5

170 32 37
                                    

"Cepat naik!" Seru Sapta lalu memasangkan helm nya pada Hyuni. Akhirnya Hyuni hanya bisa pasrah menurut. Mau bagaimana lagi? Di dipaksa dalam keadaan terpesona. Huh! Itu benar-benar membuat Hyuni seperti di hipnotis saja.

Brumm brumm brumm

Suara motor yang di gas membuat Hyuni bergidik ngeri, ini seperti akan melakukan balapan yang sering ia tonton di acara tv.

"Pegangan.." suruh Sapta lalu memasukan gigi motor itu.

"Tolong pelan-- AAAAA"

Hyuni yang merasa kaget karena Sapta yang langsung saja membawa motor dengan cepat langsung repleks memeluk pinggang Sapta kuat, gila! Ini benar-benar gila! Sapta membawa motor seperti Rossi yang beraksi di jalanan. Nyawa Hyuni rasanya tertinggal di belakang.

"Hey pelan-pelan!" Teriak Hyuni yang merasa tulangnya menggigil karena Sapta membawa motor secepat kilat. Hyuni tidak ingin mati muda!

Namun bukannya menuruti perkataan Hyuni, Sapta tersenyum sinis lalu semakin memutar gas motornya lebih kuat.

"YAKKK AKU BILANG PELAN-PELAN!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hyuni yang merasa ketakutan hanya memejamkan matanya, ia tidak mau melihat bagaimana caranya ia mati di usia muda begini. Tidak, Sapta tidak membunuhnya. Tapi cara Sapta membawa motor seperti mengajak Hyuni mati bersama, benar-benar mengerikan.

Sudah sekitar 1 jam Sapta membawa Hyuni, dan sekarang mereka melewati jalanan sepi yang di sekitar nya terdapat hutan yang sangat lebat.

"Tuhan, tolong lindungi aku" batin Hyuni berdoa untuk keselamatan nya, ia tidak ingin mati muda karena ia harus mencari uang untuk biaya sekolah adiknya.

Sampai akhirnya Sapta membawa Hyuni kesebuah perumahan tua yang masih terlihat kokoh dan terawat, rumah klasik yang di lengkapi cctv. Tapi anehnya di hutan lebat ini hanya satu rumah itu, tidak ada rumah lain. Dan rumah ini di jaga oleh orang-orang berjas dengan senapan masing-masing.

"Kita sampai" ucap Sapta yang membuat Hyuni membuka matanya. Hyuni melihat sekitarnya, kenapa tempat ini terasa menakutkan? Ada banyak mobil yang terparkir serta penjaga nya.

"Apalagi? Sekarang kau turun" ucap Sapta lagi terdengar tegas. Dengan wajah yang terperangah dengan apa yang ia lihat akhirnya ia hanya bisa mengikuti perkataan Sapta.

"Helmnya.."

"Ah iya" Hyuni tersadar lalu melepaskan helm itu, ia langsung memberikan nya pada Sapta.

"Tempat apa ini?" Tanya Hyuni dalam kebingungan, apa Sapta akan melakukan hal jahat padanya di tempat ini? Para penjaga ini terlihat sangat menakutkan.

"Ikut saja" jawab Sapta santai lalu berjalan terlebih dahulu dari Hyuni. Hyuni berdecak sebal kemudian ikut dengan pria aneh itu.

Dan lebih bingungnya para penjaga itu terlihat sangat menghormati Sapta, terbukti saat mereka membukakan pintu dan membungkukkan badannya saat Sapta melewati mereka.

Siapa sebenarnya Sapta ini?

Lagi-lagi Hyuni hanya bisa terdiam mengikuti langkah Sapta.

Berbeda dengan keadaan di luar yang terlihat sangat tenang, sedangkan di dalam terdengar suara dentuman musik yang sangat keras, terlihat orang-orang yang sedang bercumbu dan melakukan goyangan panas dalam keadaan mabuk. Hyuni di buat kembali terperangah olehnya. Tempat apa ini? Kenapa Sapta membawanya ke mari?

"Ikuti aku..." Ucap Sapta lalu menarik Hyuni yang terdiam memperhatikan sekelilingnya yang terasa sangat asing dan menakutkan.

Sampai Sapta membuka sebuah pintu, mata pria itu menajam memperhatikan sekitar ruangan itu.

Monster - Do KyungsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang