25. 긴장한 - Gugup

1.9K 195 9
                                    

Tidak butuh waktu seminggu untuk membuat V merasa baikan. Lima hari kemudian, ia sudah menunjukkan hasil yang bagus. Maka hari ini, V dibiarkan pulang dari rumah sakit dan akan mendapatkan perawatan intensif di apartemennya.

“Lihatkan, aku sudah membaik. Aku tidak butuh waktu dua minggu atau sebulan untuk istirahat. Besok pun aku juga sudah bisa tampil lagi” ucap V padaku.

“Jangan bicara seperti itu, ikuti saja perintah dokter. Apa kau mau semakin lama vakum dan tidak bertemu ARMY-mu?” ucapku saat tengah membereskan pakaian V.

“Ah, tapi ini juga sudah sangat lama, aku juga ingin tampil di depan mereka…” ucap V merengek.

“Kau ini, tetap saja tidak mau mendengarku. Kau dibiarkan pulang bukan karena kau sudah sembuh tapi agar kau merasa nyaman dan segera membaik”

“Hhhh, baiklah. Aku mengerti”

“Oke beres, semuanya sudah siap. Ayo pulang” ucapku sembari membantu V untuk duduk di kursi rodanya.

Kami akhirnya sampai di apartemen V bersama beberapa staff yang membantu mengangkat barang-barang kami. “Apa masih ada lagi yang kau butuhkan, Sera-ssi?” ucap salah satu staff.

“Aku rasa tidak ada lagi”

“Baiklah, kalau begitu aku permisi, Taehyung-ssi, cepatlah sembuh” ucapnya menyemangati V.

“Terima kasih”

Tiba-tiba seekor anjing keluar menghampiri kami sambil menggonggong. “Oh, siapa ini?” tanyaku.

“Dia Yeontan. Anjing kesayanganku yang sudah ku anggap sebagai anakku” ucap V menjelaskan.
Aku menunduk, mengelus anak anjing itu. “Annyeong Yeontan,  tapi aku tidak pernah melihatnya sebelumnya?”

“Selama ini dia bersama keluargaku karena ia harus ke dokter, sekarang dia sudah sembuh dan aku menyuruh ibuku untuk membawanya padaku”

“Aigooo, bahkan anjing kesayanganmu pun ikutan sakit…”

“Bisa tolong berikan dia padaku?” ucap V

Aku mengambil anak anjing itu dan memberikannya pada V. “Aigooo, Tan-nie, aku sangat merindukanmu…” ucap V memeluk erat tubuh anjingnya itu.

“Baiklah kalau begitu, aku akan mengantarmu ke kamar” ucapku mendorong kursi roda V menuju kamarnya.

Aku lalu membantu V untuk berpindah dari kursi roda ke kasurnya. “Kau istirahatlah, aku akan keluar untuk belanja sebentar. Apakah ada yang ingin kau makan?”

“Hmmm, burger dan cola, hehehe” ucapya mengulas senyum kotaknya.

“Baiklah, kali ini aku akan membiarkanmu. Telefon aku jika ada apa-apa” ucapku berlalu pergi.

“Oke, baiklah”

Aku sampai di supermarket dan membeli beberapa sayuran dan juga buah-buahan. Kata Manajer Sejin, aku harus memberikan makanan sehat pada V untuk pemulihannya. Aku mengeluh saat harus mencari beberapa sayuran dan buah-buahan khusus kesukaan V yang dikirimkan perusahaan padaku, katanya V tidak boleh makan makanan sembarangan jadi aku menghabiskan berjam-jam di supermarket hanya untuk memilih bahan-bahan terbaik untuk V.

“Hhhh… Aku ini Manajernya atau istrinya sih, mengapa juga aku harus memasak untuknya. Untung saja Manajer Sejin sudah bersepakat denganku untuk menaikkan gajiku” ucapku mengeluh.

Setelah berjam-jam di dalam supermarket, aku akhirnya keluar dengan membawa beberapa kantong belanjaan, di tengah perjalanan pulang, ponselku berdering, sebuah telefon masuk dari Jin.

365 Days With My Seven Boys (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang