A-5

6.5K 1.2K 60
                                    

Suasana mencekam seakan menjadi hal biasa saat berada di ruangan ini. Tidak ada yang berani bersuara saat ketika sang Alpha ketua pack mereka berada diambang batas emosinya. Semua hanya mampu menundukkan kepala dan sesekali melihat melalui ekor mata seorang Alpha muda yang berdiri dengan tegap ditengah aula seolah mengatakan aku tidak akan gentar akan apapun.

Keadaan yang tidak juga membaik membuat ketua pack memijit pelan kepalanya benar-benar tidak habis pikir dengan pilihan putra semata wayangnya yang memilih menentang takdir dan mempertaruhkan nyawanya sendiri.

"Ku beri perintah terakhir, tinggalkan vampire itu sekarang juga Jung Jaehyun" bentak sang Alpha pack entah keberapa kali malam ini

"Ku beri jawaban yang sama ayah, tidak akan pernah. Aku mencintai Doyoung dan selamanya akan begitu"

"JUNG JAEHYUN!!! TURUTI PERKATAANKU TINGGALKAN VAMPIRE ITU DAN MENIKAHLAH DENGAN SEORANG OMEGA"

Bentakan Alpha pack yang semakin keras benar-benar membuat yang lain ingin segera meninggalkan ruangan saat ini karena feromon yang menguar antara dua Alpha itu terasa mencekik siapa saja saat ini. Tidak peduli mereka sama-sama Alpha tetap saja keadaan seperti ini sangat tidak nyaman. Sang Alpha pack sebelumnya tidak pernah marah seperti ini sampai putranya menyatakan akan menikahi seorang vampire yang jelas tidak mungkin. Seorang vampire dan warewolf?? Tidak akan pernah berhasil, tapi Jaehyun berani menentang takdir.

Sang Alpha pack sebelumnya selalu bangga dengan apapun yang Jaehyun lakukan, putra kebanggaan yang membawa nama baik pack diantara pack yang lain, tidak pernah sekalipun Jaehyun membuatnya kecewa. Tapi kali ini, sekali Jaehyun mengecewakannya seperti semua rasa menjadi campur aduk ia tidak bisa mempercayai putranya melakukan hal seperti ini.

"Baiklah kalau itu memang keputusan terakhirmu, mulai sekarang kau bukan lagi calon pemimpin pack bukan pula putraku, terserah bagaimana kau menjalani hidupmu Ayah sudah tidak peduli"

Mendengar Alpha pack, ayahnya sendiri berkata seperti itu membuat Jaehyun berusaha tetap terlihat tegar dengan menahan semua emosinya saat ini. Ia sudah mempersiapkan apapun resikonya, tapi tetap saja hatinya terguncang.

"Dihadapan semua orang saat ini aku mengumumkan bahwa Lee Jeno akan menggantikan Jaehyun menjadi calon Alpha selanjutnya" selesai mengatakan itu, Alpha pack langsung saja pergi meninggalkan aula.

Jeno yang sejak tadi hanya diam dibuat terkejut dengan keputusan sang Alpha pack yang muncul secara sepihak. Bagaimana bisa ia menggantikan Jaehyun menjadi calon ketua pack?? Jeno merasa ia tidak bisa, masih banyak Alpha lain yang lebih berpengalaman, lebih kuat, dan lebih bijak daripada Jeno diruangan ini.

Keluar dari aula, Jeno menatap ayahnya meminta bantuan untuk meyakinkan Alpha pack mengganti keputusannya. Tapi bukannya mendukung ayahnya hanya diam dan menyuruh Jeno menerima apapun yang Alpha pack katakan.

"Terima saja apa yang sudah diputuskan Jeno, besok datanglah ke pertemuan di Blue pack disana akan ada banyak Omega carilah seseorang untuk menjadi pasanganmu"

"Tapi aku tidak mau menjadi calon ketua pack, aku tidak mau mencari seorang Omega karena sebuah paksaan. Aku bukan ibu yang hanya diam dan menurut saja bahkan sampai ibu tiada"

Tuan Lee menatap tidak percaya pada Jeno yang mengungkit tentang ibunya setelah sekian lama Jeno diam. Ia tau kalau istrinya meninggal karena sebuah tanggung jawab yang semua tau akan sangat berbahaya. Ia paham kalau sejak saat itu Jeno selalu menghindari apapun perintah langsung dari Alpha pack karena itu akan mengingatkan tentang pengorbanan yang ibunya lakukan.

Keesokan harinya dengan dalih akan mengikuti perintah untuk pergi ke pertemuan di Blue Pack, Jeno menyiapkan segalanya dengan sangat rapi sampai semua mengira bahwa ia memang akan kesana. Tapi itu semua hanyalah perkiraan mereka karena kenyataannya Jeno berbalik arah dan menjauh dari kedua pack menuju arah selatan tanpa ragu. Tidak peduli berapa hari yang ia habiskan dalam perjalanan, Jeno tidak peduli karena ia tidak akan kembali bagaimanapun juga. Mungkin orang-orang di pack nya sudah sadar kalau ia tidak menghadiri pertemuan dan ayahnya sekarang sedang sibuk mencarinya dimana-mana.

Letih berlari dengan kedua kaki serigalanya, Jeno memutuskan istirahat dibawah salah satu pohon besar sampai indra penciumannya mencium bau feromon yang sangat manis sampai bisa mengusiknya.

Ingin mencari tau maka Jeno kembali melangkahkan keempat kakinya mengikuti sumber bau manis tersebut. Tidak lama berjalan Jeno melihat seekor serigala berbulu putih halus yang sedang mengendap-endap mengincar seekor rusa. Dari jauh pun Jeno tau kalau serigala itu akan gagal menangkap buruannya, maka sebelum rusa itu kabur maka Jeno lebih dulu menerjang rusa tersebut. Setelah berbalik badan Jeno malah dihadapkan dengan mata yang menatap takut padanya sebelum serigala itu yang Jeno yakini seorang Omega kabur meninggalkannya sendirian. Tidak ingin kehilangan jejak maka Jeno mengikuti si Omega dan mengukungnya. Untuk pertama kalinya dalam hidup Jeno benar-benar tertarik pada seorang Omega dan langsung menandainya.

...
..
.

"Hei Omega, kenapa sejak tadi kau terus menghindariku"

"Jangan panggil aku begitu, aku punya nama" kata Renjun dengan mata yang terus melihat kearah lain asal bukan Jeno, kejadian tadi pagi membuat sangat malu walaupun hanya ketidaksengajaan.

"Kau tidak memberi tahuku namamu, lalu aku harus memangil bagaimana?"

"Ya terserah intinya bukan hanya Omega"

"Tatap orangnya saat bicara" kata Jeno yang memegang dagu Renjun untuk bisa menatapnya.

Saling menatap tepat di kedua mata membuat Jeno dapat melihat wajah Renjun yang langsung memerah sempurna dan membuat Jeno seketika khawatir.

"Kau sakit??! Astaga wajahmu merah! Dahimu juga panas, sekarang lebih baik kau istirahat" Jeno langsung saja menarik Renjun menuju kamar yang ia tempati karena ia tidak boleh memasuki kamar orang tua Renjun.

"Aku tidak sakit, ini hanya.... panas iya cuaca sedang panas jadi wajahku memerah"

Tentu Jeno tidak bisa percaya begitu saja, ia tetap memaksa Renjun untuk beristirahat padahal Renjun sudah tidur cukup banyak sejak kemarin. Daripada beradu argumen dengan Jeno maka Renjun lebih memilih menuruti lagipula ia masih sangat malu kala melihat Alpha itu.

Keluar dari kamar, Jeno mencoba berkeliling rumah siapa tau ia menemukan barang lain yang bisa ia gunakan untuk bertahan hidup, tidak mungkin ia dan Renjun bisa hidup hanya dengan peralatan sederhana yang ada. Sibuk menelusuri tempat ia kira menjadi tempat penyimpanan barang, satu auman serigala yang padahal kata Renjun hanya ada mereka berdua terdengar sangat keras. Sangat mencurigakan membuat Jeno menjadi was-was apakah orang dari pack nya sudah berhasil menemukan Jeno secepat ini?

Memastikan sebelumnya bahwa Renjun sudah tertidur, Jeno langsung pergi kearah suara. Kalau benar itu mereka maka Jeno akan menyuruh mereka pergi kalau mereka tetap memaksa maka Jeno akan menggunakan cara kasar.

Melihat seekor serigala berbulu hitam didepan mata Jeno sudah tau siapa, pantas saja ia merasa tidak asing.

"Mark Lee"

"Akhirnya kutemukan juga kau, Lee Jeno"




Bersambung....

Abu-Abu chapter 5 sudah update....
Terimakasih sudah membaca cerita ini, kalau suka jangan lupa tinggalkan votenya ya...






Abu-Abu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang