Coming For You

8 4 0
                                    

Ketika perasaanmu tulus pada orang
Kau tidak akan kehilangan orang itu
Tapi orang itu akan kehilanganmu

Raka Pov

Kali ini aku berangkat lebih siang karena aku tidak perlu menjemput Bunga.

Dia bilang ada acara dengan kedua sahabatnya jadi tidak ingin aku menganggunya.

"Tumben siangan, tidak jemput Bunga?" tanya Anin

"Enggak mah, dia bilang mau jalan keluar dengan teman-temannya" jawabku pelan

"Oh, dengan putri dari keluarga Bratama itu? Ibu dengar dia sering berantem dan tidak baik"

"Ya mungkin, tapi dia yang selama ini menjaga Bunga dan kurasa dia tidak seperti rumornya kok, mah"

Ya tidak buruk, kecuali sikap agresif dan suka ikut campur urusan orang yang agak berlebihan itu.

"Begitu ya? Nanti kapan-kapan mamah mau ketemu deh. Oh ya, keasikan ngobrol sampai lupa jam. Sana kamu berangkat nanti telat lagi"

"Baik mah, aku berangkat dulu" pamitku mencium tangan mamah lalu berangkat sekolah dengan motor karena hari ini aku hanya seorang diri.

Hari ini aku sama sekali tidak tertarik untuk melakukan apapun apalagi setelah pertengkaranku semalam dengan Rendra membuatku malas untuk mengunjungi base kumpul kami karena aku yakin dia pasti ada disana.

Aku memilih untuk duduk dikelas seharian tapi sayangnya penghuni kelasku tidak bisa diajak kompromi.

Mereka sangat berisik sekali membicarakan gosip-gosip tidak penting bahkan ada yang sampai teriak heboh.

"Bisa diam gak sih?!" bentakku kesal. Mending aku keluar dan mencari tempat yang nyaman untuk melanjutkan tidurku.

Tapi mungkin pertama-tama aku haru membeli makan siang dulu karena biasanya Bunga yang membawakan bekal, tidak ada untuk hari ini.

Aku berjalan menuju kantin dan sedang mencari makanan yang cocok untuk dipesan tapi entah kenapa semua yang tidak ada yang menarik seleraku untuk makan.

Apa mungkin aku sudah kecanduan bekal buatan Bunga?

"Loh! Kok lu masih disini sih?" tanya seseorang disampingku yang tidak lain adalah Nada dan dari jauh Kristal terlihat berjalan mendekat.

"Iyalah, emang mau dimana?" tanyaku balik.

"Bukannya lu harusnya berangkat bareng Bunga ya?" tanya Kristal yang kini menatapku dengan tatapan ganasnya seperti hewan liar yang siap menerkam mangsanya.

"Berangkat kemana? Dia bilang ada acara ama kalian kok"

Aku benar-benar bingung apa yang sebenarnya mereka bicarakan.

Nada menghela napas panjang seolah mengatakan aku salah padahal aku sama sekali tidak paham dengan point pertanyaan mereka.

"Denger ya, Raka. Setiap tahunnya Bunga selalu ijin tiga hari dan lu tau kenapa? Itu karena dia akan mengunjungi makan kedua orangtuanya" jelas Nada.

Tunggu! Mengunjungi makam kedua orangtuanya? Kenapa dia tidak bilang denganku?

"Setiap tahun gue dan Nada yang nemenin dia. Tapi dia bilang tahun ini dia mau pergi ama lu makanya kita mutusin untuk gak ikut dan buktinya? Lu masih disini 'kan? Lu pasti gak nanya acara apa 'kan?" sinis Kristal.

"Gue udah nanya." Aku sudah bertanya pada Bunga kemarin sebelum dia tertidur tapi aku memang tidak mendapatkan jawabannya.

"Yakin? Bunga gak bisa nyembunyi sesuatu dari orang yang dia sayang loh, kecuali orang itu tidak peduli" cecar Kristal remeh

Reminiscence : Her Love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang