74. PENYERANGAN

24.6K 3.9K 4.1K
                                    

Hate comment: HapusNggak suka ceritanyaa? Skip 🥰Typo bertebaran, ketik langsung publish🙂🤙🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hate comment: Hapus
Nggak suka ceritanyaa? Skip 🥰
Typo bertebaran, ketik langsung publish
🙂🤙🏻

HAPPY READING

Dibawah teriknya matahari seorang gadis mengelap keringatnya yang bercucuran dengan punggung tangan. Sesekali gadis itu melirik sekilas kearah gadis dengan rambut dikuncir kuda disampingnya yang masih setia hormat menghadap tiang bendera.

Clara melontarkan sumpah serapah untuk guru yang menghukumnya hari ini, sangat menyebalkan. Guru botak kumis tebal, ingat! Ciri-ciri itu adalah guru paling menyebalkan.

Kesya memutar bola matanya jengah kala mendengar keluh kesah Clara yang tiada hentinya.

"Sya," panggil Clara pelan. Tidak ada respon.

"Sya," panggilnya sekali lagi tetap tidak ada respon.

"Sya?!" Panggil Clara dengan suara semakin meninggi.

Kesya berdehem sebagai jawaban lalu melirik kearah Clara dengan lirikan malas. Gadis itu mengangguk paham kala Clara mengedipkan matanya beberapa kali seperti orang memberi kode.

"Gue pingsan tangkep ya," perintah Clara lirih.

Bukkk

Akkkh

Clara meringis kala tubuhnya jatuh ditengah lapangan lalu menatap Kesya tajam sementara Kesya menampilkan cengiran tidak berdosanya. "Gue bilang tangkep goblok bukan diem aja?! Sakit tau gak?!" Decak Clara sembari meringis.

"Udah gue mau lanjut pingsan?!" Ucap Clara lalu kembali menutup matanya rapat. Kesya, gadis itu berjongkok disamping tubuh Clara yang tergeletak dilapangan, tangannya telulur merogoh saku Clara, mengambil obat tetes mata.

Kedua retina elang Kesya melihat sekeliling, merasa aman gadis itu meneteskan obat yang dia ambil pada saku Clara lalu kembali memasukkannya pada tempatnya semula.

"HUWA BAPAK TOLONG?!!! TOLONG PAK?! HIKS PAK TOLONG?! SIAPAPUN T-TO-LO-NG," teriak Kesya dengan tangan mencengkram dada kirinya mendramatisir keadaan.

Clara membuka sedikit kelopak matanya. "Biasa aja kali ngab?!" Cibir Clara.

"Brisik?! Tutup mata lo bego?!" Paksa Kesya menutup kedua mata Clara denan telapak tangannya.

"Bentar gue ngupil dulu," jawab Clara sembari memasukkan jari telunjuknya pada lubang hidung lalu memulai aksinya, mengupil.

"Jijik!"

Clara tidak mengindahkan perkataan Kesya, setelah selesai melakukan aksinya mengupil, Clara kembali  menutup kedua matanya rapat.

"Lon cepetan anjir! Panas!"

"Diem bangsul!"

"B-BAPAK, IBU, TOLONG! BU PAK TOLONG!" Teriak Kesya dengan air mata mengalir dari pelupuk matanya.

Crazy Ketos Vs Ice WaketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang