Something With Her

14 3 0
                                    

Tidak peduli seberapa gilanya dirimu
Aku akan tetap berdiri disini
Menunggumu seperti orang gila

Raka sedang berkumpul di club Rendra untuk menenangkan pikirannya karena kejadian tadi.

Raka masih tidak habis pikir apa yang dia lakukan membuatnya merasakan sesuatu yang mengganjal disudut hatinya.

"Hoi, lu mau mabuk ya? Udah gelas ke berapa tuh?" Kendra menghentikan Raka yang akan meminum gelas kelimanya.

"Pasti ada hubungannya ama si Culun itu ya?" terka Rendra

"Nggak tuh, ngaco aja lu" Raka menenggak gelas kelimanya.

Rendra menatap Raka dengan menyelidik lalu mengeluarkan seringainya
"Jangan bilang lu mau berhenti karena perasaan bersalah?"

Raka menatap Rendra tajam
"Apa maksud lu?! Itu gak mungkin." Jawab Raka datar

Rendra tersenyum polos "Ya kali aja, lu merasa bersalah udah permainin dia trus mau jadi pahlawan gitu yang datang buat nyelamatin dia." Sindirnya

"Berhenti deh kalian berdua!"

Kendra kini mulai kesal dengan kedua sahabatnya yang sangat suka berargumen padahal tuhan menciptakan tangan dan kaki kenapa mereka tidak berkelahi saja sekalian biar cepat selesai.

"Kalo mau berantem mending gak usah kemari. Ke tempat gue aja" lanjut Kendra

Rendra berdiri "Oke, gue mau turun nyari mangsa. Lu mau ikut gak?" tanyanya pada Raka

"Gue lewat" Raka berdiri dan berjalan keluar dari klub itu.

Kalimat yang dikatakan Rendra kembali terngiang dalam kepalanya.

Dia tidak mungkin merasa bersalah karena bagi Raka wanita hanya untuk dipermainkan dan tidak lebih.

Raka adalah seorang player dan korbannya sudah hampir tidak terhitung lagi diseluruh sekolah.

Alasan Raka memilih mereka berbagai macam ada yang karena penasaran, berguna, iseng, dan taruhan.

Tapi semua wanita itu hanya bisa membuatnya merasa terhibur pada pertemuan pertama selanjutnya akan terasa hampa dan membosankan.

Raka sangat yakin bahwa dia akan baik-baik saja dan perasaan yang dia rasakan akan menghilang ketika dia bisa melihat Bunga menderita sama seperti yang lain.

***

Sejak Raka sembuh Bunga selalu membawakan bekal untuk Raka setiap harinya kekelasnya bahkan semua orang sampai menggosipkan bahwa Bunga adalah penguntit Raka yang sudah gila.

"Ka, lu beneran mau makan roti itu untuk makan siang?" tanya Kendra melihat kotak bekal diatas meja Raka.

"Gak juga, ini kan seharusnya disini" Raka melemparkan kotak bekal kedalam tempat sampah didepan kelasnya.

"Benar juga, lu kan makanannya buatan chef ternama" Rendra terkekeh dan merangkul Raka menuju kantin disusul Kendra.

Mereka duduk ditempat biasa meraka bangku paling pojok dan semilir, tempat yang sama yang waktu itu direbutkan oleh Kristal dan Rendra.

"Jadi, game pertama lu apa?" tanya Kendra penasaran

"Masih gue pikirkan, kenapa?" jawab Raka santai memakan makanannya.

"Sini pinjem ponsel lu"

Rendra mengambil alih ponsel Raka dan mengetikkan sesuatu dengan sangat cepat lalu menampilkan senyum miringnya.

Reminiscence : Her Love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang