2. Larangan✓

11.3K 717 14
                                    

Kalian bisa pesan melalui Instagram penerbitzeenbook atau melalui nomor 0858-0015-6133 dan juga di Shopee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian bisa pesan melalui Instagram penerbitzeenbook atau melalui nomor 0858-0015-6133 dan juga di Shopee

Kalian bisa pesan melalui Instagram penerbitzeenbook atau melalui nomor 0858-0015-6133 dan juga di Shopee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Happy Reading]

Baru saja sampai Chilea belum bisa beristirahat hanya sekedar duduk saja ia belum sempat. Suaminya itu menyuruh dirinya untuk membeli bahan-bahan dapur ke supermarket, padahal bisa 'kan delivery saja.

Menyebalkan, Arsenio benar-benar membuatnya seperti pembantu. Tidak bisakah dia mengerti jika istrinya ini membutuhkan waktu istirahat.

Jarak rumah ke supermarket lumayan jauh jika ditempuh dengan jalan kaki Chilea rasa itu terlalu cukup memakan waktu. Jadi, Chilea mengojek saja.

"Terima kasih," ujarnya memberi selembar uang untuk membayar ongkos, jangan lupakan senyuman khas yang selalu perempuan itu berikan kepada semua orang.

Lagi, Chilea mendengus melihat jarak dari gerbang ke pintu rumah jauh. Kenapa juga halaman rumah harus seluas ini? Dan Chilea juga tidak menyangka Arsenio sekaya ini dan yeah Chilea akui dia sangat cerdas. Terbukti dengan perusahaan yang ia bangun sendiri, sudah menjabat sebagai CEO dengan usia masih dua puluh tiga tahun, setahun lebih tua dari Chilea.

Perempuan itu terlonjak kaget melihat suaminya yang sudah berdiri di depan pintu saat Chilea membukanya. "Astaga, kamu mengangetkanku."

"Kaget karena kamu takut aku tau," balasnya.

Chilea mengernyit, tahu apa? Memangnya apa yang Chilea sembunyikan? Dasar laki-laki aneh.

"Kamu ini bicara apa, sih," ucapnya dingin. Melewati Arsenio begitu saja, seharusnya Chilea tahu pilihan untuk mengabaikan suaminya itu adalah kesalahan besar.

Chilea tersentak sebab Arsenii menarik tangannya, memojokkan tubuh mungilnya ke dinding sampai kresek yang ia bawa jatuh. Chilea berani bersumpah jika telur yang ada di dalam kresek itu pecah.

"Jangan pura-pura tidak tau, dasar wanita gatal!" sentaknya.

Sebisa mungkin Chilea sabar dan tak tersulut emosi, seharusnya ia marah besar karena dihina oleh suaminya sendiri. Salahkan saja sikap Chilea yang memang terlampau baik sejak dulu, perempuan itu memilih diam dan tak membalas jika ada seseorang yang melakukan hal seperti suaminya ini.

"Arsenio, please. Katakan dengan jelas agar aku mengerti, jika aku salah di mana letaknya? Aku akan memperbaiki kesalahanku dan menjadi yang terbaik untukmu," kata Chilea dengan tulus.

Tidak, jangan lakukan untuk menjadi yang terbaik untuk suami yang menghina istrinya sendiri.

Arsenio menjauh meski tatapan membunuhnya itu masih menatap istrinya, tak pernah sekalipun Chilea melihat tatapan yang lain selain itu. Chilea sempat membayangkan bagaimana jika perjodohan ini tak terjadi? Dan Chilea dipertemukan dengan Arsenio dengan cara berbeda, contohnya berteman, dekat, saling mencintai lalu menikah dan bahagia.

Akan tetapi, itu sepertinya hanya angan. Chilea tahu Arsenio tak suka kepadanya, Chilea pun sama tak sukanya terlebih dengan perjodohan sialan itu. Chilea miliki mimpinya sendiri, memiliki pria idaman sendiri tapi ia malah berakhir di sini, dengan pria arogan ini. Sekali lagi, menyebalkan.

"Jangan sok polos dan jangan sok suci, cih!"

Laki-laki itu berlalu begitu saja setelah melontarkan kalimat yang yahh sedikit melukai hati istrinya tapi itu tak masalah, toh itu sering terjadi dalam hidup Chilea.

Arsenio berhenti sebelum menaiki tangga, ia berbicara tanpa menoleh ke arah istrinya. "Jangan naik ojek, taksi atau apapun itu!"

Chilea melongo, woah laki-laki itu benar-benar membuatnya merasa gemas sendiri. Jika begitu naik apa jika Chilea ke kedai? Jalan kaki? Jangan gila jaraknya sangat jauh, bisa-bisa kaki Chilea rontok.

"Tidak boleh seperti itu, jika aku pergi ke kedai atau ke mana itu bagaimana? Tidak mungkin dengan jalan kaki," protes Chilea

Arsenio berbalik masih dengan tatapan yang sama. "Aku tidak peduli!"

Selain arogan ternyata Arsenio tidak berperasaan.




[To Be Continue]


[END] [S1&2] MY POSSESSIVE HUSBAND [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang