20. I Love You✓

6K 376 19
                                    

♪ Happy Reading ♪

.
.
.
.

Malam hari dengan cuaca bagus sangat mendukung untuk mereka yang akan pergi. Seperti yang sudah Arsenio katakan bahwa  Archilea harus tampil cantik malam ini, hanya dengan polesan make up tipis serta dress putih bermotif dengan heels yang tidak terlalu tinggi.

Simple tapi terkesan mewah.

Arsenio pun sudah rapi mengenakan kemeja putih dibaluti dengan jas hitam serta dasi kupu-kupu sebagai pelengkap. Sangat cocok dengannya meskipun sehari-hari ia selalu mengajak pakaian formal seperti itu. Dan yang lebih mencolok adalah rambutnya yang disisir rapi membuatnya jidat paripurnanya terlihat.

"Ayo, kita pergi sekarang," ajaknya. Menggenggam tangan istrinya lalu membukakan pintu mobil untuk Archilea, sangat romantis.

Perempuan itu tidak tahu ke mana suaminya ini akan membawa ia pergi tapi yang pasti perasaannya sangat berbunga-bunga sekarang. Senyuman manis tak pernah lepas dari bibir manisnya, sudut bibir Archilea ini masih saja naik.

Hingga dua puluh menit perjalanan yang hanya diisi saling curi-curi pandang serta senyuman dan hanya mengobrol singkat, akhirnya mereka sampai.

Sebuah restoran mewah. Pintu utama sudah terbuka lebar dengan hiasan bermacam bunga serta lampu-lampu kecil sebagai pelengkap dan lantainya pun sudah tergelar karpet merah. Di setiap sudut terdapat berbagai hiasan bunga, sangat cantik.

Archilea hanya bisa terkagum-kagum dengan tangannya yang mengait di lengan Arsenio.

Dan matanya kian melebar saat melihat halaman luas yang seperti taman didekorasi sedemikian rupa. Bunga-bunga putih yang berjejer rapi di setiap sisi, lalu ada juga bunga yang tergantung di atas bersama dengan lampu. Lampu-lampu kecil yang melingkar dibiarkan di atas rumput serta karpet merah yang membawa mereka ke sepasang kursi serta meja yang sudah dipenuhi oleh makanan.

"Arsen, sebenarnya ini ada apa? Hanya ada kita di sini?" tanyanya setelah duduk di kursi yang sudah disediakan.

Laki-laki itu membuka kancing jasnya lantas duduk di kursi yang berhadapan dengan istrinya. "Aku tahu ini bukan tanggal pernikahan kita dan juga bukan ulang tahun mu atau aku, tapi bisakah kita makan dulu sekarang?"

Perempuan itu mengangguk mengiyakan, makan dengan tenang yang disertai dengan beberapa topik pembicaraan. Setelah selesai, Arsenio menghampiri istrinya, menarik tangan Archilea untuk berdiri.

"Aku bukan pria romantis yang bisa merangkai kata-kata, tapi aku yakin kamu pasti mengerti dengan ini." Ia menjedanya lalu mengatur napas, seperti mempersiapkan diri untuk mengatakan sesuatu kepadaku. "Kesan pertamamu kepadaku saat pertama kali kita bertemu pasti buruk, benar 'kan? Kesimpulannya, aku membencimu pada awalnya dan entah sejak kapan aku mulai mencintaimu. Terbangun di pagi hari tanpa melihatmu membuatku takut kamu pergi, namun ternyata kamu sedang memasak di dapur dan hal itu entah kenapa aku menyukainya."

Arsenio melanjutkan, "Mungkin ini keterlaluan tapi aku tidak suka melihatmu dengan laki-laki lain, untuk itu aku akan tetap egois."

Mendengar itu Archilea terkekeh karena benar suaminya inu sangat tidak suka jika ia berdekatan dengan laki-laki lain bahkan jika dirinya berbicara terlalu lama dengan ayahnya sendiri, Arsenio pasti mengomel.

Laki-laki itu menatap istrinya lekat, sangat dalam. Archilea melihat ada ketulusan dalam binar mata Arsenio saat menatapnya, tatapan teduh yang kini selalu Archilea lihat. Bukan lagi tatapan tajam dan arogan.

"Ada satu kalimat yang belum pernah kita ucapan, Lea."

Archilea mengernyit lalu bertanya, "Kalimat apa?"

Arsenio membawa tubuh istrinya kedalam pelukannya lalu suaranya yang lembut berhasil membuat jantung Archilea berpacu dengan hebat. "Aku mencintaimu."

Wanita itu memejamkan matanya, membalas pelukan sang suami tak kalah erat hingga sebulir air mata berhasil lolos dari sarangnya. "Aku juga mencintaimu."

Apakah sesingkat ini Archilea mendapatkan posisi di hati Hyunsuk? Ia pikir, selamanya dirinya tidak akan bisa membuka pintu hatinya dan sekarang Archilea akan menetap di sana serta menjaga hati itu.

Ia menjauhkan diri dari istrinya, melepaskan pelukannya. Mengusap pipi Archilea dengan telapak tangan yang terasa hangat. Malam ini, malam yang tak pernah Archilea duga sebelumnya akan terjadi diakhiri dengan ciuman tulus dari Arsenio.

"Arsenio Levi Oswald, My Posesif Husband. Really I Love You."



































_END_

Kaget yahh? Tiba-tiba end, tapi tenang kok masih ada extra part;)

See you :^

[END] [S1&2] MY POSSESSIVE HUSBAND [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang