Raja guling-guling di kasur sambil tersenyum. Dia persis orang yang sedang jatuh cinta.
"Hihihi,"
Bahkan, sekarang cowok itu sedang menggigit ujung gulingnya gemas.
"Kerasukan setan mana lo?" Pangeran berdiri di depan pintu sambil bersidekap. Wajahnya menunjukkan raut jijik.
Raja tersenyum lebar, "Kerasukan setan cinta."
Sumpah demi apa pun Pangeran jijik dengan Raja. Orgil ya tetap orgil.
"Turun makan malem. Lo jangan pasang muka gitu, jijik banget gue liatnya!" Siapa pun yang liat tingkah Raja pasti jijik. Mana dia mesem-mesem.
Pangeran berjalan di depan Raja, rasanya dia ingin melempar Kakaknya itu dari lantai tiga. Kikikan dari mulut jahannam Raja sangat menganggunya.
"Bisa gak sih lo gak hihi hihi. Pusing gue dengernya!" Bentaknya. Raja yang berdiri di depan lift mengerucutkan bibirnya, "Pangeran sensian. Ogah temenan,"
Pangeran menekan tombol samping lift dengan brutal agar Raja tidak ikut bersamanya tapi Raja dengan gesit langsung masuk dalam boks besi.
"Najis gue mau temenan sama lo," Wajah Pangeran benar-benar tidak bersahabat.
Raja tersenyum lebar, "Ohiya. Kita 'kan sodaraan."
Pangeran melenggang meninggalkan Raja yang masih senyum-senyum gaje sambil melihat ponselnya.
"Perut gue kayak banyak cacingnya. Menggeliat gelii," Ucapnya dengan masih tersenyum geli.
Raja masuk ke ruang makan sambil bersiul-siul.
"Kamu mau panggil genderuwo siul malem-malem?!" Malas tidak habis pikir dengan kelakuan aneh bin ajaib Raja.
Raja menarik kursi lalu duduk. Dia sempat menengok ponselnya lalu menatap satu per satu orang yang ada di meja makan.
"Aneh banget kamu,"
James yang selaku Papa dari kedua anak kembarnya berdecak. Pantas saja Istrinya memaksa Raja pulang. Cowok itu suka membuat suasana menjadi hangat, Pangeran yang pendiam pun bakal banyak bicara jika bersama Raja.
"Mi, udang. Kok gak ada kerupuk sih?" Omelnya.
Mala memukul tangan Raja yang merajalela di atas meja.
"Kamu lama tinggal di luar negeri masih aja suka kerupuk. Mami kira kamu makannnya roti doang,"
Raja menggoyangkan jari telunjuknya, "Nehi-nehi. Kerupuk always ter dabest, valid no debat. Ya gak Ran?"
"Hm,"
"Makan yang ada aja." Peringat James.
"Lain kali suruh Bibi beli, aku apa atuh tanpa kerupuk."
"Lebay kamu. Makan udah, bicara mulu!" Raja menggerutu. Ujung-ujungnya dia juga yang kena.
Keluarga kecil Mahardika makan dengan khidmat. Oh tidak, kecuali Raja tentu saja. Makan pun dia masih banyak tingkah.
"Braga, berapa kali Papi bilang jangan makan sambil main ponsel?" Suara dalam James membuatnya mengantongi ponsel.
"Jangan panggil Braga. Kalau ga-nya dilepas jadi bra," Ingatkan James untuk tidak melempar pisau daging yang dipegangnya.
Mala menarik napas panjang, membesarkan Raja sampai sekarang sangat menguras tenaga dan otaknya. Belum lagi Pangeran yang dingin banget.
"Lo kalo diudang makan di rumah pacar lo terus gak ada manner kayak gini, percaya aja lo bakal di banned." Pangeran menyelesaikan makannya, dia mengusap bibirnya menggunakan serbet. Ah, Raja jadi iri dengan sikap bangsawan Pangeran.
Raja memutar bola matanya, "Gak bakal lah." Ucapnya yakin.
Pangeran memilih tidak perduli. Dia pamit kepada semuanya untuk belajar. James dan Mala juga memilih pergi untuk beristirahat.
Raja? Dia sedang menghabiskan cumi-cumi asam manis. Emang dasarnya dia rakus.
"Orang ganteng selalu aja salah!" Dengusnya.
--
Raja tengkurap diatas kasur Pangeran. Posisinya menghadap tv yang menampilkan game survive yang dimainkan Pangeran. Cowok itu duduk di lantai beralas karpet tebal.
Kamar Pangeran tidak terlalu luas, kesannya minimalis dan banyak poster basket. Sedangkan kamar Raja beuh kentara banget dia orang yang hedon. Suka menghamburkan duit.
Motto Raja; 'Duit dicari buat dihabisin'
"Ran, lo ada cewek gak?" Raja menopang dagunya pada bantal guling yang berada di dekapannya.
"Kenapa?"
"Kasihan aja gitu liat lo yang jomlo berkarat," Wajah Raja dibuat seiba mungkin.
Pangeran mendelik, "Buat apa pacaran kalo nantinya putus juga." Raja melebarkan lubang hidungnya. Kesal dengan jawaban Pangeran.
"Lo gak homo 'kan? Mau gue cariin cewek?" Usulnya.
"Ogah! Lo aja lagi jomlo sekarang, malah nawarin gue."
Raja senyum, "Cewek-cewek disini kalau gak agresif ya jual mahal 'kan gue jadi bingung. Tapi, sebenarnya gue lagi mantapin hati sih."
"Sampai hari itu dateng gue bakal simpati sama cewek yang jadi pacar lo. Kasihan banget dapet modelan kayak lo,"
Raja menimpuk kepala Pangeran menggunakan bantal yang tadi dia dekap.
"Keluar lo sana!" Teriaknya.
"Ogah. Gue mau tidur disini,"
Pangeran berdiri lalu menunjukkan ponselnya yang menampilkan Ig dari orang yang dikenal Raja.
Mata Raja membulat, "Lo kenal Jihan darimana?!" Lelaki itu bisa melihat bahwa Pangeran dan Jihan sering chattingan.
"Kepo lo. Ternyata bener lo incer Jihan. Ck, mana mau Jihan sama model begajulan kayak lo." Hinanya.
Raja ikut berdiri, tapi diatas ranjang. Dia bersiap-siap mau melompat.
Tapi, nasib Raja memang naas.
Brrakk
"Haha, mampus lo! Rasain!"
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Splendor King
Подростковая литератураCerita tentang Raja yang bertemu kemegahan. "Raja dan kemegahan tidak bisa dipisahkan itulah mengapa kamu tercipta untuk aku. Selamanya Raja akan selalu bersama Kemegahannya." -Braga Raja Mahardika. --- "Kemegahan akan selalu bersama Raja. Kalau...