12

135 35 27
                                    

"Hai"

Hyuni terlihat kaget saat keluar dari kamar mandi melihat Dio-- tunggu, dia Dio atau Sapta? Pakaian nya terlihat formal, tapi wajahnya dingin dan matanya tajam. Ah terserah dengan itu semua, masalah nya itu sekarang adalah...

"Bagaimana mana kau bisa masuk ke sini?!"

Bagaimana pria itu bisa masuk, bukankah sulit untuk seorang pria masuk ke sini? Terlebih lagi ia mengunci pintu kamarnya dan jen--

Oh, jendelanya terbuka

"Ya, lewat jendela.." ucap pria itu, lalu tanpa meminta izin ia langsung duduk di kasur milik Hyuni. Sedangkan Hyuni hanya diam mematung, bagaimana ia bisa membuka jendela nya?

"Huh, kau tidak ada niat memakai baju mu?" Tanya pria itu dengan smirknya. Hmm, jelas itu pasti Sapta.

Dan Hyuni langsung ingat bahwa ia hanya memakai handuk saja!

"M-maaf" ucap Hyuni lalu langsung berlari ke lemari, setelah mengambil pakaian nya, ia langsung berlari ke kamar mandi.

Sedangkan Sapta hanya tersenyum melihatnya.

Lucu...

------

"Jadi mau apa kau menemuiku?" Tanya Hyuni lalu menjilati es krim nya, saat ini ia dan Sapta duduk di sebuah taman yang berada tidak jauh dari kosan wanita itu.

"Karena merindukan mu" jawab Sapta asal tanpa menatap wajah wanita itu, sedangkan Hyuni hanya menggerutu kesal mendengar nya.

"Yakk aki serius bertanya!" Kesal Hyuni yang membuat Sapta tersenyum kecil.

Kenapa Hyuni sangat menggemaskan?

"Dan kenapa kau memakai pakaian Dio?" Tanya Hyuni heran. Sebenarnya siapa Dio dan Sapta? Kenapa semua ini sangat membingungkan?

"Karena milik Dio milik ku juga, milik ku milik Dio juga"

"Maksudmu?"

Hyuni semakin bingung, kenapa semuanya memberikan ia teka-teki seperti ini?

"Sudah jangan di pikirkan. Kau ingat sewaktu kecil kau menemukan seorang anak yang berlumur darah?" Tanya Sapta kemudian.

Hyuni diam sejenak, kenapa Sapta mengetahui itu?

"Karena, anak yang kau temui itu sama dengan anak yang di foto yang kau lihat saat di apartemen Dio.."

----------

"Dio mempunyai kepribadian ganda, dan aku adalah kepribadian nya yang lain. Dan anak yang kai temui saat Dio dalam kesadaran yang lain. Tepatnya saat Dio menjadi Sapta, dia tidak akan mengingat apa saja hal yang terjadi jika aku sudah muncul. Tapi aku akan mengingat apa yang terjadi saat semuanya mulai normal, jadi jelas Dio tidak tau tentang mu"

Penjelasan Sapta saat di taman terus berputar di otak Hyuni, bahkan wanita itu sudah mencoba untuk menghilangkan itu semua, tapi semuanya sangat sulit, kenapa ia harus mengambil pusing tentang kehidupan atasan nya itu? Seharusnya ia tidak boleh tau tentang atasannya itu terlalu dalam, cukup pengetahuan anatara bos dan sekretaris saja. Tidak lebih, tapi mau bagaimana lagi? Hyuni seakan terpeleset ke jurang yang gelap dan buntu.

"Anak itu..."

Flashback beberapa tahun silam

  Hyuni yang saat itu berusia 7 tahun akan segera pindah, karena perusahaan ayahnya bangkrut dan rumah beserta aset yang ada harus di sita untuk menutupi hutang yang ada di bank.

"Hyuni, kau tunggu di dekat mobil ya. Jangan jauh-jauh, ayah dan ibu ingin mengurus pindahan kita" teria sang ayah saat ingin menyebrang jalan, maklum saja, rumahnya dengan kelurahan sangatlah dekat.

Sedangkan Hyuni tidak terlalu mendengarkan, mata anak kecil yang rambut nya di kucir dua itu terus menatap kearah seoarang anak yang bajunya terlihat bercakan darah,  wajahnya juga terdapat banyak bercakan darah. Bahkan tangan anak itu juga berlumuran darah.

Rasa kasihan Hyuni sangatlah tinggi saat itu, bahkan ia lupa dengan rasa takutnya. Entahlah kenapa ia merasa sangat peduli anak itu, padahal mereka tidak saling mengenal.

Lalu dengan cepat Hyuni mengambil sebungkus roti dan sekotak tisu milik nya, anak itu berlari kecil kearah pria kecil itu.

"Apa kau terluka?" Tanya Hyuni pada anak yang berwajah datar itu, anak itu hanya menatapnya dingin dan datar tanpa menjawab sedikit pun.

"Kau pasti kelaparan, ini aku beri roti, dan tidu untuk membersihkan kotoran merah ini. Huh, tidak jantan jika kau terlihat kotor" nasihat Hyuni lalu memberikan cengirannya yang lucu.

Dan seakan terhipnotis wajah datar anak itu berubah melembut saat melihat senyum gadis kecil itu.

"Nama ku--"

"Hyuni ayo kita pergi"

Hyuni yang baru saja akan memperkenalkan diri melihat kearah kedua orang tuanya. Lalu ia kembali menatap kearah anak tadi.

"Kau jangan bersedih lagi, aku di sini untuk menghibur mu.." ucap Hyuni memegang dada kiri anak itu.

"Aku pergi dulu, ayah ibuku sudah menunggu, sampai jumpa suatu saat.."

Hyuni berlari meninggalkan anak itu yang tengah tersenyum menatap kepergian nya.

"Aku pasti kan kita akan bertemu lagi suatu saat" ucap anak itu lalu mengeluarkan smirknya.


Flashback off

   "Jadi anak itu adalah Dio?" Tanya Hyuni pada dirinya sendiri.

"Aku menunggu mu, sampai aku membunuh siapa saja yang berkencan dengan Dio"

Lalu Hyuni teringat dengan perkataan Sapta lagi.

"Apakah itu maksudnya ia juga yang membunuh Erlina?!" Pekik Hyuni lalu menutup mulutnya.

Semoga saja tidak ada yang mendengar nya. Jika ada, itu bisa gawat.

---------

"Hyuni Nathani, aku tadi melihat nya sedang bersama Dio di taman"

"Apa ia berkencan?"

Pria yang memberikan foto Dio dan Juga Hyuni pada seseorang yang duduk di kursinya itu menggelengkan kepalanya atas jawaban sang bos.

"Aku tidak tau, tapi sepertinya wanita itu sangat berpengaruh pada hidup Dio. Kita bisa mengalahkan Winandra'Corp lewat wanita itu" jelasnya yang membuat pria yang di panggil 'bos' itu tersenyum licik.

"Bagus Tao, tidak salah aku mempercayai mu" ucap sang bos lalu tertawa seperti seorang penjahat yang sudah sukses dengan misinya.

"Kalau begitu culik dia, bawa ke dia gudang bekas pabrik teh yang kita gunakan untuk bertransaksi" perintah sang bos yang langsung di turuti oleh pria bernama Tao.

Sedangkan si bos kembali tertawa senang.

"Habislah riwayat mu, keluarga yang di hormati, Winandra"

TBC...









Monster - Do KyungsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang