Sahabat sejati tidak akan sungkan mengatakan apa yang benar padamu meskipun itu menyakitkan dan dia akan ada disisimu untuk melaluinya bersama
Bunga sedang duduk dan membaca novelnya tapi tidak ada satupun kata yang ada pada novel itu yang benar-benar masuk kedalam pikirannya.
Ini sudah tiga hari sejak kepergiaan Raka ke London.
Bukannya Raka tidak pernah menghubungi Bunga karena sibuk.
Raka tidak pernah absen setiap malam menghubungi Bunga menggunakan video-call dan membicarakan apa saja yang dilakukannya hari itu.
Tapi Bunga tetap saja merasa ada yang kurang, dia tidak bisa menyentuh Raka dan melihat Raka dari balik layar tidak bisa menghilangkan semua rasa rindunya.
Ya, dia merindukan Raka tapi tidak ingin mengatakannya karena akan membuat Raka terbebani disana.
Flashback...
Tiga hari lalu
Bunga bersama dengan sahabat-sahabatnya mengantar keberangkatan Raka menuju London.
Meski Raka bersikeras tidak mau diantar sekalipun tapi berkat keras kepala Kristal mereka semua ada disini sekarang.
"Hati-hati, bro" kata Daniel bersalaman layaknya pria dengan Raka.
Maklumlah untuk beberapa alasan keduanya menjadi lebih dekat diluar perkiraan Bunga.
"Tentu saja, lu juga. Nanti gue balik juga kok" jawab Raka.
"Bye Raka." Timpal Nada dibalas anggukan oleh Raka.
Tubuh Raka berhadapan dengan Kristal dan Kristal mengulurkan tangan pada Raka dengan ragu Raka meraihnya
"Gue tunggu lu balik buat kerja sama dan jadi partner bisnis yang luar biasa"
Raka tersenyum "Gue bakal jadi partner yang bakal lu hargai" Kristal mengangguk.
Raka beralih pada orang terakhir yang harus dia ucapkan selamat tinggal.
Raka menatap Bunga yang dari tadi terus saja diam
"Hey, kok diam saja? tidak mau ucapin selamat jalan nih?" tanya Raka santai.
Bunga masih saja menunduk dan tanpa aba-aba Raka langsung memeluk Bunga dengan erat
"Aku bukan mau mati, aku bakal sering ngabarin kok"
Bunga langsung membalas pelukannya membuat dia terkekeh.
"Jangan sampe sakit, jangan lupa makan, harus inget isterahat, harus kabarin, jangan jalan sama yang lain" Kata Bunga.
"Oke, jangan nangis dong" Raka mengurai pelukannya dan mengacak pelan rambut Bunga
"Jangan sakit ya, aku pergi dulu" Raka melambaikan tangan pada semuanya dan menghilang dibalik pintu masuk.
Flashback End...
Bunga menutup novel yang dibacanya dan menghembuskan napas lelah
"Ada apa denganku? Kenapa aku tidak bisa fokus pada apapun?!" eluh Bunga.
Ting! Tong!
Ting! Tong!
Bunga melihat jam dindingnya yang menunjukan pukul setengah dua siang dan seingatnya hari ini dia tidak menunggu paket apapun
"Bentar!"
Bunga berdiri dan melihat melalui kamera depan apartnya disana Kristal terlihat menunggu dengan wajah cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reminiscence : Her Love story
Romance"Aku ingin tau sejak kapan awal kesalahan dalam hubungan ini. Apa kau tidak seharusnya bertemu dengan ku? Atau kah aku seharusnya tidak pernah bertemu denganmu?" -Raka Dhanajaya "Aku mencintaimu meski itu menyakitiku. Jika pertemuan kita adalah jodo...