𝕊𝕚𝕩𝕥𝕖𝕖𝕟

313 67 11
                                    




















...



















Chris pov*

Sekarang sudah menjelang malam dan aku masih berjalan menuju Great hall.

kalian bertanya kenapa?

itu karena profesor McGonagall yang memanggilku untuk minum teh bersamanya.

walaupun aku yakin tujuan di baliknya adalah untuk menanyakan alasanku mengikuti NEWT di tahun pertama.

aku jawab saja bahwa itu keinginan kedua orangtuaku. namun, pembicaraan kami tidak bisa selesai hanya dengan itu, karena profesor McGonagall malah bertanya tentang kedua orangtuaku.

jujur saja, aku tidak tahu harus menjawab apa. jadi aku bilamg saja tidak tahu, kami jarang bertemu karena orangtuaku sibuk.

namun, lagi-lagi, entah bagaimana kami jadi berbicara hingga malam tiba. aku pun baru menyadarinya ketika perutku berbunyi tanda makan malam sudah telat diberikan.

singkatnya, asam lambungku naik.

oh dan satu lagi, profesor McGonagall memintaku untuk menerjemahkan kata-kata yang ular dalam toples di ruang kerjanya katakan.

entah sejak kapan ada ular disana. tapi toh, tetap aku lakukan.


-Flashback-

"Mrs. Christina kau ke ruanganku setelah ini" kata profesor Snape yang membuat anak slytherin cekikikan dan anak Gryffindor khawatir, karena aku yang tidur saat pelajaran ramuan.

Aku hanya mengangguk karena masih belum sepenuhnya terbangun. Aku memakai kacamata untuk menyamarkan kantung mata tebal yang menghiasi wajahku, lalu kembali tidur, toh tidak ada yang menegur juga, dan aku sudah paham semua pelajaran ini.

Aku tidak sombong tapi itu adalah fakta.

"Profesor Snape, sedari tadi si Axelton itu tertidur terus, coba suruh dia menjawab pertanyaan mu, pasti dia tidak akan mengerti." Suara Pansy Parkinson terdengar.

"Iya profesor pasti dia hanya pura-pura pintar padahal aslinya orang bodoh haha!" Dan yang itu adalah Vincent Crabbe.

"Diamlah parkinson! " ujar profesor Snape tegas.

yah, aku yakin profesor Snape tidak akan mengambil resiko untuk mempermalukan asrama ular kesayangannya itu.

ia tahu jika aku seorang jenius dan Parkinson dari asrama Slytherin hanya akan terdengar bodoh saat aku menjawab pertanyaannya dengan benar.


-flashback end-



....





Aku berniat untuk mengecek ramuan polyjuice yang aku dan Hermione buat di kamar mandi perempuan.

Kamar mandi itu sangat sepi, hampir tidak ada yang pernah datang ke sana karena keberadaan si hantu perempuan yang suka mengeluh.

[1]  𝐑𝐀𝐕𝐄𝐍𝐆𝐑𝐄𝐄𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang