20

114 19 15
                                        

Tin!

"Apa lagi yang kalian tunggu?! Ayo cepat"

Dio, Leo dan Arga yang sedang mengatur nafasnya melihat kearah Fero yang ada di mobil itu, mereka tersenyum lega lalu langsung memasuki mobil yang di bawa oleh Fero.

"Sudah, ayo kita kejar ambulans itu" perintah Dio yang langsung saja di ikuti oleh Fero.

Mobil menginjak gas mobilnya sampai habis, di tambah lagi mobil mahalnya yang terasa ringan, tentunya sangat enak untuk di bawa ngebut seperti ini.  Tapi sepertinya tidak dengan Leo, ia terlihat sangat tegang dan ketakutan.

"Ke kanan!" Perintah Dio saat mobil ambulans yang masih dapat mereka lihat berbelok nke persimpangan arah kanan, dalam keadaan ngebut mobil Fero langsung berbelok sehingga terdengar bunyi desitan yang kuat.

Leo benar-benar merasa ingin mengeluarkan isi perutnya sekarang, tau begini tadi ia naik mobil sendiri.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Huerkkk"

Benar saja, setelah sampai di sebuah rumah yang tak terpakai dan tidak terawat, di mana mereka melihat ambulans yang membawa Hyuni tadi pergi. Leo langsung memuntahkan isi perutnya, Fero benar-benar menakutkan jika seperti tadi!

"Ck, bagaimana ingin bertarung jika seperti ini?!" Marah Arga yang mengurut tengkuk pria itu, Dio yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, sah Leo tidak bisa ikut casting film yang bergenre action yang ada adegan kejar-kejaran antar mobil.

"Lebih baik? Minumlah" ucap Fero lalu memberikan sebotol air pada Leo. Walaupun dalam keadaan genting seperti ini mereka tetap mempedulikan satu sama lain. Memang harus begitu kan.

"Sudah kau hubungi Daniel dan juga Marko?" Tanya Arga saat Fero datang, Fero menganggukan kepalanya.

"Seperti yang di rencanakan Dio, aku menyuruh mereka membawa barang yang akan di perlukan" jawab Fero yang membuat Dio dan Arga tersenyum senang.

"Ya sudah, jika begitu. Ini saatnya kita melaksanakan tugas kita, Leo. Kau ingin ikut atau di sini saja?" Kasihan juga sebanarnya Dio dengan keadaan Leo, wajahnya yang pucat di tambah tubuh nya yang terlihat lemah membuat ia merasa bersalah karena menyuruh Fero membawa mobil dengan cepat. Tapi menyesal sudah tidak ada gunanya bukan?

Leo mengangkat kedua tangannya dan memberikan dua jempol nya pada Dio, mengatakan bahwa ia baik-baik saja saat ini.

Dio menganggukan kepalanya pelan.

"Ya sudah, jika begitu, kita lakukan misi penyelamatan ini.."

  Mereka langsung saja memasuki rumah tua yang terlihat usang itu, di dalam sana terlihat gelap dan sunyi, seperti tidak ada apapun yang ada di dalam sini.

"Apa kau yakin di sini?" Tanya Fero memperhatikan sekitarnya, ini bukan action lagi, tapi ini sudah bergenre horor, suasana yang di terangi rembulan, di tambah rumah yang di tumbuhi akar dan bunyi tikus menambahkan kesan horor.

"Bagaimana jika ini hanya pengalihan?" Tanya Leo lagi seakan ia setuju dengan Fero, sudah lah dia mabuk mobil, di tambah tempat saat ini sangatlah terlihat menakutkan, sudah begitu ia yang paling penakut, kenapa di part ini seakan sangat tidak bersahabat dengan Leo?

"Sttt, seperti nya ada jebakan di sini.." ucap Arga menanggapi pertanyaan kedua temannya itu, sedangkan Dio hanya diam, kenapa ia merasa tidak asing dengan tempat ini? Ini seperti...

Dup!

Tiba-tiba saja ada sebuah lampu yang menyala di sini, lampu ini terlihat remang. Tidak mungkin rumah yang sudah usang ini masih mempunyai lampu, tentu ini sebuah rencana. Hal ini terbukti dengan keadaan Dio, Arga, Fero dan Leo yang sudah di kelilingi kelompok bersenjata api. Tentu hal itu membuat mereka berempat mengangkat kedua tangan mereka.

"Sial! Kita di jebak" umpat Dio memperhatikan sekeliling nya. Dalam keadaan semakin jelas begini, kenapa ia merasa sangatlah familiar dengan tempat ini?

"Kita jangan sampai tertangkap.." balas Arga berbisik, mereka berempat menganggukkan kepala mereka.

"Tapi bagaimana? Ini di luar rencana kita" bisik Fero lagi. Ah benar, ini di luar rencana mereka, salah sedikit saja maka akibatnya fatal. Ternyata Alkarenzo sudah menyiapkan semuanya dengan matang.

"Turunkan senjata kalian, dan ikuti para penjaga itu"

Terdengar suara Alkarenzo yang entah dari mana datangnya, suara itu seperti memakai pembesar suara.

Keempat pria itu saling tatap lalu saring memberi kode. Kemudian mereka saling mengangguk, mereka akhirnya mengikuti perkataan Alkarenzo yang entah di mana itu.

"Bagus, sekarang kalian bawa mereka ke tempat di mana aku berada"

Ucap suara Alkarenzo lagi setelah mereka meletakan senjata mereka. Dan langsung saja beberapa penjaga itu mendekati Dio, Arga, Fero dan Leo.

"Hiyakkkk"

Dughhh

Tapi baru saja para penjaga itu ingin menegang tangan keempat pria itu, mereka langsung menyerang para penjaga itu tanpa aba-aba. Bahkan para penajaga yang baru saja ingin bersiap untuk melepaskan perlurunya sudah kalah cepat dengan kelincahan keempat pria itu dalam berkelahi.

Satu persatu penjaga itupun tumbang oleh mereka.

"Ambil senjata mereka" ucap Dio sebelum ia meninggalkan ruangan itu. Tapi baru saja mereka ingin melangkah meninggalkan ruangan itu, segerombolan orang datang dari arah yang berlawanan dengan mereka.

"Ck! Masih ada lagi?!" Gerutu Leo lalu meludah.

"Habisi mereka!" Ucap salah satu dari gerombolan itu lalu langsung menyerbu mereka berempat, jumlah mereka lenih banyak, tapi untung saja mereka tidak membawa senjata api.

Dan tentu Dio, Arga, Fero dan Leo dapat mengalahkan mereka dengan mudah, walau mereka mendapat beberapa luka kecil di bagian tubuh mereka, tapi tetap saja mereka dapat mengatasi itu semua, mereka berhasil membuat para penjaga itu tumbang.

"Hah ini saja?! Gila, ternyata ini sangat mudah!" Ucap Fero dengan gaya sombong nya setelah mengalahkan orang-orang itu.

"Ya sudah, kalau begitu ayo kita cari di mana Hyuni" ucap Dio lalu ingin meninggalkan ruangan itu, tapi baru saja ia melaku satu langkah, seseorang keluar dari sebuah ruangan, dan tentu saja itu membuat keempat pria jagoan tadi menjadi kaget setengah mati.

Dia itu..

"Paman!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Paman!"

"A-ayah?!"

TBC

Monster - Do KyungsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang