Kesibukan jadwal manggung jika di akhir tahun memang bertambah dua kali lipat. Bahkan, hari natal yang seharusnya kami rayakan dengan suka cita malah terlewatkan begitu saja dengan jadwal manggung yang padat.
Kami sedang berada di Amerika sekarang sampai bulan depan. Member BTS disibukkan banyak jadwal manggung dari satu panggung ke panggung lainnya.
Saking sibuknya, aku pun jarang berinteraksi dengan member lain, apalagi V. karena, kegiatan kali ini Manajer Sejin pun ikut serta dan dia lebih banyak mengurus member di bandingkan aku.
Aku baru saja hendak beristirahat setelah jadwal manggung mereka berakhir. Tiba-tiba, suara ketukan pintu terdengar. Aku membuka pintu kamar hotelku dan mendapati V berdiri di depan.
“Oh, Taehyung—“
“Sera…. Aku sangat merindukanmu…” ucap V langsung menerobos masuk dan memeluk tubuhku erat.
“Yak. Taehyung-a…” Dia berjalan menuntun tubuhku jatuh diatas kasur. “Yak. Kau…”
V menengadah, memandangku penuh kerinduan. Lalu kembali mendaratkan kepalanya di dadaku “Aku sangat merindukanmu Sera…”
Aku mengusap rambutnya lembut. Tentu saja, aku juga sangat merindukan pria ini. Namun, kami tidak bisa saling bertemu seperti pasangan pada umumnya.
“Kau sangat berani yah, memasuki kamar seseorang. Yak. Lepaskan aku, aku tidak bisa bernapas, Taehyung…”
Ia tertawa lalu bangkit dari atas tubuhku, memandangku tanpa berucap kata. Aku tersenyum, lebih tepatnya salah tingkah dengan tatapan pria di depanku ini. Aku bangkit dari atas kasur, menuju jendela.
V mendekat, melingkarkan tangannya ke pinggangku, menempatkan wajah lelahnya di pundakku. “Pemandangan kota Amerika sangat indah” ucapnya.
“Benar. Orang-orang banyak yang berpesta menyambut tahun baru”
“Besok adalah ulang tahunku”
“Ah, benarkah?”
“Kau tidak tahu? Ish, dasar. Bagaimana mungkin kau melupakan ulang tahun kekasihmu” ucap V dengan nada kesal.
Aku lalu mengarahkan tubuhku padanya. “Mian, aku tidak ingat. Hehehe. Baiklah, karena tuan Kim Taehyung ini besok berulang tahun, aku sebagai pacar yang baik akan mengabulkan semua permintaanmu. Apa yang kau inginkan?”
Ia tersenyum penuh bahagia. “Hmm… apa ya...” ucapnya sambil mengusap dagunya.
Aku tersenyum, menunggu jawabannya. “Ada satu hal yang sangat ingin aku lakukan”
“Apa itu?”
“Aku ingin pergi berkencan”
“Apa?”
“Aku ingin pergi berkencan seperti pasangan-pasangan pada umumnya. Menggenggam tanganmu sambil memakan es krim kesukaanmu lalu pergi ke taman hiburan bersama dan terakhir, duduk di taman sambil melihat kembang api. Aku ingin melakukan itu, Sera”
“Tapi Taehyung itu….”
“Tapi itu mungkin akan sulit ya? karena aku tidak hidup seperti orang-orang kebanyakan. Kehidupanku selalu disorot oleh media dan kamera”
Aku terdiam.
Sebenarnya, permintaannya akan sangat mudah jika ia bukanlah seorang idola. Permintaan yang sangat mudah aku kabulkan. Tapi, dia berbeda. Dia kecintaan semua orang dan jika ia ketahuan, semuanya bisa bahaya.
“Baiklah. Kalau itu yang kau inginkan. Aku akan mengabulkannya”
“Sungguh? Ka-kau ingin pergi berkencan denganku?”
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days With My Seven Boys (END)
FanfictionSetelah menyelesaikan kuliahku di Negeri Ginseng, Korea Selatan. Aku seharusnya kembali ke Negaraku, Indonesia. Namun, aku harus menunda kepulanganku karena sebuah tawaran kerja yang terpaksa harus aku terima. Jika kamu berpikir, aku akan bekerja d...