A-10

5.9K 1.1K 117
                                    

Rumah keluarga Lee yang saat ini menjadi tempat Renjun tinggal ternyata cukup luas walau tidak sebesar rumah utama milik Alpha pack. Tadi setelah sampai di pack mereka langsung pergi ke rumah utama. Disana Jeno menghadapkan diri dengan mengakui kesalahan yang dia lakukan juga mengenalkan Renjun agar diterima kedalam pack, jadi disinilah Renjun sekarang menjadi anggota baru Red Moon Pack dan tinggal bersama keluarga Lee.

Menurut Renjun anggota pack ini sangat baik, mereka semua menerimanya juga banyak warga yang tidak memandang sebelah mata rogue seperti dirinya ini, semua baik kecuali satu orang.

Memasuki kamar yang mulai hari ini diberikan padanya Renjun lalu meletakkan tas kain yang ia bawa dari rumah dan mengeluarkan baju dan barang penting lainnya untuk ditata di dalam lemari.

Ceklek

Suara pintu dibuka mengalihkan kegiatan yang sedang Renjun lakukan. Disana sudah terlihat Haechan yang berdiri didepan pintu dengan senyum lebar miliknya. Mungkin menurut sebagian anggota pack senyum Haechan itu manis, tapi tidak menurut Renjun.

Melihat Haechan tersenyum lebar saja sudah membuat Renjun merengut kesal, beruntung saja Renjun ini orang baru jadi ia belum menjambak Haechan tadi tapi lihat saja nanti saat mereka sudah kenal tidak akan Renjun beri ampun.
(Tolong maafkan pikiran jahat Renjun)

"Ini aku bawakan minuman, adanya susu jadi terima saja"

Haechan masuk kedalam kamar dan meletakkan gelas susu itu keatas meja lalu langsung berjalan keluar. Sebelum keluar Haechan sempat menolehkan kepala pada Renjun "Jangan lupa dihabiskan ya, aku sudah berbaik hati membantumu supaya tumbuh tinggi"

'Tahan Renjun tahan, tidak boleh marah, maklumi saja dulu' Renjun mencoba menahan emosi atas perkataan Haechan yang ringan dimulut itu. Memang benar semua orang itu baik kecuali satu, Lee Haechan. Karena Haechan itu menyebalkan.

"Oh iya pendek, aku lupa besok pagi ikut aku kepasar ya. Kita akan belanja kebutuhan sekaligus mencari apakah ada makanan yang bisa mengisi tubuh kecilmu itu supaya isinya bukan lagi hanya tulang" Puas mengatakan hal itu Haechan langsung menutup pintu dengan suara cekikikan yang masih terdengan jelas.

"Ayo tahan Renjun, ta-... DASAR LEE HAECHAN MENYEBALKAN" terserah mau dibilang tidak sopan, belum genap satu hari mereka bertemu tapi rasanya darah Renjun cepat sekali naik.

...
..
.

Pagi ini setelah mempersiapkan diri Renjun keluar kamar untuk ikut Haechan kepasar. Awalnya Renjun tidak mau ikut tapi semalaman Haechan terus saja merecokinya dengan semua omongan yang membuat Renjun mau tidak mau ikut.

Melihat sekeliling rumah tidak ada tanda-tanda kehidupan dari Haechan dimanapun. Sudah berulang kali pula Renjun panggil tidak ada sahutan sama sekali.

"Ini aneh kemana anak itu?"

Memutuskan keluar rumah Renjun disapa pemandangan Haechan yang sedang mengomeli Jeno. Eh, Jeno? Benar juga Renjun tidak melihat Jeno dirumah sejak kemarin sore.

Menyadari kalau Renjun ada disana Haechan yang tadinya masih ingin mengomeli Jeno langsung bungkam. Haechan cuma tidak mau Renjun jadi khawatir dan merasa bersalah kalau tau masalah Jeno sekarang. Begini-begini Heachan masih memikirkan Renjun.

Memang dasar Jeno itu suka sekali membuat Haechan jadi seperti ibu-ibu yang mengomeli anaknya, dan lihat apa yang dilakukan Jeno bukannya merasa bersalah, menyesal atau sebagainya tapi Jeno malah memasang wajah sumringah saat Renjun disini, sangat berbanding terbalik dengan tadi.

"Kau akan kemana?" Tanya Jeno pada Renjun

"Kita akan kepasar kau jangan ikut!" Bukan Renjun tapi Haechan yang menjawab dengan nada yang masih sebal pada kembarannya itu.

Abu-Abu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang