10

137 33 22
                                    

Setelah pulang dari apartemen Dio, Hyuni terdiam memikirkan sesuatu. Bayangan kejadian yang memalukan tadi pagi langsung menghilang saat terfikir 2 hal, tentang kata sandi apartemen dan foto di apartemen milik Dio. Kenapa ia merasa familiar dengan itu semua?

Ia merasa pernah melihat anak kecil yang di foto itu, dan entah kenapa dengan 19:30, apa itu hanya sebuah kebetulan? Tapi itu terlalu mencurigakan untuk sebuah kebetulan.

"Apa yang kau pikirkan? Ini makanannya sudah sampai" ucap Seulgi setelah seorang pelayan cafe tempat mereka duduk saat ini, gayanya saja di cafe, tapi mereka hanya memesan air putih dan keripik kentang.

"Huh? Tidak ada" balas Hyuni lalu memberikan cengirannya, Seulgi menyipitkan matanya menatap temannya itu curiga.

"Aaa aku tau, pasti mikirin pak Dio ya? Huh, aku maklum, kalian kan masih pasangan baru, jadi memanh sedang hangat-hangatnya" tebak Seulgi yang membuat Hyuni mendegus kesal.

"Hey! Kami bukan pasangan!" Bantah Hyuni tidak terima, toh memang benar mereka hanya sebatas hubungan kerja, tidak lebih.

Ya tapi jika tuhan mengatakan itu akan lebih, Hyuni hanya bisa pasrah dengan keadaan..

Hmm pasrah ya?

"Benarkah, tapi kalian tadi pagi..."

"Yakkk hentikan!" Teriak Hyuni dengan pipi yang memerah akibat ingat kejadian tadi pagi.

Kenapa Seulgi kembali mengingat kan nya? Bahkan gadis itu sekarang tertawa melihat tingkah Hyuni.

Menyebalkan!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gila, bahkan aku yang sudah mengenal mu dari kecil tidak tau password apartemen mu" ucap Leo saat mengunjungi apartemen Dio, ia menanyakan kenapa Dio seperti sedang memikirkan sesuatu, Arga pun menceritakan apa yang terjadi.

Tentu itu membuat Leo kaget, bagaimana Hyuni bisa tau dengan mudah hanya dengan mencoba satu kali?

"Itu yang membuat ku dan Dio heran" balas Arga.

"Apa itu hanya sebuah kebetulan?' tanya Leo lagi.

"Tidak" kali ini Dio yang membuka suara setelah diam sejak di tinggalkan oleh Hyuni.

"Kenapa?" Tanya Leo dan Arga secara bersamaan.

"Karena aku sama dengan nya, aku juga pernah merasakan sesuatu terjadi di jam 19:30" jelas Dio lagi.

Leo dan Arga berfikir bukan kah ini terlalu aneh untuk sebuah kebetulan.

"Apa kau sudah mengingat masa lalu mu?" Tanya Arga kemudian.

Dio menggelengkan kepalanya.

"Tidak, tapi aku seperti selalu mendapatkan potongan memori" jawab Dio.

Arga dan Leo diam, bagaimana jika Dio ingat? Apakah ia akan seutuhnya menjadi Sapta atau ia akan sesutuhnya menjadi Dio?

Karena hal ini tidak di ketahui oleh tuan winandra saat mengadopsi Dio.

Dan dengan secara perlahan Arga mengetahui sebuah keanehan pada diri Dio.

Ya adiknya mempunyai dua kepribadian, entah mana kepribadian Dio yang asli. Tapi, Arga berharap yang terbaik untuk adiknya itu. Begitupun dengan Leo.

Ada sebuah rahasia yang besar yang di sembunyikan oleh Arga, rahasia besar tentang masa lalu Dio yang memang sengaja tidak ia beritahu pada adiknya itu. Ia tidak mau Dio kembali masuk ke masa traumanya.

Bahkan kedua orang tua nya yang membantu Dio keluar dari traumanya tidak mengetahui hal ini.

Dari mana Arga tau? Entahlah.

---------

  Keesokan paginya, di dalam ruangan Dio, Hyuni terlihat menaiki sebuah lemari. Jika kalian berpikir Hyuni ingin mencuri, pikiran kalian salah. Karena Hyuni melihat ada kecoa masuk ke dalam ruangan Dio, ia yang ingat dengan Dio yang takut akan keco langsung mencoba menangkap nya, sampai Hyuni melihat kecoa itu menaiki sebuah lemari yang tidaj terlalu tinggi, Hyuni pun langsung mencoba naik dan berhasil.

"Huh dapat juga akhirnya!" Ucap Hyuni sambil memegang kecoa itu.

"Astaga besar sekali, kau pasti sangat suka makan, betul kan?" Tanya Hyuni pada kecoa itu.

"Aku akan membuang mu, tidak, aku tidak akan menyakiti mu, aku carikan tempat yang aman" ujarnya lagi. Baru saja Hyuni mencoba untuk turun, tapi pintu ruangan Dio terbuka, dan memperlihatkan Dio yang masuk kedalam ruangannya.

"Huh, membuat ku kaget saja. Apa yang kau lakukan di situ?" Tanya Dio lalu mendekati Hyuni.

Sedangkan Hyuni hanya memberikan cengirannya sambil memperlihatkan kecoa yang ia pegang. Seketika Dio langsung bergidik geli.

"Yakk kau mau mengejai ku?!" Tanya Dio saat melihat kecoa itu. Dengan cepat Hyuni langsung menggeleng kan kepalanya.

"Tidak pak, aku tadi melihat kecoa ini masuk ke ruangan mu dan naik ke atas lemari. Jadi aku menangkapnya" jelas Hyuni yang membuat Dia menatap nya intens.

"Benarkah?" Tanya Dio tidak percaya.

Hyuni mengangguk meyakinkan.

"Ya sudah, kau turun dan buang kecoa itu!" Ucap Dio kesal. Bagaimana ada kecoa? Biasanya tidak pernah ada kecoa di ruangannya. Apakah klening servicenya tidak bekerja dengan bagus? Dio harus mencari tahunya.

"Baiklah.." ucap Hyuni lalu mencoba untuk turun.

"Huaaaa.."

Bughhhh

Tapi kaki Hyuni malah terpeleset, untung saja Dio menangkapnya dengan cepat.

Tapi harus dalam keadaan begini?

Astaga, Hyuni benar-benar menahan nafasnya, haruskah bagian itu yang di pegang oleh Dio.

Sedangkan Dio yang menatap wajah Hyuni merasa aneh dengan apa yang ia pegang. Seperti memegang 2 gundukan dan kenyal.

Dio ingin memastikan apa yang ia pegang pun meremas-remas benda itu. Sedangkan Hyuni ingin saja berteriak kencang. Tapi suaranya seakan tertahan.

Dio yang penasaran pun langsung melihat kearah apa yang ia pegang.

Astaga!

Apa-apaan ini!

Dengan cepat Dio melepaskan pegangannya itu sampai Hyuni terjatuh.

"Awhhh" ringis Hyuni terjatuh.

"H-huh maafkan aku" ucap Dio canggung.

Seketika rasa sakit di kepala Hyuni hilang karena rasa malu.

"A-aku keluar dulu" ucap Hyuni lalu langsung berlari keluar ruangan Dio.

Sedangkan Dio mengusap tengkuknya. Ia menggerutu dalam hatinya sendiri.

Apa itu tadi? Bagaimana bisa kedua tangan Dio memegang tepat di kedua payudara Hyuni?!

Pasti setelah ini mereka akan sangat canggung.

TBC




Monster - Do KyungsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang