Sudah seminggu lebih heat yang katanya akan datang tidak juga muncul. Jujur saja pekerjaan Renjun selama dirumah Kun hanya membantu Kun menumbuk daun obat-obatan. Kalau begini terus lama-lama nanti Renjun merasa ia bisa menjadi seorang tabib karena sudah hampir hafal semua jenis tanaman obat yang Kun bawa setiap hari. Lagipula tidak ada kegiatan berarti lagi yang bisa Renjun lakukan, mau membuat makanan tetapi Renjun tidak bisa memasak, mau membersihkan rumah tapi setiap ia bangun tidur Kun sudah membersihkan seluruh rumah padahal Renjun sudah mencoba bangun sepagi yang ia bisa tetap saja Kun bangun lebih dulu.
Menunggu Jeno juga percuma saja, sejak tempo hari Jeno datang kesana sejak itu pula ia tidak pernah datang lagi. Renjun juga merasa pipinya sudah semakin menggembul karena Kun yang selalu menyodorinya berbagai jenis makanan. Maunya menolak tapi kok tidak enak karena Renjun sekarang tinggal menumpang.
"Kun ge, ini ramuan obatnya ditaruh dimana?" Tanya Renjun setelah menumbuk obat entah untuk keberapa kalinya hari ini
"Taruh dilemari kayu yang ada tulisannya salep gatal" jawab Kun yang masih fokus meracik tanaman mana saja yang cocok untuk dijadikan obat
Menuruti perkataan Kun, Renjun langsung saja menuju ruang kerja yang biasa Kun gunakan untuk menyimpan berbagia jenis obat. Walaupun pada dasarnya seorang warewolf itu cepat melakukan regenerasi saat terluka tapi tetap saja obat biasa juga diperlukan, contohnya obat gatal ini mana ada regenerasi untuk menyembuhkan gatal.
Selesai menyelesaikan tugasnya Renjun masih belum ingin kembali, ia lebih memilih melihat sekitar yang juga dipenuhi berbagai jenis buku. Sudah lama sebenarnya Renjun tertarik tapi baru kali ini ia memperhatikannya secara langsung. Tidak heran memang kalau Renjun menemui banyak buku tentang pengobatan karena pekerjaan Kun sendiri adalah seorang tabib, tapi diantara buku tua itu Renjun menemukan satu buku yang menarik.
'Huang Family' Buku dengan sampul coklat yang sudah hampir memudah itu menyita penuh semua perhatian Renjun. Karena Huang adalah nama keluarga Renjun, jadi buku ini tentang keluarganya?
...
Kun yang merasa Renjun tidak juga kembali merasa aneh, ditambah dengan bau samar vanila yang semakin lama semakin kuat membuat Kun menjadi was-was. Demi memastikannya Kun memilih menghampiri Renjun langsung, tapi bau vanila yang kian menusuk benar-benar mengganggu penciuman Kun.
"Ini gila, aku yang seorang beta saja bisa tidak tahan dengan bau foromonnya bagaimana dengan para Alpha, eh Alpha?"
Dengan panik Kun langsung saja meraih botol berukuran sedang yang didalamnya terdapat bubuk yang terkandung sedikit campuran bunga wolfsbane. Biasanya Kun jarang menggunakan bubuk ini karena ini hanya digunakan saat keadaan darurat. Dan benar saja saat keluar rumah sudah ada sedikitnya 10 Alpha yang menatap kerumah Kun dengan selidik juga banyak yang mulai mendekat. Tanpa membuang banyak waktu lagi Kun langsung menyebarkan semua bubuk tadi kesekitar rumah, efek dari bubuk ini tidak akan terlalu parah karena memang hanya ada sekitar 2% sari bunga wolfsbane, tapi sudah dapat melumpuhkan sistem saraf para warewolf yang akan mendekati rumah dan menerkam Renjun.
Karena keadaaan yang dirasa sudah dapat dikendalikan Kun langsung melakukan shif kebentuk serigalanya untuk mencari keberadaan Jeno yang entah ada dimana sekarang.
...
..
.Suara deburan angin dan air laut terdengar sangat jelas dari pos jaga yang ada diwilayah timur. Tadinya Jeno dengan semangat ikut Mark untuk berjaga disana bahkan menolak ajakan Jaehyun untuk pergi ke selatan dengan alasan berjaga walau Jeno tau itu hanya alasan yang digunakan untuk mencari Doyoung karena Doyoung sering berada di hutan selatan. Tapi melihat dari kondisi sekarang Jeno menyesal sudah menolak Jaehyun tadi, karena demi apapun mata Jeno sudah panas melihat pemandangan saudaranya yang menempel pada Mark dan tidak mau lepas.
"Kau ini kenapa pergi kemari, pulang saja sana ini tempat patroli bukan tempat untuk mesra-mesraan"
"Dasar, bilang saja iri. Aku sudah lama tidak bersama Mark hyung karena ia pergi tugas mencari anak hilang belum lagi aku juga ingin balas dendam padamu karena kejadian dipasar waktu itu"
"Tapi tidak disini juga, nanti setelah selesai tugas kan bisa" Jeno tidak habis fikir kalau Haechan akan menyusul mereka padahal tadi Haechan masih terlihat bersantai dirumah
"Terserahku mau disini apa dirumah, apa dimanapun itu urusanku dan Mark hyung" Jawab Haechan tidak mau kalah
"Kau pikir hanya ada kalian berdua disini, apa matamu yang besar itu sudah tidak berfungsi lagi hah?! Kalau kalian cuma berdua terserah mau melakukan apapun tapi ini masih ada orang lain" Jelas Jeno tidak terima dengan perkataan Haechan barusan yang sangat menyebalkan
Kalau diperhatikan sudah pasti terlihat kilatan petir yang terhubung antara Jeno juga Haechan sekarang. Mark juga yang tidak berniat melerai mereka, ia sudah hafal betul bagaimana perangai dua saudara Lee ini. Kalau Mark pisahkan pun yang ada ia malah akan jadi kambing hitam dan jadi serba salah, jadi biarkan saja mereka berbuat sesukanya.
Dari kejauhan Mark melihat seekor serigala coklat yang berlari cepat menuju kearah mereka. Reflek Mark langsung bangun dan menyebabkan pertengkaran dua saudara Lee berhenti seketika.
Serigala coklat tadi sudah shifting menjadi Kun yang bernafas dengan terengah-engah.
"Jeno... Renjun dia-" belum juga selesai Jeno sudah lebih dulu melesat pergi, tidak sopan memang terlebih lagi Kun lebih tua dari Jeno."JENO KETIKA DIRUMAHKU NANTI TUTUP HIDUNGMU" teriak Kun pada Jeno yang mulai terlihat samar-samar
"Dia dengarkan apa yang aku ucapkan?" Tanya Kun entah pada siapa yang dibalas dengan gelengan tanda tidak tahu oleh Mark dan Haechan.
...
..
.Sesampainya dirumah Kun, Jeno dapat melihat banyak Alpha yang terbaring lemas bahkan ada yang sudah pingsan. Jeno sebenarnya heran tapi berhubung Renjun lebih penting jadi Jeno langsung saja mencoba mendekat. Baru saja melangkah bau bunga yang menyengat membuat saraf-saraf Jeno seakan tidak berfungsi. Langkah yang Jeno ambil seakan tidak dapat membawanya mendekat sedikitpun.
"Tidak bisa begini Jeno, kau harus kuat Renjun disana membutuhkanmu" dengan tekat yang kuat Jeno akhirnya bisa sampai kedalam rumah. Mengikuti bau feromon yang menyebar seisi rumah Jeno menemukan Renjun yang meringkuk lemah diatas lantai.
"Renjun!! Bertahanlah ini aku"
"A-alpha..sakit" jiwa Renjun sudah dikuasai sepenuhnya oleh jiwa omeganya. Heat pertamanya ternyata sangat menyakitkan membuat Renjun bisa kapan saja kehilangan kesadaran dan melukai dirinya sendiri.
Jeno langsung saja mengangkat Renjun menuju kamar yang ia lihat pertama kali. Jeno membaringkan Renjun perlahan, sungguh Jeno sangat tidak tega melihat Renjun yang kesakitan seperti ini. Mencium Renjun pelan Jeno harap dapat mengurangi rasa sakitnya.
Disetiap ciuman yang Jeno berikan akan Renjun balas dengan ciuman agresif acak-acakkan, membuat hawa yang tadinya panas menjadi semakin panas seiring dengan Jeno yang mulai terbawa suasana. Tangan nakal Jeno sudah pergi bergerilya membuat lenguhan Renjun terdengar semakin keras.
"Renjun aku harap tahan rasa sakitnya sebentar" bersamaan dengan itu Jeno menancapkan gigitan di tengkuk Renjun menandakan bahwa mereka berdua sudah terikat sebagai mate yang akan saling berbagi perasaan.
Bersambung....
Sekilas spoiler :
"Apa benar Renjun masih hidup? Kau yakin?""Renjun tunggu aku datang"
"Kali ini kau pasti tidak akan berhasil, dendammu itu tidak beralasan! Kau pikir ia akan senang dengan apa yang kau perbuat?"
Halooo....
Setelah satu purnama Abu-Abu chapter 12 akhirnya update. Apakah masih ada yang nunggu cerita ini????
Buat besok yang ada latihan ujian semangat!!!!
Oiya kalau suka jangan lupa ya klik votenya.....
Terimakasih.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Abu-Abu
WerewolfRenjun omega yang hidup selama 20 tahun tanpa adanya hubungan dengan dunia luar dihadapkan dengan keterkejutan ketika melihat seekor serigala abu-abu yang ada didepan matanya