8. 계약서- Surat Perjanjian

2.5K 279 2
                                    

Aku sampai di perusahaan tepat jam 9 pagi. Aku langsung menuju lantai atas untuk bertemu dengan Manajer Sejin. Sesampainya aku dilantai 14, aku tidak menemukan keberadaannya. Aku jadi berbalik menuju lift untuk segera turun. Tiba - tiba, salah seorang staff administrasi memanggilku.

"Sera-ssi?" aku menoleh.

"Iya?"

"Kemarilah sebentar"

Aku lalu mengikutinya menuju salah satu bilik ruangan. Tempat dimana aku mengambil tanda pengenalku dulu.

"Ini tanda pengenalmu yang baru. Manajer-nim"

Aku tertawa kecil mendengar ia memanggilku Manajer "Terima kasih" aku pamit lalu beranjak pergi.

Aku penasaran akan apa saja yang harus ku lakukan. Yang aku tahu, seorang Manajer akan selalu berada dimana artisnya berada.

Tiba-tiba ponselku berbunyi. Sebuah pesan kakao talk masuk. "Sera-ssi, datanglah ke ruangan rapat - Manajer Sejin"

Aku langsung segera menuju tempat yang dimaksud. Di dalam ruangan, Manajer Sejin tengah duduk di salah satu kursi.

"Masuklah"

"Kita tunggu member BTS selesai latihan dulu, baru kita bicarakan semuanya"

"Baiklah Manajernim"

Setelah beberapa menit berlalu, member BTS yang baru saja selesai latihan muncul satu persatu di balik pintu rapat. Duduk memenuhi kursi-kursi kosong di dalam ruangan tersebut. Manajer Sejin pun kemudian membuka percakapan.

"Jadi beberapa hari yang lalu aku meminta bantuan kepada Ji Young-ssi untuk mengirimkan salah satu staff agar membantuku mengurus kebutuhan kalian, mengingat akhir-akhir ini aku benar-benar sibuk dan banyak kerjaan, jadi kehadiran Sera-ssi disini adalah untuk membantuku mengurus kalian untuk sementara waktu. Bagaimana, kalian tidak akan keberatan, bukan?"

Seluruh member BTS kemudian menatapku, meski kami sudah akrab selama lima bulan ini, namun, jika di tatap tujuh orang tampan ini aku juga akan gugup.

"Aku tidak akan keberatan, lagi pula Sera noona juga sudah sangat akrab dengan kami. Jadi aku merasa tidak masalah" ucap RM santai.

"Aku setuju. Sera noona adalah orang yang cepat dalam bekerja, dia pasti bisa kami andalkan" ucap Jhope mengulas senyum merekah secerah sinar matahari.

"Sera noona akan menggantikan anda, hyung?" tanya Jimin.

"Hanya untuk sementara waktu. Jadi segala kebutuhan kalian termasuk kebutuhan di dorm, semuanya akan aku serahkan ke Sera-ssi. Namun, bukan berarti aku lepas tangan. Aku masih tetap akan memantau kalian"

"Kalau Sera noona menggantikan anda, apa noona tidak akan menjadi stylist kami lagi?" tanya V.

"Tentu saja tidak, dia akan tetap menjadi stylist kalian, namun untuk saat ini, Sera-ssi, akan lebih mengutamakan kebutuhan kalian dan mengatur jadwal-jadwal kalian dulu"

Aku yang sejak tadi diam hanya mendengarkan, baru menyadari bahwa pekerjaan ini justru lebih sulit dari menjadi stylist mereka. Pantas saja, para stylist staff senior tidak ada yang mau secara sukarela membantu Manajer Sejin. Pekerjaanku akan dua kali lipat, menjadi Manajer sekaligus stylist mereka.

Ketuju member BTS mengangguk. "Kami tidak ada masalah, ini sudah beberapa kali terjadi" ucap Suga.

"Sampai kapan Sera noona akan menggantikan anda, hyung?" tanya Jimin

Benar juga. Aku bahkan lupa menanyakannya pada Manajer Sejin.

"Hm, aku tidak tahu pasti, yang jelas mungkin tidak akan lama, lagipula Sera-ssi juga staff pengganti, jadi tidak bisa menggantikanku dalam waktu yang lama"

Semua member BTS mengangguk.

"Kalau begitu, aku akan memasukkan nomor Sera-ssi, ke dalam grup pribadi kita" ucap Manajer Sejin.

"Semuanya sudah jelas, bukan? kalian istirahatlah dulu, aku mau bicara dengan Sera-ssi"

Ketujuh member BTS kemudian bangkit dari ruangan, meninggalkan aku dan Manajer Sejin.

"Yeay, Sera noona akan menjadi Manajer kami" ucap Jhope penuh canda sebelum keluar dari ruangan, membuat aku tersenyum.

"Sera-ssi, tugasmu sebagai Manajer mereka adalah memastikan anak-anak itu terpenuhi kebutuhannya. Mulai dari makanan, pakaian, kebutuhan dorm mereka dan segala kebutuhan member BTS. Kau harus selalu berkomunikasi dengan semua member. Saat member membutuhkanmu, kau harus siap siaga. Kamu tidak boleh jauh dari ponselmu karena member BTS mungkin akan selalu menghubungimu."

"Aku sudah mengirimkan beberapa hal yang harus kau ketahui tentang member BTS, nanti kau bacalah"

"Baiklah, Manajernim"

"Oh iya, satu hal lagi. Agar kamu bisa lebih dekat dengan member BTS, aku akan memberimu apartemen dekat dengan dorm mereka. Agar, jika mereka membutuhkanmu kapanpun, kamu tidak terlalu jauh"

"Apa? ap-apartemen?"

Aku kaget mendengarnya. Sebuah apartemen? Dekat dorm BTS? Seberapa megah apartemen yang akan aku tinggali? Lingkungan dorm mereka terkenal akan apartemen yang mahal dan bagus. Kalau seperti ini, aku akan dengan senang hati menjadi Manajer mereka.

"Oh, dan satu lagi. Aku juga akan memberimu mobil pribadi, untuk keperluanmu dalam mengurus mereka, kau bisa mengemudi, bukan?"

"Ap-apa? mobil?!"

Manajer Sejin tertawa ringan. "Ini adalah fasilitas yang diberikan secara gratis oleh CEO kita Sera-ssi, itulah keuntungannya menjadi seorang Manajer"

Aku tidak percaya, bahwa perusahaan ini tidak hanya memanjakan artisnya, tapi juga staffnya.

"Baiklah, ini kunci mobilmu dan ini alamat apartemen barumu. Kau punya waktu untuk mengemasi barang-barangmu. Jadi pulanglah dulu"

"Oh, ada lagi yang harus aku sampaikan. Tolong tanda tanganilah ini, kalau kau menyebarkan segala informasi tentang BTS, kami bisa menuntutmu, tapi kamu tidak akan melakukannya kan, hehe?" ucap Manajer Sejin dan memberiku selembar kertas perjanjian.

Lagi pula, aku bukan orang jahat. Aku mana mungkin menjual informasi pribadi mereka pada orang lain. Aku tidak sejahat Choi Yuri.

"Tentu saja Manajernim. Mana mungkin aku berbuat seperti itu" aku lalu menandatangi surat perjanjian itu.

"Baiklah Sera-ssi, aku serahkan semuanya kepadamu. Mohon kerja samanya " Manajer Sejin mengulurkan tangannya yang kemudian di sambut olehku.

Dengan mobil yang diberikan oleh Manajer Sejin, aku mengambil beberapa barang penting untuk dibawa ke apartemen yang akan aku tinggali. Tempatnya sangat luas dan besar. di dalamnya semuanya benar-benar lengkap. Meski aku juga punya apartemen, tapi apartemen ini sepuluh kali lipat besarnya dibandingkan apartemenku. Aku tidak henti-hentinya membulatkan mulutku saat mengitari apartemen sementaraku ini.

.

.

.

Bersambung

365 Days With My Seven Boys (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang