "Aduh sakit" rintihnya
Lisa panik, ia tidak tau harus apa. Tidak mungkin ia menggendong Hanbin yang badannya jauh lebih besar dari badannya sendiri. Akhirnya ia memutuskan kerumah June untuk meminta bantuan.
"JUNEE... ROSEEE" teriak Lisa dari luar rumah mereka. Tidak lama setelah itu Rose membukakan pintu, dilihatnya Lisa yang panik dengan keringat yang bercucuran.
"Lo kenapa?" Rose jadi ikutan panik.
"June mana?"
"Ada didalem"
"Panggilin June dulu tolong. Cepetan"
Rose memanggil June dan Lisa sudah berlari kerumahnya.
Beberapa menit kemudian June datang, ia membantu Hanbin berjalan menaiki tangga dan membaringkannya dikasur.
"Lo kenapa sih?" tanya June.
"Keseleo kaki gue. Sakit banget anjing"
"Awokawok pecicilan sih lo" June melihat kaki Hanbin, dengan jahilnya ia menekan pergelangan kaki itu dengan tangan.
"JUNE BANGSAT. SAKIT TAIK"
June hanya terrawa tidak berdosa. Sungguh, ciri ciri teman laknat sekali June ini.
Sedangkan Lisa dan Rose sedang menunggu tukang urut yang sudah ditelfon barusan.
10 menit menunggu akhirnya tukang urut nya datang. Lisa mempersilahkannya masuk kedalam kamar dan memulai ritual urut mengurutnya.
"Saya mulai ya mas"
Hanbin mengangguk, ia memengang tangan Lisa untuk menyalurkan rasa sakitnya.
"AAAUUU" Bukan Hanbin yang berteriak, tapi Lisa yang tangannya diremas Hanbin.
Setengah jam berlalu untuk mengurut Hanbin yang banyak tingkah saat proses pengurutan. Dan selama itu pula June dan Rose harus sabar mendengarkan Hanbin yang berteriak dan Lisa yang kesakitan akibat Hanbin.
Setelah tukang urutnya beres beres Rose dan June mengantar tukang urut itu sampai ke pintu depan, sekalian mereka pulang kerumahnya. Dikamar Hanbin mulai tidur dengan kaki yang naik keatas bantal.
Lisa mendengus, tangannya sakit sakit semua karena remasan Hanbin tadi.
"Untung lagi sakit lo" gumamnya
~TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGA MASAA GITU [END] √
AcakSebuah kisah dua pasutri yang menikah diusia muda. Mereka bertetangga dan menjadi teman suka duka maupun suka cita. Keceriaan, Kesedihan , Serta kebobrokan yang melekat pada diri mereka akan menambah suasana Komplek ini.