Lucas sudah berulang kali mencoba menangkap hewan buruan tidak satupun baik hewan kecil atau besar dapat ia tangkap. Lucas mulai merasa aneh tidak mungkin kemampuannya sebagai salah satu Alpha terbaik dari Blue pack dapat hilang semudah itu.
Pertama Lucas sudah mengincar seekor rusa jantan besar tapi baru mendekat rusa itu kabur. Mencoba lagi kabur lagi, ia mulai menyerah karena para rusa itu semakin hilang dari peredaran. Kedua ia mencoba menangkap kambing atau domba kejadiannya juga sama. Seekor kelinci pun tidak juga terlihat seolah-olah ada bahaya yang membuat mereka takut untuk keluar dari sarang.
Melihat semua keanehan ini perasaan Lucas jadi tidak karuan, ia terus saja teringat tentang Renjun membuatnya jadi semakin resah. Sebenarnya dari awal Lucas tidak ingin meninggalkan Renjun sendirian, saat berburu pun ia tidak bisa fokus tapi tidak mungkin baginya kembali tanpa ada satu buruan itu bisa membuat malu harga diri seorang Alpha.
Tapi untuk sekarang masa bodoh dengan malu, firasatnya tentang Renjun semakin lama semakin buruk. Jiwa Alpha nya juga sudah meminta ia kembali sejak tadi. Tanpa membuang waktu lagi Lucas langsung memutar arah kembali ketempat awal ia meninggalkan Renjun sendirian.
Sesampainya disana Lucas langsung pias dengan tidak adanya Renjun sama sekali dan hanya meninggalkan ceceran darah yang langsung membuatnya semakin berpikiran buruk.
"Tidak-tidak, tidak mungkin mereka membawa Renjun. Tenangkan dirimu Lucas sekarang ayo kita periksa didalam pack, iya ayo kesana" Berbagai macam sugesti Lucas ucapkan untuk membuat dirinya sendiri tenang namun seolah percuma gemetar yang melanda tubuhnya tidak mau hilang dan hanya semakin parah.
...
..
.'Jeno'
'Jeno tolong aku'
'Jeno aku takut'
'Hiks Jeno'
Lantunan kalimat masuk kedalam pikiran Jeno. Yang jelas ini bukan lantunan yang indah malah lantunan buruk. Pertama kali suara Renjun terdengar Jeno sempat terkejut dan mengira ia mengigau. Tapi saat suara Renjun berubah menjadi tangisan juga permintaan tolong, Jeno langsung panik dan melakukan shifting berlari mengikuti samar-samar feromon Renjun yang semakin lama mulai menghilang.
Beberapa kali Jeno kebingungan menentukan bau foromon Renjun yang samar, seolah bau Renjun menyebar hampir diseluruh kawasan Pack. Menyusuri hampir semua kawasan Jeno terpaku pada arah hutan bagian barat insting menyuruh Jeno mencari disana.
"Bau jeruk ini?! Kalau Alpha itu bersamanya kenapa Renjun meminta tolong? Jangan-jangan Alpha itu penipu!" Setiap melangkah bau manis vanila samar milik Renjun bercampur dengan feromon citrus kuat.
"DOYOUNG HYUNG!" Jeno langsung merubah wujud kembali menjadi manusia saat melihat Doyoung terbaring sekarat dengan belati perak yang tertancap dibagian jantungnya.
"Hyung?! Doyoung hyung?! apa yang terjadi?! Siapa yang melakukan hal ini?"
Tangan lemah Doyoung menarik penlan tangan Jeno dan nariknya untuk mendekat
"R-ren-jun me-mereka mem-bawanya"
Kesadaran Doyoung langsung menghilang setelah mengatakan itu. Doyoung berhasil memberi tau Jeno, entah ia langsung mati atau selamat Doyoung tidak peduli sekarang."Mereka? Mereka siapa?" Gumam Jeno pada dirinya sendiri
"Hyung? Hyung!" Jeno melepas mantel bulu miliknya menyelimuti tubuh Doyoung dan menggendong Doyoung dipunggung
Sejak memasuki kawasan pack Jeno langsung mengeluarkan feromon untuk menutupi bau vampire Doyoung dan tidak menimbulkan kecurigaan anggota pack lainnya. Bergerak cepat juga hati-hati Jeno bergegas menuju rumah Kun untuk meminta bantuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abu-Abu
WerewolfRenjun omega yang hidup selama 20 tahun tanpa adanya hubungan dengan dunia luar dihadapkan dengan keterkejutan ketika melihat seekor serigala abu-abu yang ada didepan matanya