Those who care about you
Can hear you
Even when you're quietRaka memutuskan untuk pergi menemui Sarah hanya untuk menerima permintaan maafnya saja.
Setelah itu dia akan melanjutkan studinya seperti biasanya, itulah rencana dari Raka ketika menginjakan kakinya dibar Lux ini.
Raka berjalan menuju counter bar yang ada dan memesan mojito untuk menjaganya tetap dalam kondisi sadar.
Meski dia memiliki toleransi alkohol yang tinggi tapi dia juga sudah berhenti minum sejak bertemu dengan Bunga karena itu dia bisa saja mabuk hanya dengan minum segelas vodka.
Tidak butuh waktu lama minuman yang dipesannya ada didepannya bersama dengan sebuah kertas yang diberikan oleh bartender.
Raka menyerinyit lalu membuka kertas itu.
~Datang kamar VVIP no. 24~
Dia kembali menimbang-nimbang apakah dia harus datang ke kamar itu atau sebaiknya dia kembali saja.
Tapi akhirnya Raka memutuskan untuk melangkahkan kakinya ke kamar itu karena dia tidak ingin Sarah menjadi salah satu hal yang menariknya mundur.
Raka membuka pintu itu, matanya membulat melihat wanita yang telah membuat dirinya tersiksa selama tiga tahun sedang menuang minuman ke gelasnya.
Sarah yang menyadari kehadiran Raka tersenyum manis padanya.
Tapi Raka tidak bisa membalasnya.
Dia terlalu terluka melihat keadaan Sarah yang masih baik-baik saja meskipun telah menyakitinya hingga merubahnya menjadi cowok brengsek.
"Akhirnya kau datang juga. Silakan duduk" ucap Sarah hangat
"Langsung intinya saja" kata Raka dingin
"Kita sudah lama tidak bertemu dan kau masih ingin bersikap dingin?"
"..."
"Baiklah, aku ingin meminta maaf padamu atas kejadian itu. Aku tau aku salah karena menyelengkuhimu apalagi dengan sahabatmu sendiri. Tapi aku bersumpah saat itu aku tidak punya pilihan lain, Raka"
"Tidak punya pilihan lain?" Raka tersenyum sinis
"Iya, Mom dan Dad meminta aku menjauhimu. Mereka tidak suka aku berhubungan denganmu, mereka tidak ingin memiliki menantu yang tidak memiliki masa depan. Mereka mengancam jika aku tidak menjauhimu mereka akan menghancurkan sisa-sisa perusahaan kalian"
"Bisa 'kan kau menceritakan itu padaku sebelumnya daripada harus menghancurkan pertemanan kita?"
"Raka mengertilah. Saat itu aku juga masih muda dan belum mengerti apa yang harus kulakukan dan ya, aku bersalah karena melukaimu" Sarah terlihat sangat tulus dalam meminta maaf padanya.
Raka menatap Sarah dengan raut wajah tidak percaya.
Dia bisa saja meninggalkan Sarah saat ini juga dan berpura-pura tidak pernah mendengarkan semua ini.
"Jadi, apa kau sudah selesai?" tanya Raka tidak ingin mendengarkan semua alasan Sarah yang terdengar sangat tidak masuk akal itu.
"Satu lagi, aku ingin memperbaiki hubungan kita. Hanya sebagai teman saja, apa itu tidak mungkin?" pinta Sarah dengan tatapan bersungguh-sungguh.
"Aku tidak tau. Itu adalah hal yang susah untukku bahkan jika kau menangis sekalipun"
Raka berdiri dan berjalan menuju pintu.
"Lihat saja Raka. Aku akan membuatmu kembali padaku" teriak Sarah tidak terima.
Sarah tidak pernah ditolak oleh siapapun sebelum ini dan dia tidak terima jika dia sampai ditolak oleh Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reminiscence : Her Love story
Romance"Aku ingin tau sejak kapan awal kesalahan dalam hubungan ini. Apa kau tidak seharusnya bertemu dengan ku? Atau kah aku seharusnya tidak pernah bertemu denganmu?" -Raka Dhanajaya "Aku mencintaimu meski itu menyakitiku. Jika pertemuan kita adalah jodo...