19

81 21 8
                                    

"Jadi Tao belum memberitahu pada polisi siapa yang menyuruh nya?" Tanya Arga yang membuat Leo mengangguk. Pria itu mengeluh pelan, kenapa Tao tidak memberitahu saja? Jika mereka langsung memberitahu tanpa bukti, Argantara bisa saja menuntut balik atas pencemaran nama baik. Ia tau Argantara sangatlah licik.

"Bukan itu permasalahan nya saat ini"

Leo dan Arga menatap kearah Dio yang kini duduk menatap lurus keluar.

"Lalu apa?" Apa ada masalah lain yang belum mereka selesaikan selain masalah itu?

"Keselamatan Tao saat ini terancam" ujar Dio santai. Leo benar-benar bingung, ada dua hal yang ia bingungkan, kenapa dengan keselamatan Tao? Dan kenapa sikap Dio seperti digabungkan dengan Sapta? Kemana Sapta? Kenapa pria itu tidak muncul dalam keadaan seperti ini?

Dio adalah orang yang selalu menyelesaikan masalah tanpa adanya keributan, walau ia terlihat santai. Sedangkan Sapta adalah pria yang cepat dalam menyelesaikan masalah dengan cara yang sangat ganas. Tapi saat ini seperti Dio yang bergabung dengan Sapta, pria itu cepat dan brutal, tapi ia tidak menghabisi nyawa lawannya dan mempunyai taktik yang aman.

Drttt

Drttt

Drttt

Ponsel milik Arga bergetar karena ada sebuah panggilan yang masuk, Arga yang melihat nomor yang tidak di kenal langsung mengambil ponsel itu.

"Siapa?" Tanya Leo penasaran.

"Tidak tau"

"Angkat saja, barang kali itu penting"

Arga pun mengangguk lalu mengangkat panggilan itu.

"Hai Arga, mu semua rindu aku?"

Arga mematung mendengar suara ini, ini....

"Alkarenzo Dirgantara?"

Mendengar nama yang Arga sebut kan, Dio dan Leo langsung memfokuskan perhatian mereka pada Arga. Arga yang mengerti langsung membesarkan volume panggilan itu.

"Hahaha, ya. Ini aku, Alkarenzo dirgantara, haihh sudah lama aku tidak bertatapan langsung dengan mu semua, selama ini, aku hanya menyuruh Tao bodoh itu untuk menyerang mu semua. Tapi dia gagal. So? Aku keluar sekarang, aku tunjukkan siapa yang telah menyuruh Tao selama ini"

"Apa mau mu bodoh?!"  Teriak Dio yang sudah kehabisan kesabaran saat ini. Jika masalah perusahaan, ia bisa hadapi dengan mudah. Tapi karena si badebah gila itu, Jihyun mengalami koma di rumah sakit saat ini, untung saja Jihyun bisa melewati masa kritisnya karena benturan keras di kepalanya.

"Oh tenang tuan, tenang. Aku masih ingin bermain, sebelum itu. Silahkan lihat brita di tv terlebih dahulu.."

Pip!

Setelah berkata seperti itu, Alkarenzo langsung mengakhiri panggilan itu sepihak, sadar dengan panggilan yang sudah di akhiri, Leo langsung dengan cepat menyalakan televisi yang ada di ruangan Arga.

Dan baru saja mereka menyalakan, mereka sudah mendapati berita yang tidak mengenakan

"Tahan Huang Zitao tewas dalam jeruji besi akibat keracunan, dan Jihyun korban penculikan hilang dari tempat ia di rawat"

"FUCK!"

Tanpa menunggu lama Dio langsung berlari keluar dari ruangan itu. Bahkan Arga dan Leo langsung berlari untuk menyusul Dio.

"Ini akan menjadi kasus pembunuhan ku untuk yang terakhir kalinya"


Flashback...

Monster - Do KyungsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang