[END] [S1&2] MY POSSESSIVE HUSBAND [TERBIT]

Extra Part II

"HYUNSUK, SUSU NYA MANA?"

"Bentar, sayang. Aku lagi buat sarapan."

"Yah, dasi Hyunjin mana?"

"Sayang, cari sendiri di lemari."

"Lemari bagian atasnya gak bisa, Yah. Tinggi."

Laki-laki yang tengah bergelut dengan alat masak itu menggerutu dalam diam, meratapi nasibnya yang malah menjadi pembantu seperti ini. Padahal pagi ini ada meeting penting, ia pun sudah rapi dengan setelan kantornya. Tapi--- ah sudahlah, nasib suami sayang istri yaa gini.

"Iya, bentar dulu."

Hyunsuk menghela napasnya lalu berjalan dengan segelas susu ibu hamil, mendekati sang istri yang tengah duduk di sofa.

"Sayang, ini susu ny-- eh, kok kamu nangis? Kenapa hm?" Tanyanya. Mengambil duduk disamping istrinya lalu membawa tubuh itu kedalam dekapannya namun, belum juga dua detik Ryujin mendorong tubuh suaminya itu.

"Ryujin, sayang. Kamu kenapa hm?"

"Kamu tuh bilang aja kalo aku tuh nyusahin kamu hiks."

Laki-laki Choi itu menggeleng, mengambil kedua tangan istrinya untuk ia genggam. "Kata siapa? Engga kok, aku 'kan suami kamu yang bertanggung jawab atas kamu juga anak kita."

Ryujin, wanita itu tengah mengandung lima bulan di mana masa ngidamnya benar-benar aneh dan sangat lama. Berbeda saat mengandung Hyunjin-- anak pertama mereka. Anak laki-laki itu sudah berumur tujuh tahun sekarang, tumbuh dengan baik dan menjadi si genius cilik.

Selama lima bulan ini, Hyunsuk benar-benar harus extra mengeluarkan tenaganya. Saat di perusahaan menjadi seorang CEO lalu di rumah menjadi seorang pembantu, mengurus rumah ini dan itu. Bukannya tidak ingin menyewa seseorang untuk menjadi pelayan rumah tangga, masalahnya Ryujin tidak mau dan maunya Hyunsuk yang melakukan semua pekerjaan rumah.

Sebenarnya Hyunsuk sering merasa lelah, belum lagi jika ada keperluan ke luar kota dan dalam sehari bisa bolak balik kesana kemari. Dan lagi, ia harus mengurus anak pertamanya yang super duper jorok, tidak peduli dengan kebersihan.

"Maafin aku, Hyunsuk."

Laki-laki itu mengulas senyumannya, membalas pelukan istrinya dengan cinta yang ia miliki bahkan tidak berkurang sedikitpun.

Prok' Prok' Prok'

"Drama yang sangat dramatis."

Keduanya serempak menoleh mendapati putra mereka yang sudah siap dengan seragam sekolahnya, bahkan dasi yang sempat dipertanyakan sudah melingkar dengan manis di kerah seragam sekolah dasarnya.

"Udah ah, Yah. Kita berangkat sekolah, Hyunjin juga udah sarapan."

Hyunjin itu benar-benar sangat mewarisi segala sikap Hyunsuk, dimulai dengan otaknya yang pintar, cara bicaranya dengan ekspresi wajah datar, dan kadang kata-katanya pun sangat pedas diwaktu tertentu.

Tapi, satu yang Hyunsuk harapkan dari putranya itu. Semoga kelak Hyunjin tubuh lebih tinggi daripada dirinya, doa tulus dari sang Ayah.

"Bun, Hyunjin berangkat sekolah dulu dan juga jangan cari ayah terus, kasihan ayah kecapean."

Ryujin mendelik ke arah suaminya. "Kamu udah gak mau ngurus aku, gitu?"

Hyunsuk menggeleng keras, ish anaknya itu benar-benar! Padahal sudah ia kasih tahu, jangan bicara yang akan membuat ibunya marah. Tapi, lihatlah, Hyunjin selalu memancing kemarahan istrinya maka akan berakhir dengan sesi ceramah yang tidak akan ada habisnya.

"Engga, sayang."

"Ka--"

"Udah dulu yah, kita berangkat dulu bye."

Buru-buru anak dan bapak itu pergi keluar, Hyunsuk tidak mau mati konyol hanya karena mendengar ceramah istrinya yang mampu membuat kedua telinganya terasa mendengung.

Poor Hyunsuk:(

Hiyaa aku bawa cerita baru nih, yang bucinnya Doyoung silahkan mampir dulu. Awas, nanti baper TT.

Untuk harganya 90.000 ribu rupiah, kalian bis pesan melalui Instagram penerbitzeenbook atau melalui nomor 0858-0015-6133