16. GILA

35.4K 5.9K 1.2K
                                    

Seorang gadis dengan rambut dikuncir kuda berada diperpustakaan sedang mencari buku-buku untuk tambahan materi olimpiade fisika yang akan diselenggarakan pekan depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis dengan rambut dikuncir kuda berada diperpustakaan sedang mencari buku-buku untuk tambahan materi olimpiade fisika yang akan diselenggarakan pekan depan.

Pandanganya tertuju pada buku dirak paling atas, Kesya menjinjit bahkan melompat untuk mengambil buku tersebut, tetap saja dia tidak menggapainya, Kesya berfikir sejenak lalu mengambil kursi yang tidak jauh darinya.

Karena kurang hati-hati dan tubuh tidak seimbang membuatnya jatuh, namun tunggu! Gadis itu tidak merasakan sakit apapun atau dibawah terdapat kasur? Perlahan Kesya membuka matanya dan melihat Arka sedang tersenyum manis didepannya dengan jarak cukup dekat.

Tangan kiri Arka menyangga pinggang kesya sebelum menyentuh lantai dan tangan kanan Arka menahan salah satu tangan Kesya mereka saling pandang satu sama lain untuk beberapa detik lalu Arka melepaskan Kesya yang membuatnya jatuh ke lantai.

Bukkk

"Akhhhh"

Kesya merintih pantatnya yang sakit karena ulah Arka, laki-laki itu melihat Kesya sedang merintih kesakitan bertanya "Sakit?"

"Bego pake nanya!" batin Kesya

"Menutut lo?"

"Biasanya manusia jatuh sakit, berarti lo sakit? Pantatnya sakit ya?" Tanya  Arka yang membuat Kesya ingin menampol mulut Arka saat ini juga.

Laki-laki itu mengulurkan tangan untuk membantu Kesya yang masih duduk di lantai. Arka kira gadis itu akan menepis tangannya tapi ternyata Kesya  menerima uluran tangan itu. Hati Arka bergembira membuatnya sangat senang, laki-laki itu belum siap Kesya menarik tangan cowok itu.

Posisi Arka yang belum siap membuatnya tersungkur kedepan, jarak antara Arka dan Kesya sangat dekat sampai-sampai Kesya menahan nafasnya. Kesya menampar pipi mulus milik Arka membuat sang empu meringis.

Plakkk

"Modus?!"ucap Kesya

"Hah? Wedus?" jawab Arka memengang pipi kirinya yang pasti saat ini memerah akibat tamparan maut Kesya

"Budeg," cibir Kesya berdiri lalu kembali melanjutkan mencari buku, Arka terus saja mengikuti pergerakan Kesya, gadis itu merasa risih namun dia segan untuk berbicara. Arka terus saja mengoceh tidak jelas sedari tadi, tetap saja Kesya tidak meresponnya

"Serasa ngomong sama patung,untung sayang," batin Arka

Kesya berhenti didepan rak buku dia menemukan buku yang dia cari, Kesya duduk dikursi yang sudah disediakan perpustakaan jari-jemari Kesya mulai membuka lembaran buku itu.

Arka duduk disampingnya memperhatikan wajah cantik Kesya dengan wajah yang dia sangga menggunakan tangan kanannya, tanpa dia sadari tercipta lengkungan di bibirnya. Kesya yang menyadari hal itu membuka suara tanpa menoleh sedikitpun pada Arka, "ngga usah ngliatin!".

Arka hanya manggut-manggut sebagai jawaban

"Sya," panggil Arka

"Sya," panggilnya lagi tetap tidak ada respon

"Kesya Theresa Lexandra, kulkas berjalan, yuhuuu ibu-ibu mari dibeli-dibeli monggo Kesyanya dibeli masih anget-anget-angetttt," ucapnya tetap tidak ada respon, Arka menggela nafas kasar.

"Sya, gue boleh minta foto lo?" Tanya Arka yang mampu membuat gadis itu menoleh padanya yang sedari tadi fokus pada buku fisika yang dia pegang. Kesya hanya menaikkan satu alisnya mengisyaratkan 'buat?'.

"Mau gue tempelin di buku yasin," ucapnya menyengir lebar tanpa dosa sedangkan Kesya memandangnya tidak percaya.

"Lo-"

"GILA!" lanjut Kesya membuat Arka tertawa terbahak-bahak ditempatnya

"Bagus kan gombalan gue, cocok nih cocok jadi fakboy," ucapnya dan hanya mendapat respon deheman dari Kesya

"Bapak lo nelayan?" Tanya Arka dan lagi-lagi hanya mendapat respon deheman dari Kesya

"Tadi gue liat dia kelelep!"

"Sarap lo!" ucap Kesya mulai kesal

"Iya gue udah sarap (an) kok, ternyata lo perhatian juga."

"Serah."

"Bisa ngga si lo ngomong agak panjangan dikit kaya rasa cinta gue ke lo panjang banget sampe ngga ada ujungnya."

"Garing."

"Lo tau bedanya lo sama bunga?" Tanya Arka tidak ada respon, Arka melanjutkan bicaranya "kalo bunga itu ada jenis jasmine kalo lo-"

Arka mendekati tubuh Kesya lalu membisikkan sesuatu yang membuat kesya tercengang , "kalo lo just mine."

Kesya diam membeku, gadis itu merasakan ada hal yang berbeda dengan hatinya. Kesya menggeleng cepat lalu menatap Arka tajam. "Basi!" Ucap Kesya.

"Gak baper? Hah? Nggak baper? Gila!" Batin Arka ingin menjerit.

Arka menatap tubuh Kesya lama, laki-laki itu melihat beberapa luka lebam ditubuh gadis itu, seperti luka pukulan lebih tepatnya. "Ini kenapa?" Tanya Arka menunjuk pipi Kesya yang terlihat lebam lu menyentuhnya pelan.

"Akkh," rintih Kesya lalu menepis kasar tangan Arka.

"Sakit?" Tanya Arka

"Hm"

"Kenapa?" Tanya Arka mendesak Kesya untuk menjawab pertanyaannya.

"Lo korban kdrt? Astagfirullahal'azim, ceraikan suamimu sekarang!" Tukas Arka ngawur.

"Ceraikan sekarang terus kita nikah!" Ucap Arka semakin ngawur.

"Gila!" Cibir Kesya lalu memilih untuk pergi meninggalkan Arka di perpus.

—Crazy Ketos Vs Ice Waketos—

Spam Next☞

See U❤️

Crazy Ketos Vs Ice WaketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang