Laki-Laki Kurang Ajar!

851 105 23
                                    

Hal lain apa yang paling menyebalkan selain bertemu dengan laki-laki songong, sombong dan kurang ajar?

"Calon Imam"
'iiranaSR

✨✨

Banyaknya pekerjaan membuatku malas untuk memikirkan hal lain. Yang aku fokuskan saat ini hanya satu, iya ini hanya satu, pekerjaanku. Yaitu sebagai pemilik jasa WO di kota Jogja ini. Tanpa peduli dalam rumah ini ada seseorang yang terus menyindirku. Menyindir, dengan cara membandingkan soal pekerjaan dengan status hidupku.

"Pesta pernikahan orang aja terus yang diurusin. Pesta pernikahan sendiri mah kagak usah!"

Nah 'kan baru saja aku ucapkan. Ratu dalam rumah ini lagi-lagi menyindirku. Menyindir sembari mencibir.

Kalian tahu Ratu dalam rumah? Ya ini seorang bunda, seorang yang harus dihormati dan disayangi.

Aku melirik sebentar. Lihatlah, bundanku tengah berdiri di pintu kamar miliku yang saat ini tengah terbuka, sembari melipat tangannya di bawah dada.

Lagian aku bingung, pesta pernikahanku apanya sih yang harus diurusin? Acara pernikahannya aja kagak ada.

"Apaan sih Bun, ini kan emang pekerjaan aku sebagai pengusaha jasa WO."

"Yaudah urusin aja terus pesta pernikahan orang. Pesta sendiri mah kagak usah."

Lagi bundaku menyindir disertai cibiran.

Heran deh aku!

Sekali lagi aku tanyakan. Apanya sih yang harus diurusin? Aku sedang tidak punya pesta pernikahan untuk diri sendiri!

"Ingat ya Manda! Pokoknya nggak ada alasan lagi, hari ini kamu harus ketemu sama Altas anak temen Bunda itu."

Aku memutar bola mata dengan malas. "Iyah, Bunda."

"Awas aja kalau nggak ketemu kayak kemarin, jangan banyak lagi berikan alasan karena kamu nggak mau menemuinya."

"Iyah Bunda," jawabku malas tanpa melirik sang Ratu.

**

Sesuai rencana hari ini aku akan bertemu dengan laki-laki yang disebut bundaku sebagai Calon Imam untukku. Ingat garis bawahi Calon Imam. Walau sebenarnya sangat malas. Tapi mau gimana lagi, aku tidak bisa menolak, setelah sehari sebelumnya menolak bertemu dengan alasan sibuk. Tapi lebih jelasnya pura-pura sibuk! Ampun deh Manda kamu ini berdosa banget udah tipu bunda!

Turun dari taxi, matanku menyapu sekeliling kafe. "Oke Manda ini hanya sekedar bertemu untuk pengenalan. Buat laki-laki itu ilfeel sama kamu, biar perjodohan ini tidak dilanjutkan."

Tarik nafas dari hidung kemudian buang. Akan bertemu dengan laki-laki yang disebut calon imam. Kalian kira-kira bakalan deg-degan gak sih? Kalau diri aku kalian nggak usah bertanya. Ini jantung dari dag dig dug serr. Tau deh sebabnya apa, tapi yang jelas aku ini sebenernya sangat malas untuk menemuinya.

Bunda

Meja no 03.

Itulah isi chat whatsApp dari bunda.

Sekarang aku sudah berdiri di dalam kafe. Mata menyapu dari ujung sampai akhir, untuk melihat nomor kosong tiga, setelah terlihat ... nah itu dia mejanya! Lah ternyata kok dekat banget dengan posisiku yang masih berdiri. Ampun dah!

Hampiri jangan ya? Tapi coba kita nilai dulu laki-laki yang tengah duduk sembari memainkan ponsel di meja nomor kosong tiga itu. Laki-laki itu memakai kemeja putih dilipat sampai siku, berpadu dengan celana bahan hitam. Satu kata untuk memuji laki-laki itu cool. Netranya setajam elang, alis sedikit tebal, hidung mancung, bibir tipis kemerah-merahan. Aduhai sangat tampan! Membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan terpesona. Tapi sayang aku tidak tertarik Ketampanannya tidak bisa memikat diriku. Haha ... Oke kita mulai permainan ini. Buat dia ilfeel padamu Manda!

Calon Imam √ || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang