9

128 33 17
                                    

Entah yang keberapa kalinya Seulgi menghela nafasnya secara kasar, Karena ulah dari atasannya yang sedari seperti setan yang terus menempel padanya.

Seperti saat ini, Seulgi yang ingin makan gado-gado di depan kos-kosan Hyuni, Arga masih saja mengikuti nya dan saat ini duduk di samping Seulgi dengan terus menatapnya.

Dan Seulgi hanya pura-pura tidak tau dengan perilaku Arga karena ia sebenarnya merasa agak sedikit risih di perlakukan sedemikian.

"Pak, mending bapak makan gado-gado aja ya.." ujar Seulgi pada akhirnya, karena lama-lama rasa risihnya terus di tatap tidak dapat di tahan juga.

"Gak ah, kalo makan nanti gak bisa liatin wajah kamu gini terus" balas Arga yang bikin Seulgi mengehala nafasnya kasar.

Tuhan, tolong Seulgi dari godaan buaya darat ini.

"Pak gak enak di liatin yang lain" ujar Seulgi lagi dan memperhatikan sekitar, tapi dugaannya salah, mereka kan makan di pinggir jalan. Dan orang-orang hanya fokus ke jalanan sambil berkendara.

"Gimana? Di perhatikan orang gak?" Tanya Arga lalu cekikikan mendapati Seulgi yang merasakan malu.

Arga mengacak rambut Seulgi pelan lalu mengambil alih gado-gado dan sendok dari tangan Seulgi.

"Loh pak.."

"Sini ku suapi... Aaaa" ucap Arga yang ingin menyuapi Seulgi. Seulgi melihat ke kiri dan ke kanan lalu kemudian ia tersenyum dan membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Arga.

"Kamu pindah kos-kosan? Bukan nya kau tinggal di kos-kosan ayah Leo?" Tanya Arga lalu kembali menyuapi gado-gado itu pada Seulgi.

Ah iya, Seulgi dan Leo adalah saudara sepupu, ayah Leo dan ibu Seulgi mempunyai hubungan kakak adik, tapi ayah Leo bercerai dengan ibu Leo, dan Leo ikut dengan ibunya.

"Tidak, aku hanya menginap di tempat Hyuni, tapi sekarang dia harus kw apartemen pak Dio" jawab Seulgi yang mencuri perhatian Arga.

"Ke apartemen Dio?" Tanya Arga yang mendapat anggukan dari Seulgi.

Tumben sekali Dio membawa orang lain ke apartemen nya. Apa mungkin Dio juga tertarik padanya? Sama seperti Sapta?

Jika benar, ini suatu keajaiban! Arga berharap Hyuni memanglah orang yang tepat untuk Dio.

"Aku nanti mau ke tempat Dio, kau mau ikut?"

Mendengar ajakan Arga, Seulgi merasa ingin ikut. Tapi apa tidak masalah?

"Tenang saja, asal bisa menjaga rahasia, Dio tidak akan marah"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

  "Apa ia tidak ada?" Tanya Arga yang sedari tadi memencet bel apartemen pria itu berulang kali, tapi tidak ada respon dari Dio sedikit pun.

"Mungkin ia keluar bersama Hyuni pak.." ujar Seulgi yang berdiri di belakang Arga. Arga menggaruk kepalanya heran. Apa benar begitu? Tapi ia melihat mobil Dio yang di parkirkan tadi.

Dan akhirnya Arga mencoba untuk membuka pintu apartemen itu.

"Tidak tertutup rapat" ucap Arga lalu mendorong pintu itu, pintu apartemen Dio adalah pintu yang terkunci secara otomatis saat di tutup. Tapi ini tidak tertutup rapat, Dio tidak akan seceroboh itu jika ia berpergian atau untuk tidur.

"Apa Hyuni ada di dalam?" Tanya Seulgi yang mendapat gidikan bahu dari Arga.

Bruggghh

"Apa itu?" Tanya Arga saat mendengar sesuatu yang terjatuh dari dalam sana, Arga diam berfikir sejenak. Apa ada Sapta dan ia menyakiti Hyuni?

"Gawat!" Ujar Arga lalu berlari kearah kamar Dio yang terdengar sesuatu yanh terjatuh tadi, Seulgi yang masih dalam keadaan bingung akhirnya mengikuti Arga dari belakang.

"Dio, kau di mana? Aku memanggil mu... OMG! YAKK APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"

"Astaga mataku!"

  Dio dan Hyuni yang masih dalam ppsisi ambigu melihat kearah pintu, dan mereka sama kaget dengan Arga dan Seulgi. Arga yang melotot dan Seulgi yang menutup matanya, merasa matanya ternodai dengan penampakan di hadapan mereka saat ini.

Dio yang sadar akan posisi mereka saling tatap dengan Hyuni, lalu dengan cepat ia bangun dari tubuh Hyuni, begitu pun Hyuni yang langsung bangun.

"Kak, itu tidak seperti yang kau fikirkan.." ucap Dio panik. Hyuni yang merasa malu hanya menganggukan kepala.

"Benarkah? Aku berfikir kalian hanya tidak sengaja. Tapi kau bilang seperti itu, jadi itu sengaja?" Tanya Arga dengan senyuman jahilnya.

Sial!

-----------

   "Pak, aku mau pulang saja!" Ucap Hyuni yang merasa malu atas kejadian tadi, sekarang ia sedang berusaha untuk mendekati pintu, tapi tidak semudah itu. Dio terus menghalanginya, sedangkan Seulgi hanya pasrah di tarik oleh Hyuni.

Saat ini dia benar-benar malu, bagaimana tidak? Arga terus menggoda mereka. Mengatakan Hyuni dan Dio akan segera memberikan dia keponakan, selain itu ia mengatakan 'aku memiliki banyak teman desainer terkenal, jadi jika sudah siap untuk menikah, akan ku kenalkan pada desainer terbaik'

Dan Dio dengan santainya malah menjawab 'panjat dulu, baru pinang. Kak'

Pembicaraan macam apa itu?! Sedangkan Seulgi bukannya membantu malah sibuk menahan tawa, dasar teman tidak pengertian!

"Tidak boleh" balas Dio yang masih tetap menghalangi.

"Kau dengar itu? Dio tidak boleh, jangan melanggar ucapan ayah dari anak ku kelak" ucap Arga lalu tertawa, astaga pria ini, bahkan ia masih saja terus menggoda Hyuni.

Tapi Hyuni enggan menanggapi, ia sangat kesal sekarang!

"Pak, aku mohon..." Pinta Hyuni dengan suara memelas.

Dio seperti berfikir sejenak.

"Baiklah.." ucap Dio pada akhirnya. Dan tentu Hyuni sangat senang mendengarnya.

"Wahh terimaka--"

"Pintu terkunci"

"Tapi jika kau bisa membuka pintu itu" ucap Dio lalu beranjak duduk kedekat Arga, Arga yang melihat itu tertawa terbahak, sampai pria itu mengeluarkan air mata karena tertawa. Bahkan Seulgi kembali menahan tawanya. Sedangkan Hyuni menatap tajam kearah Dio yang terlihat santai seperti tidak melakukan apa-apa.

"Baiklah. Akan ku buka" ucap Hyuni lalu mendekati pintu itu. Dio tidak menanggapi, ia malah mengambil majalah nya, karna yakin pintu itu tidak akan terbuka. Hanya ia yang tau apa password apartemennya.

"Pintu terbuka"

Mendengar itu Dio beralih menatap kearah Hyuni, bahkan Arga berhenti tertawa dan kaget melihat pintu apartemen Dio yang sudah terbuka.

Kenapa bisa wanita itu membuka kode kunci apartemen nya dalam sekali coba?

"Bagaimana bisa?" Tanya Dio tidak percaya.

Hyuni menggidikan bahunya acuh.

"Aku tadi hanya tidak sengaja teringat dengan kejadian ku saat masih kecil di jam 19:30, jadi aku memasukkan angka itu" jelas Hyuni lalu mengerjapkan matanya polos.

Sedangkan Dio, Arga dan Seulgi menatap Hyuni kaget.

"Seul, ayo pulang, pak Dio, kak Arga. Kami pulang dulu ya"

Hyuni pun menarik Seulgi yang masih terkejut itu keluar dari apartemen Dio.

"Siapa sebenarnya dia?" Tanya Dio yang matanya masih menatap kearah pintu.

TBC.














Monster - Do KyungsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang