Kau datang seperti mimpi
Mimpi dengan dua sisi
luka dan sukaDigudang terabaikan belakang sekolah.
Raka dan kedua sahabatnya sedang menghabiskan waktu menunggu bel pulang sekolah.
Gudang ini sudah lama menjadi markas mereka dan didalamnya termasuk rapi bahkan ada TV, PS hingga kulkas untuk kebutuhan bermain mereka.
"Ka, lu beneran mau biarin Kristal dan gengnya ngalahin lu?" tanya Rendra serius pada Raka yang sedang membaca komiknya.
"Hmm... " sahut Raka malas
Rendra mendengus dan mencoba mengompori Raka
"Harga diri kita di injak loh, bro"
"Sialan... pake mati segala lagi." Maki Kendra karena kalah bermain PS
"Gue punya ide dan gue jamin lu pada bakal suka." Lanjut Kendra
Raka masih sibuk membaca komiknya dan tidak terlihat tertarik pada percakapan kedua sahabatnya yang gila itu.
"Apaan? Jangan aneh-aneh, deh!"
Kendra tersenyum penuh arti "Ayo taruhan. Siapa yang bisa lebih dulu dapetin foto ciuman Bunga dan menyebarkannya disekolah bakal menang taruhan"
"Gak buruk juga tuh. bener gak, ka?"
Raka menutup komiknya dan menatap keduanya
"Jadi, hadiah taruhannya apa?" tanya Raka to-the-point
Baik Kendra dan Rendra tersenyum puas. Mereka suka Raka yang sedang dalam mode on, dia menjadi sangat menarik.
"Mobil kesayangan gue. inget 'kan?" jawab Kendra. Ayolah siapa yang tidak tergoda dengan mobil sport Ferari limited edition.
"Lu boleh ambil moge yang kemarin gue baru beli."
Raka tersenyum miring "Jangan taruhan ama gue, nanti kalian kalah jangan minta balik lagi"
Raka berdiri dan berjalan keluar dari gudang bersamaan dengan itu bel pulang pun berbunyi.
***
Bunga baru saja keluar dari perpustakaan begitu bel pulang berbunyi.
Bu Anna menyuruhnya mengerjakan latihan olimpiade karena hari ini mereka tidak bisa melakukan kelas tambahan.
Bunga membawa buku latihan olimpiade yang cukup tebal dan beberapa buku lainnya untuk mengisi waktu luang dirumah nanti.
Brak!
Tanpa Bunga sadar tubuhnya menabrak seseorang saat berbelok dilorong menuju kelasnya.
Semua buku dan tubuhnya terjatuh ke lantai.
"Maaf- maaf gue gak liat-liat pas jalan" Bunga meminta maaf berulang kali dan memunggut buku-bukunya
"Iya, gak papa kok. Gue juga salah" Langsung menolong Bunga mengumpulkan buku-bukunya.
"Terima kasih-"ucapan Bunga terhenti ketika menyadari orang yang menabraknya adalah Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reminiscence : Her Love story
Romance"Aku ingin tau sejak kapan awal kesalahan dalam hubungan ini. Apa kau tidak seharusnya bertemu dengan ku? Atau kah aku seharusnya tidak pernah bertemu denganmu?" -Raka Dhanajaya "Aku mencintaimu meski itu menyakitiku. Jika pertemuan kita adalah jodo...