[1] 𝐑𝐀𝐕𝐄𝐍𝐆𝐑𝐄𝐄𝐍

𝕖𝕝𝕖𝕧𝕖𝕟

Author pov*

"Chris bangun! Ayo kita sarapan" ginny berteriak membangunkan Chris yang masih tertidur lelap.

Tak lama setelah ginny membangunkannya, Chris pun terbangun. Ia mengucek matanya dimana terdapat kantung mata hitam yang terlihat mengerikan.

"Jam berapa ini?" Tanya chris pada ginny.

"Jam 7.30" jawab ginny.

Ginny menyadari ada sesuatu yang berbeda dari chris, chris terlihat lebih lelah dari sebelumnya.

"kau membaca sampai pagi ya?!" Tanya ginny karena melihat kantung mata tebal di wajah Chris.

"Iya hehe.." chris menjawab dengan ketawa cengengesan.

"Haha hehe haha hehe... tidur lah yang benar, dan jangan terlalu memaksakan dirimu. lagipula kita baru memasuki tahun pertama."

Chris terharu mendengar perhatian dari Ginny. sebab satu-satunya teman yang menaruh perhatian pada Chris hanyalah Viktor seorang.

sedangkan anak sekolahnya yang dulu hanya berteman karena otak cerdas Chris yang dapat dimanfaatkan.

Orangtuanya? entahlah, Chris tidak begitu mengerti dengan tingkah kedua orangtuanya itu. seperti tough love mungkin.

.....

"Sebaiknya kau mandi dulu lalu kita akan memakan sarapan bersama di great hall" kata ginny.

"Oh baiklah." ujar chris.

Lalu chris melenggang pergi dengan terburu-buru, ia mandi kilat, menyikat gigi, lalu mencuci wajahnya.

Ia memakai jubah dan dasi gryffindor miliknya, dan terakhir kacamata bulat dengan frame hitam untuk menutupi matanya yang bengkak karena belajar hingga pagi.

Jujur saja, sekarang chris terlihat sangat manis dengan kacamata bulat miliknya, walaupun ada kantung mata, tapi itu terlihat samar karena kacamata yang dipakainya.

Setelah itu, Chris membawa buku transfigurasi tahun ketujuh miliknya dan menghampiri Ginny.

Ginny yang melihat chris yang menghampirinya, segera mengajak Chris untuk keluar dari asrama menuju great hall.