Her Another Side

9 3 0
                                    

Just a sweet little act from you
I  feel can fly to the sky

Raka kembali dari dance floor dengan tubuh yang lelah, berusaha kabur dari si kembar memang susah sekali.

Raka sampai dimejanya dan mendapati Bunga sedang duduk dan menyangga kepalanya, kedua matanya tertutup.

Ada perasaan bersalah membiarkan Bunga menunggunya hingga ketiduran disini.

Raka akan membangunkannya dan langsung mengantarnya pulang.

Lagipula ini sudah hampir jam 11 malam, dia benar-benar lupa waktu kalo sudah di club.

"Hey, bangun. Ayo kita pulang." Raka mengguncangkan pelan bahu Bunga.

Bunga membuka matanya ketika melihat Raka senyumnya menjadi sangat lebar

"Raa~ kaa~" dia langsung melompat dan memeluk tubuh Raka erat.

Untungnya Raka berhasil menangkap tubuh Bunga kalo tidak mungkin akan berakhir dimeja kaca disamping mereka.

"Raka, aku senang kamu datang. Hehehe..." kata Bunga memeluk tubuh Raka makin erat.

Raka merasa ada yang tidak beres dengan Bunga, dia melepaskan pelukkan Bunga dan menepuk pipinya.

"Lu tadi minum alkohol ya?" tanya Raka serius

Bunga masih cenge-ngesan tidak jelas menggelengkan kepalanya kuat "Tidakkk~ Bunga cuma minum jeruk, hehehehe..."

Raka mengecek gelas yang ada dan benar saja ternyata Bunga meminum Orange Squash miliknya yang sudah ditambahi alkohol oleh kedua sahabat kurang ajarnya itu.

Raka mendengus kesal padahal tadi dia sudah meminta Bunga untuk tidak meminum minuman dari siapapun selain dia.

"Ayo kita pulang."
Raka hanya bisa pasrah untuk membawa pulang Bunga yang mabuk ini ke apartnya.

"Gendonggg~" pinta Bunga manja

"Jalan" balas Raka datar

"Okeyyy~ Nanti balok es ngambek." Bunga tersenyum jahil

Bunga mencoba berdiri tapi tidak seimbang membuat Raka harus memapahnya

"Apa kesalahanku dimasa lalu sampai harus membawa gadis ini?" gerutu Raka membawa keluar dari clubnya.

Raka mendudukan Bunga dikap depan mobilnya
"Duduk yang tenang" perintah Raka.

Bunga mengangguk sambil menaruh tangan didahinya seperti menghormat bendera.

"Rakaa~ benderanya kok gak naik-naik sih?" tanya Bunga polos

"Gak ada bendera."
Raka membawanya masuk ke mobil dan melajukan menuju apartement Bunga.

Sepanjang perjalanan Bunga mengoceh hal-hal tidak penting, bahkan Raka sampai bingung apa kapasitas otak Bunga terlalu besar hingga menyimpan hal-hal tidak penting.

Dari mulai kenapa bulan bentuknya tidak kotak atau trapesium hingga kenapa superhero pakai celana dalam diluar padahal mereka pintar.

Raka sudah membawa masuk Bunga keapartnya

"Duduk dulu disini, gue ambil air sebentar" Bunga mengangguk.

Tapi tidak sampai gelas penuh Bunga sudah berdiri dan memeluk Raka dari belakang.

"Gue nyuruh lu duduk"

"Enggak mau, nanti Raka menghilang seperti Ibu dan Ayah"

Raka terdiam mendengar kalimat itu.
Dia baru ingat bahwa Bunga yatim piatu dan selalu sendiri dari dulu.

Reminiscence : Her Love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang