•28• PULANG

325 44 0
                                    


Hari ini adalah hari ke tiga Hanbin dirumah sakit. Kemarin malam dokter mengatakan bahwa dirinya sudah boleh pulang dan istirahat dengan benar agar lekas sembuh.

Didalam kamar besar VVIP A Tulip itu sudah berkumpul geng batangan, Rose serta tambahan dokter Suhyun yang ternyata dia bekerja disini sebagai dokter ibu dan anak atau kandungan serta dokter melahirkan.

Mereka sedang bercanda tawa didalam dengan Hanbin yang ikut serta. sedangkan Lisa sedang beres beres baju Hanbin yang kotor kemarin. Rose dan Suhyun sedang mengobrol disofa, Rose awalnya juga tidak menyangka bahwa dokter yang memberitahu tentang kehamilannya akan menjadi istri dari Jinan.

"Ssstttt suaranya heh. Kaya pasar malem tau gak!" omel Rose.

Sontak mereka semua mengecilkan volume suaranya, terutama June yang terkenal dengan mulut Toa, ya sebelas dua belas lah dengan istrinya.

"Bin" panggil Lisa

"Hmm?"

"Sini dulu"

Dengan terseok seok Hanbin berjalan menghampiri istrinya "Apa Nyaii?"

"Ini baju lo udahkan? Gak ada yang ketinggalan?" tanya Lisa

"Emm coba liat" dicek nya satu persatu baju yang ada ditangan Lisa "Udah kok. Btw tadi pak Anto udah ditelfon suruh jemput?"

Lisa mengangguk, pak Anto itu supir pribadi dari rumah Hanbin. Setelah itu Hanbin pergi lagi menghampiri teman temannya yang masih ngakak ngakak tidak jelas.

"Ekhem, tar kalian mau mampir dulu kerumah?" tanya Lisa pada kaum batangan, mereka mengangguk.

"Ohh kalo gitu gue mau keluar sebentar beli makanan"

"Eh gue ikut" ujar Rose.

"Lo gak ikut Yun?" tanya Lisa. Dirinya sudah cukup akrab dengan dokter itu karena sering bertemu dirumah sakit. Dan juga Jinan yang pernah membawa Suhyun menjenguk Hanbin, jadi sedikit banyak nya Mereka mulai akrab.

"Eh gue bentar lagi ada jadwal operasi lahiran. Duluan aja gue disini"

"Ohh gitu, duluan ya Yun"

"Iya gue juga duluan" ujar Rose.

"LIS YANG BANYAK YA BELIK JAJANAN NYA"

"KALO ADA ONDE ONDE ATO KUE TETE GITU YA"

"Tete lo kan ada. Masih kurang lo punya 2 tete? Mau nambah lagi?" timpal Chanwoo

"Bangsat" umpat Bobby

"ES CAPPUCINO JUGA KALO ADA LIS. PAKE CINCAU"

'Plak'

Hanbin menggeplak teman temannya "Berisik! Udah numpang nyusahin lagi"

"Nah itu dia gunanya temen. Harus saling menyusahkan satu sama lain" ujar Chanwoo

"Vote! Kali ini gue setuju sama Chanwoo. Lo juga ya bangsat, dulu kerumah gue malah ngabisin satu parcel nastar lebaran mak gue" ujar Deka

"Yaelah kan nastar buatan emak lo rasanya nyoss dimulut bablas diperut"

"Bacot kintil"
.
.
.
.
.
.

"Pilih jajanan yang mana lagi nih Lis?" tanya Rose. Mereka sedang berada di supermarket yang lumayan jauh dari rumah sakit sekarang dengan diantar supir pribadi dari rumah June.

Rose mendorong troli sedangkan Lisa mengambil beberapa snack.

"Ini kira kira enak gak ya?"

Lisa menunjukkan sebuah roti rasa coklat susu. "Kaya nya sih oke. Yaudah masukin aja. Kalo pun gak enak pasti mereka abisin"

"Kok begitu?" tanya Lisa

"Mereka kan pemakan segalanya"

"Yaudah deh" Lisa memasukkan roti itu kedalam troli.

Setelah beberapa menit mereka berputar, akhirnya selesai juga mereka belanja. Lisa membawa dua kantong putih besar, sedangkan Rose satu. Mereka lanjut menuju Car Free Day, pagi pagi cerah seperti ini biasanya ramai orang jalan jalan santai ataupun anak kampus yang sedang melakukan sebuah organisasi.

Mereka menuju trotoar tempat stand kaki lima berada. Lisa membeli ketoprak 10 bungkus, tahu susu mozarella 20 biji, es cappucino cincau 10 cup dan beberapa jajanan pasar yang tersedia.

Awalnya Lisa berinisiatif akan memesan melalui via ojek online. Tapi dirinya berubah pikiran.

"Ini udah banyak lo Lis. Lo mau jualan dirumah segini banyak nya?"

"Lo tau sendiri kan mereka makannya banyak. Yaudah gapapa kali mereka kan baru sekali ini main kerumah gue. Yok pulang kerumah dulu narok ini baru balik lagi"

Rose hanya berdehem "Yaudah, itu kasih aja ke supir gue biar dibantu"

Lisa mengangguk, kemudian mereka berdua pulang terlebih dahulu lalu kembali lagi kerumah sakit.

"Yuhuu hello semuanya. Beresin semua yang berantakan abis itu langsung cuss kerunah gue" ujar Lisa.

Ruangan yang tadinya rapi dan bersih sudah berubah menjadi layaknya kapal pecah. Memang tidak tahu tempat jika mereka berkumpul.

Setelah semuanya beres Lisa pergi keadministrasi untuk menyelesaikan beberapa berkas dan langsung pulang.

Sekarang mereka semua berada di ruang tamu Lisa, dengan kaum batangan yang duduk dibawah main kartu dan Rose yang membantu Lisa menyajikan snack diatas meja.

"Heh tadi yang katanya mau makan mana? Nih abisin, kalo gak abis gue jejelin satu satu!" ujar Rose.

"Tenang, kalo gak abis ada Bobby sama Deka yang lambungnya lebar"

Lisa datang dari belakang, membawa beberapa es cappucino dinampan, ia menaruhnya dimeja dan lanjut membuka jajanan yang lainnya.

"Kalo setiap hari disuguhin begini udah gak bingung lagi gue masak sendiri" ujar Yoyo

"Bin tukeran posisi kuy, lo gak perlu repot repot ngadepin istri lo yang galak. Gue dengan senang hati kok nerimanya"

'Plak'

Hanbin menampol paha Yoyo "Gue santet tau rasa lo"

"Rose, kok lo tahan sih nikah sama makhluk macem June?" tanya Chanwoo

"Awal awal nya sih emang gak tahan. Rumah gue setiap hari dijadiin kapal pecah sama dia, tapi ya jalanin aja degan lapang dada huhh" jawab Rose sembari menghela nafas.

"LIS LO NYESEL GAK SIH NIKAH SAMA BENTUKAN CURUT MACEM HANBIN" celetuk Bobby

"YESS" teriak Lisa dari belakang

"IHH KOK NYAII GITU SIH???"

"Dah diem, nih makan bubur lo terus minum obat"

Lisa menyendokkan sesuap bubur pada suaminya. Hanbin mendengus, dengan raut kesal ia makan dari suapan Lisa. "Jangan kayak anak kecil deh"

Hanbin tak menjawab.

"Aduh duh duh mata gue sepet banget liat yang uwwu uwwu" celetuk Bobby

"Heh upil kuda, gausah ikut ikutan rumah tangga orang deh" timpal Deka

"Lo mau? Nih" Lisa menyodorkan sendok buburnya ke arah Bobby. Bobby mengembangkan senyum nya, ia mendekat. Kapan lagi ya kan disuapin sama istri orang batinnya.

Hanbin yang melihatnya dengan cepat menarik tangan Lisa "Gak bolehhh!!! Lo kalo mau makanya cari istri. Jangan jadi pebinor heh!" lalu dimakannya suapan sendok yang tadi disodorkan untuk Bobby.

Bobby misuh misuh, sedangkan Lisa tersenyum melihat perdebatan dua teman ini.












~TBC~

TETANGGA MASAA GITU [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang