Arka memandang Kesya lama, bertopang dagu dengan tangan kanannya sebagai penyangga. Melihat paras cantik Kesya, kecantikannya seperti dewi-dewi. Laki-laki itu memutar bola matanya malas, Kesya tetap fokus membaca tanpa memperdulikan cowok itu. "Gini amat dipoligami sama novel," batin Arka memelas
Perlahan tapi pasti tangan gadis itu membuka lembaran demi lembaran novel untuk dibaca tanpa rasa bosan. Kesya terkekeh geli kala membaca adegan lucu bahkan menggigit bibir bawahnya serta pipi memerah kala membaca adegan romantis. Arka memandang kekasihnya sendu, "baper kok sama tulisan," sindir Arka membuatnya mendapat tatapan tajam dari Kesya
Kesya kembali fokus pada novelnya, Arka mengerucutkan bibirnya kesal. "Kamu ngga mau kekantin gitu? Makan jangan makan tulisan mulu," tanya Arka mengeluarkan ponsel miliknya dari aku celana
"Aku enggak laper," jawabnya tanpa memandang wajah Arka, pandangannya terus tertuju pada novel. Sebenarnya Kesya lapar dari pagi dia sama sekali belum makan sesuap nasi, ingin hati membeli makanan namun dirinya masih dalam hukuman ayahnya, Frans tidak memberinya uang sepeserpun.
"Oh," ucap Arka, retina matanya menyipit kala melihat kearah pintu kelas yang terbuka lebar memperlihatkan Gibran yang memasuki kelas dengan tangan kanan memegang minuman sementara tangan kiri merangkul seorang gadis. Laki-laki itu menampakkan senyum indah diwajahnya dengan tatapan sombong.
"Apanih rangkul-rangkulan segala katanya temen kok kaya demen," tutur Arka memperhatikan gerak-gerik Gibran dan Naomi memasuki kelas
Gibran menaik turunkan kedua alisnya, tanganya yang semula berada dipundak Naomi beralih mengusap lembut surai gadis itu. "Pacar gue nih bos," ucapnya bangga. Sementara penghuni kelas mengaga tidak percaya dengan penuturan cowok itu.
"Hah? Lo baru kenal kemaren dan sekarang udah jadian? Terus pacar lo yang kemaren ditaruh mana?" Tanya Satria tetap fokus menyalin tugas dari buku Arka.
"Ngga masalah dong, yang kemaren gue bosen udah gue putusin, lagian cantikan Naomi kemana-mana," papar Gibran tersenyum manis menghadap kekasihnya
"Ran inget karma, cewek itu dibahagiain bukan disakitin, awas aja lo nangis-nangis disakitin cewek?!" Ujar Arka fokus pada ponselnya yang bergetar menampilkan notifikasi dari pak Ardhi
Pak Ardhi
Cepat keruangan rapat
Arka Mahendra Stevenson
Saya maunya cepet-cepet ke-KUA pak
Pak Ardhi
Ngapain ke-KUA kalo cuma jadi tamu
Arka Mahendra Stevenson
Pak jangan buat saya tertampar, terjungkal, bisa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Ketos Vs Ice Waketos
Teen FictionWarning☞⚠️ [FOLLOW DULU BRADER!!!] cerita ini terdapat adegan romance, baper, kekerasan, kata-kata kasar. Harap bijak dalam membaca, tidak untuk ditiru direallife❎ PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ❎ HATE COMMENT=HAPUS CERITA MENGANDUNG KEBENGEKAN YANG MEMB...