Aku hanya berniat bermain denganmu
Hanya itu tidak lebih dan tidak kurang
Tapi kenapa rasanya berbedaSejak kejadian itu Bunga menghindari Raka dan terlihat sangat tidak fokus terhadap apapun yang dilakukannya.
Bahkan Bunga sempat mendapatkan teguran dari bu Anna karena hasil latihan soal olimpiade kemarin sangat buruk.
Bunga merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya, matanya memandang langit-langit kamarnya sedangkan pikirannya kembali memikirkan saat Raka menyatakan perasaan pada Bunga.
Sebenarnya gue suka ama lu
Lu mau jadi pacar gue?
"Dia cuma bercanda 'kan? gak mungkin cowok sekelas Raka suka sama aku" tanya Bunga seolah bisa mendapatkan jawaban dari langit-langit kamarnya.
"Tapi bisa saja dia suka aku. Aku juga nggak jelek-jelek amat kok"
Bunga berdiri depan cermin setinggi tubuhnya dan melihat-lihat tubuhnya.
"Gue masuk tipe Raka gak sih?!" Teriak Bunga frustasi dan kesal karena ciuman itu.
Bunga tidak henti-hentinya memikirkan cowok bersenyum kotak itu.
DRTT!!! DRTT!!!
Tiba-tiba ponselnya berbunyi Bunga meraih benda kecil itu dan melihat siapa yang memanggilnya.
Mata Bunga langsung melebar ketika nama yang terpampang merupakan orang yang dia pikirkan saat ini.
Bunga dengan cepat meraih sisir merapikan rambutnya sebelum mengangkat panggilan dari Raka.
Setelah dikira cukup Bunga mengangkat panggilan Raka.
–Mohon perhatian sebelumnya, ini panggilan telpon biasa dan bukan vcall harap jangan salah paham-
"Halo, Bunga?" suara yang sudah lama tidak Bunga dengar
"Iya, ka. Ada apa?"
"Gue pengin ketemu ama lu, hari ini bisa?" tanya Raka.
Bunga masih memikirkan bagaimana dia harus bagaimana menghadapi Raka bila bertemu nanti.
Dia masih tidak nyaman bertemu dengan Raka.
"Gue bakal nunggu lu ditaman kota. Terserah lu mau dateng apa enggak."
"Tapi ka. Gue bener-bener gak bisa"
"Gue tau kok" Raka memutuskan panggilannya.
Bunga diliputi perasaan bingung dan bimbang.
Bagaimana dia bisa menemui Raka ketika keluarganya membenci Raka dan melarangnya berhubungan dengannya?
Bunga akhirnya memutuskan untuk mengikuti apa yang dikatakan hatinya.
Dia menyukai Raka dan itu adalah fakta tidak ada yang bisa merubahnya.
Dengan langkah yakin Bunga menuju taman tempat Raka menunggunya.
***
Raka tersenyum puas dari jauh melihat sosok Bunga yang terlihat terburu-buru mencari dirinya.
Dengan santai Raka dudukkan dirinya dibangku taman yang tidak jauh darinya dan bertingkah seolah sudah menunggunya berjam-jam
Raka dapat melihat Bunga menyadari keberadaannya dan berlari kearahnya "hosh...hosh... Maaf gue terlambat" sesal Bunga
Padahal dalam hati Raka tertawa puas melihat penderitaan gadis didepannya ini
"Enggak kok. Lu dateng aja gue udah seneng kok" Raka menampilkan senyum manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reminiscence : Her Love story
Romance"Aku ingin tau sejak kapan awal kesalahan dalam hubungan ini. Apa kau tidak seharusnya bertemu dengan ku? Atau kah aku seharusnya tidak pernah bertemu denganmu?" -Raka Dhanajaya "Aku mencintaimu meski itu menyakitiku. Jika pertemuan kita adalah jodo...