17

93 25 14
                                    


"Tuan, tunggu"

"Tuan, kau masih sakit"

Tapi percuma saja kedua penjaga itu terus-terusan memanggil Dio, Dio dengan wajah marahnya terus berjalan tanpa menoleh sedikitpun. Ia benar-benar tidak peduli dengan kesehatannya nya saat ini, karena yang ia pedulikan sekarang adalah keselamatan untuk Hyuni.

Sampailah ia menemukan seseorang yang sedang memarkirkan motornya, tanpa berfikir panjang Dio merebut kunci motor orang itu dan bahkan merebut helm nya.

"Yakkk apa yang kau lakukan?!" Teriak sang pemilik, tapi Dio hanya diam.

"Kembalikan motorku!"

Dughh

Dio menendang pemilik motor iti sebelum ia pergi jauh dengan motor itu.

"Tuan. Huhh huhh" penjaga nya yang merasa sudah tak mampu mengejar Dio akhirnya berhenti untuk mengatur nafasnya.

"Apa kalian kenal orang itu?!" Tanya sang pemilik motor saat melihat kedua orang yang seperti mengejar Dio dengan memanggil nya tuan. Kedua penjaga itu melihat kearah pak tua yang berdiri membungkuk sambil memegangi pinggangnya.

Astaga, kasian sekali.

"Kami akan bertanggung jawab.."

.
.
.
.
.
.
.
.

  Dio menghentikan motor yang ia bawa di sebuah terminal, matanya memilau memperhatikan sekitar terminal itu tajam. Sampai akhirnya ia menemukan seseorang yang sedang ia car.

Tanpa berfikir panjang, ia pun mendekati pria yang sedang menikmati secangkir kopi panas itu.

"Jam 20:30, seorang sopir yang di ancam dengan senapan api" ucap Dio setelah berdiri di dekat pria itu, otomatis pria itu berhenti meminum kopinya dan menatap Dio

"Apa maksudmu?" Tanya pria itu seperti kaget dengan apa yang di katakan oleh Dio.

"Bisa ikut dengan ku?" Tanya Dio dengan memberikan smirknya. Semua orang yang ada di terminal kecil itu langsung melihat kearah mereka berdua. Terutama melihat sang sopir yang di ajak bicara oleh Dio seperti sedang ketakutan.

"Aku tidak mau" jawab pria itu lalu berdiri dan mencoba untuk kabur. Tapi langkah pria itu terhenti saat Dio dengan cepat melingkar kan lengannya di leher pria itu, 1 tangannya lagi ia gunakan untuk memegangi tangan pria itu.

"Jika kau berniat kabur, aku bisa mencari keluarga mu dalam waktu singkat" bisik Dio kepada pria itu, pria itu terlihat bergetar ketakutan dan menganggukan kepalanya pelan

"B-baiklah.." ucap pria itu pada akhirnya. Dio tersenyum licik lalu melepaskan pria itu, ia berjalan terlebih dahulu dari pria itu sebelum ia memberi kode agar mengikutinya.

"Yakk ada apa? Kau punya masalah apa?" Tanya teman supir pria itu, tapi pria yang di cari oleh Dio hanya menggelengkan kepalanya tidak mau menjawab, wajah pucat dan ketakutan membuat rasa penasaran menjadi lebih besar.

Bagaimana tidak takut? Masalah wanita yang di culik ia dengar sendiri bahwa itu untuk melawan winandra'corp, dan sialnya pria yang membawanya adalah orang yang melihat ia membawa bus itu adalah atasan winandra'corp itu sendiri. Apa yang akan terjadi pada dirinya? Bagaimana hidupnya setelah ini? Apa akan hancur?

Dio mengambil ponselnya yang memang ia bawa tadi, lalu ia menghubungi seseorang. Sampai lah orang itu mengangkat panggilan itu.

"Hal--"

Dughh

"Yakkk, kau kenapa memukulku?!"

"Maaf kak, aku salah sasaran"

Monster - Do KyungsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang