Beberapa hari yang lalu setelah pertemuanku dengan Bang Si Hyuk, aku dikirimi beberapa prosedur dan tata cara kerja di perusahaan itu. Mulai dari jadwal masuk, tugas – tugas seorang stylist staff dan masih banyak lagi. Untungnya aku punya banyak pengalaman menjadi stylist beberapa model sewaktu kuliah, jadi aku punya sedikit gambaran dalam hal itu.
Karena aku kurang mengetahui tentang member BTS, maka malam hari sebelum aku bekerja besok, aku menyempatkan waktu untuk mencari artikel tentang mereka, seperti nama, tinggi badan serta outfit-outfit yang biasa mereka gunakan.
Aku tahu BTS, tapi aku tidak tahu pasti nama – nama mereka. Yang aku tahu jelas wajah dan namanya yaitu Kim Namjoon alias RM. Itupun karena ia berpidato di sidang PBB yang kemudian disiarkan diseluruh stasiun televisi nasional Korea.
"Kim Namjoon alias RM..., Kim Seokjin alias Jin. Ahh, rupanya ini Jin yang merupakan member tertua BTS. Wajahnya seperti maknae" ucapku.
"Min Yoongi alias Suga..., Jung Hoseok alias Jhope, Park Jimin alias Jimin..., Kim Taehyung alias V, singkat sekali nama member ini. Sangat mudah dihapal. V. Kim Taehyung alias V" hapalku sambil membuat pose V dengan dua jariku.
"Dan yang terakhir... Jeon Jungkook alias Jungkook"
Setelah aku menghapal nama-nama mereka, aku juga harus mengingat wajah mereka. Jangan sampai nantinya aku salah orang. Tentu saja ini masalah besar.
"Sepertinya V dan Jungkook ini agak mirip, apa aku salah?" tanyaku pada diri sendiri.
"Tapi Jungkook juga mirip Jin?" aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
"Kenapa mereka semua terlihat mirip..." ucapku sambil memandangi foto ketiga member tersebut.
"Hah, aku bisa kena masalah besok, kalau aku tidak bisa membedakan mereka. Apalagi kalau mereka tidak pakai riasan, mana bisa aku membedakan mereka." Untuk urusan yang satu ini sepertinya belum bisa aku kuasai.
*****
Untung saja aku tidak telat di hari pertamaku kerja, aku tidak ingin memberi kesan yang buruk terhadap diriku. Aku sampai di depan gedung Big Hit, namun aku ditahan masuk karena tidak punya tanda pengenal perusahaan. Aku sudah bilang kepada staff penjaga bahwa aku karyawan baru dan belum memiliki tanda pengenal, namun ia tidak percaya padaku dan malah mengusirku.
"Aku sudah tahu betul penggemar seperti dirimu, berpura-pura menjadi staff baru. Sudah pergi sana!"
"Aku bukan penggemar mereka, aku sungguh staff baru di sini" ucap ku menjelaskan. Benar-benar sangat membuatku frustasi menghadapinya.
"Kenapa harus orang lain yang menjaga di depan gedung ini, kalau yang waktu itu pasti dia mengenaliku" dumelku.
"Anda bisa bertanya dengan teman anda yang waktu itu. Aku pernah datang kesini dengan Jang Mi eonni" tuturku menjelaskan.
"Kau bahkan mencari tahu tentang staff kami?! Pergi sana! Dasar fans gila!!"
"AUHH... JINJJAAA!!" Aku benar-benar geram dibuatnya.
"Aku akan menelfon Jang Mi eonni dan membuat anda meminta maaf padaku!!" aku mengambil handphoneku dan menekan nomor ponsel Jang Mi eonni.
Sialnya, Jang Mi eonni tidak mengangkat telfonnya. Membuat petugas itu semakin yakin bahwa aku hanya fans gila.
"Aku sungguh staff baru disini. Sungguh...." Aku bahkan hampir menangis memohon padanya.
Namun penjaga itu terus mendorong tubuhku menjauh dari gedung Big Hit. "Sana!! Aku akan melaporkanmu pada CEO perusahaan"
"Jaebal... aku harus bekerja sekarang. Ini hari pertamaku bekerja..."
"Aku sudah basi mendengar alasan itu. Ini bukan pertama kalinya alasan itu keluar dari mulut fans gila, pergi sana!"
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days With My Seven Boys (END)
FanfictionSetelah menyelesaikan kuliahku di Negeri Ginseng, Korea Selatan. Aku seharusnya kembali ke Negaraku, Indonesia. Namun, aku harus menunda kepulanganku karena sebuah tawaran kerja yang terpaksa harus aku terima. Jika kamu berpikir, aku akan bekerja d...