Jika kau tidak bisa merawat lukamu
Biarkan aku yang merawat dan menyembuhkannyaBunga terbangun dari tidurnya, dia melihat jam tangannya yang berada dinakas menunjukkan pukul 5 pagi.
Bunga dengan sigap berdiri dari ranjang tak lupa menyelimuti tubuh Raka agar tidak kedinginan beruntungnya suhu tubuh Raka sudah turun tidak seperti kemarin.
Bunga kedapur dan membuat sarapan untuk Raka, Bunga harus pulang dan bersiap berangkat sekolah.
Setelah menyelesaikan membuat sarapan Bunga menaruhnya diatas meja sofa dan pulang untuk bersiap kesekolah.
Kedua sahabatnya sudah menunggu kehadirannya dikelas dan menatap Bunga dengan penuh rasa penasaran
"Ngomong deh" kata Bunga setelah bosan ditatap oleh keduanya
"Gimana acara jengukinnya?" tanya Nada penasaran
"Luar biasa, gue masakin bubur untung aja enak dan juga dimakan sampe abis" jawab Bunga luar biasa riang
"Happy banget lu, dia masih ganas nggak?" sahut Kristal yang tersenyum jahil
"Sorry ya, yang dia nggak ganas cuma sedikit berbeda" Bunga tersenyum memikirkan kejadian kemarin.
"Tuh, liat sendiri 'kan, Da? Dia bener-bener terhipnotis ama tuh cowok" sindir Kristal yang menganggap Bunga sudah tidak waras.
"Percayalah, Kris. Kalo lu jatuh cinta juga bakal gitu" Senyum Nada membuat Kristal menampilkan wajah jijiknya.
Sontak Nada dan Bunga tertawa melihat ekspresi yang selalu ditampilkan Kristal ketika membahas cinta, bahkan kadang Nada dan Bunga ikut meniru raut Kristal untuk menggodanya.
***
Raka bangun dari tidurnya karena ponselnya berbunyi sebuah pesan masuk dari Rendra "udah baikkan bro?"
"Udah, tapi gue bolos dulu"
"Cie, betah banget bolosnya. Pasti ada temen mainnya nih."
"Apaan lu, sono belajar aja"
Raka meletakkan ponselnya lalu berjalan kearah dapur.
Dia merasa kelaparan, belum sampai didapur matanya melihat semangkuk bubur dan beberapa lauk tersusun rapi dimeja sofa.
Raka menarik sticky note yang tertempel didepan makanan itu.
Aku sudah buatin sarapannya, kalo mau makan tinggal masukin kemikrowave aja tiga menit sudah cukup. Habiskan ya, lalu minum obatnya –Bunga
Raka mengikuti instruksi Bunga lalu memakan bubur buatan Bunga
"Rasa apa ini?"
Kening Raka berkerut karena rasa aneh dari bubur didepannya tapi entah kenapa sebuah senyuman malahan muncul dari wajah pucatnya.
"Dia bener-bener gak bisa pergi" senyuman Raka berubah menjadi smirk seolah tidak ingin kalah.
***
Setelah pulang sekolah Bunga kembali mengunjungi apart Raka memastikan bahwa dia sudah sehat sepenuhnya atau belum.
Bunga membawa beberapa teh yang bisa membantu menurunkan panas dan menjaga kesehatan tubuh.
Bunga menekan bel apart Raka "Oh iya, dia pasti lagi is-" pintu apart langsung terbuka.
Bunga menyerinyitkan dahinya, setaunya Raka seharusnya masih beristerahat.
Tapi Bunga tetap saja masuk dan tersenyum pada Raka yang sedang duduk menonton tv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reminiscence : Her Love story
Romance"Aku ingin tau sejak kapan awal kesalahan dalam hubungan ini. Apa kau tidak seharusnya bertemu dengan ku? Atau kah aku seharusnya tidak pernah bertemu denganmu?" -Raka Dhanajaya "Aku mencintaimu meski itu menyakitiku. Jika pertemuan kita adalah jodo...