ROMANCE-COMEDY
[Cerita lengkap] ⚠Awas baper!
follow accountnya sebelum membaca
SPIN OFF WITH YOU UNTIL JANNAH
Sabila Amanda, didesak terus oleh bundanya untuk cepat menikah di saat dirinya baru saja merasakan bagaimana sakitnya dikhianati oleh seor...
Dia meremehkan? Kamu balas meremehkan lagi! Tapi kalau ternyata balasan serangan balik meremehkan malah 'senjata makan tuan' kamu bisa apa?
"Calon Imam" 'iiranaSR
✨✨
Hal apa yang paling nggak enak didenger? Berkunjung ke rumah calon mamah mertua.
"Temenin Bunda yuk? Ke rumah calon Mamah mertua kamu."
Begitu katanya bunda.
Duh kok aku dengernya ngeri-ngeri merinding gimanaa ... gitu ya. Lagian siapa juga yang punya calon mamah mertua? Aku nggak pernah tuh ngerasa punya calon mamah mertua.
"Males ah, Bun. Ini 'kan hari libur, mending diem aja di rumah."
"Hari libur tuh liburan, bukan malah diem di rumah. Gimana sih kamu!"
"Ya ini 'kan cara aku berlibur, Bun." Aku memberi alasan dengan malas.
"Ngeles aja kamu kayak bajai," serunya. "Udah sana siap-siap! Pokoknya kamu harus ikut Bunda."
Udah keluar nih aura pemaksanya. Bisa ngeles apa lagi aku kalau udah begini?
Sekitar tiga puluh menit berlalu, akhirnya aku sudah selesai bersiap-siap. Dengan menggunakan hijab berwarna silver baby pink dan baju berwarna hitam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cukup sederhana, ya lagian ngapain juga harus make up cantik-cantik? Aku di sana bukan buat nyari pujian. Apalagi kalau di depan si dokter songong. Sebisa mungkin aku harus terlihat jelek, biar dia ilfeel.
"Ya ampun, Manda. Kamu kalau make up tuh yang tebel, biar cantik!"
Mohon maaf, ini aku mau disuruh ngapain harus make up dengan tebel segala?
"Tapi nggak pa-pa, anak Bunda 'kan, dari dulu juga udah cantik," ucap Bunda lagi. "Liat dong Bundanya, cantik gini."
Bunda berucap dengan bangga. Lebih tepatnya sih banggain diri sendiri ya!
Ampun deh!
Punya orang tua milenial ya gini jadinya.
"Udah cepetan jalan. Malah ngajak ngobrol aja dari tadi!"
Idih siapa juga yang dari tadi ngajak ngobrol? Perasaan bunda deh. Padahal nggak aku balas 'kan itu satu kata pun?
Kemudian kami berjalan ke luar rumah.
"Pake mobil putih kamu aja, kamu yang nyetir."
Aku cukup mengangguk. Lagi hemat energi, malas debat.
Sudah sepuluh menit mobil melaju, dengan aku yang berasa dijadikan sebagai sopir. Pasalnya dari tadi bunda malah asik sendiri main handpone, ditanya juga jawabannya malah mesem-mesem gaje sendiri.
