1. First Night ✓

14K 796 15
                                    

Kalian bis pesan melalui Instagram penerbitzeenbook atau melalui nomor 0858-0015-6133 dan juga di Shopee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian bis pesan melalui Instagram penerbitzeenbook atau melalui nomor 0858-0015-6133 dan juga di Shopee

Kalian bis pesan melalui Instagram penerbitzeenbook atau melalui nomor 0858-0015-6133 dan juga di Shopee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[My Posesif Husband]

Hari yang sangat melelahkan setelah hampir seharian berdiri dengan menggunakan gaun pernikahan yang super berat untuk menyambut para tamu undangan yang memberikan selamat.

Chilea pikir, pernikahan mereka yang karena perjodohan dan tentunya tanpa cinta ternyata Arsenio meminta haknya kepada Chilea. Haruskah Chilea memberinya? Chilea tahu bahwa mereka tidak saling mencintai, tetapi Chilea ini istrinya sudah pasti harus memenuhi kebutuhan biologis suaminya sendiri.

"Kenapa? Kamu tidak mau?" tanya Arsenio dengan wajah datar bak triplek.

Chilea menggeleng. "Bukan, maksudku bukan begitu. Hanya--"

Dia berjalan mendekati istrinya sembari memotong ucapan Chilea. "Aku tidak peduli, untuk apa juga aku meminta persetujuan darimu? Apapun yang aku mau pasti akan aku dapatkan."

Refleks gadis itu melangkah mundur, Arsenio sepertinya benar-benar sangat ingin, terlihat dengan matanya yang menggelap, penuh hasrat dan seakan benar-benar sudah siap menerkam istrinya.

"Ta-tapi, ini namanya pe-pemaksaan," ucap Chilea gugup. Sungguh ini benar-benar aneh, Chilea tidak pernah setakut ini sebelumnya. Sial!

Chilea tersentak saat Arsenio menarik pinggangnya lalu mendaratkan bibirnya tanpa permisi, ini memang bukan yang pertama kali karena yang pertama sudah Arsenio ambil setelah mengucapkan janji suci.

Gadis itu berontak mencoba menjauhkan kepala suaminya yang kini semakin liar, mengecup, menyesap lehernya hingga meninggalkan bekas kemerahan di sana.

"Ar-arsenio," cicitnya menahan suara aneh yang mendesak ingin keluar.

Ini tidak benar, ini namanya pemerkosaan meskipun Arsenio suaminya yang sah secara negara dan agama tetap saja laki-laki itu melakukannya secara paksa.

Chelia belum siap.

"Kenapa?" tanya laki-laki itu dengan nada suara rendah yang berhasil membuat bulu kuduk Chilea merinding.

Darah Chilea berdesir mendengar suara berat Arsenio apalagi dengan tatapan laki-laki itu saat mendongak.

Chilea diam seakan lupa dengan tujuan awalnya untuk mengatakan bahwa dia belum siap. Seakan tersihir tatapan Arsenio yang benar-benar membuatnya tak berkutik, ada apa ini?

Gadis itu tercekat saat Arsenio kembali mencium bibirnya kali ini berbeda, Arsenio benar-benar sangat ganas. Bahkan tubuh Chilea tiba-tiba saja berkeringat, sangat panas.

Arsenio mulai berani, menarik pinggang istrinya untuk semakin rapat dengan dirinya serta ia tekan tengkuk gadis itu untuk semakin memperdalam ciumannya.

Meskipun ia bermain sendiri, tapi ini benar-benar nikmat. Rasanya sangat manis, sungguh.

Napasnya memburu terbukti dengan dadanya yang naik turun, Chilea bersyukur Arsenio berhenti. Apakah ia tidak akan melanjutkannya? Dan tidak meminta haknya? Semoga saja.

Akan tetapi, dugaannya melesat jauh.

"Buka kemejaku!" pintanya.

"Hah?"

Chilea blank, untuk apa?

"Tidak ada pengulangan," balasnya penuh tekanan.

Gadis itu pasrah, membuka kancing kemeja putih suaminya dengan tangan gemetar dan benar saja malam pertama pengantin tak dapat ia lewatkan.

Arsenio bisa merasakan liquid bening lolos dari kelopak mata istrinya, ia berhenti namun tak melepaskan tautannya.

Kini Arsenio lebih berhati-hati, penuh perasaan meskipun sesekali Chilea menolak dengan mendorong bahunya. Tangan Arsenio mengambil tangan Chilea, mengunci pergerakan gadis itu.

Perlahan Chilea merasakan tubuhnya terasa ringan, ia pasrah.

Seukir senyuman tipis Arsenio sunggingkan di bibirnya disela-sela ciuman itu masih berlangsung.

Hingga akhirnya Arsenio berbaring di samping istrinya setelah mencapai puncaknya, ia menoleh mendapati punggung istrinya karena gadis ah ralat wanita itu membelakanginya.

Ia mendekat kemudian membisikkan sesuatu. "Terima kasih karena aku yang pertama."


•••

Sekitar pukul delapan pagi sepasang suami istri baru itu keluar dari mobil hitam setelah menghabiskan malam pertama mereka di hotel.

Chilea kewalahan, suaminya itu benar-benar brengsek. Membiarkan Chilea menyeret kopernya sendiri padahal 'kan dia baru saja diserang tadi malam.

"Cepatlah! Aku lapar dan segera siapkan sarapan untukku!"

Chilea mendengus kesal, menatap suaminya tajam dalam diam. Hufh, sabar Chilea.

"Iss, menyebalkan!"




[ To Be Continue ]

[END] [S1&2] MY POSSESSIVE HUSBAND [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang