A-15

5.3K 940 57
                                    

Renjun nyaris tidak bisa tidur semalaman karena Haechan juga Jaemin yang terus saja bertanya hal-hal tentang mating. Serius saja dua omega itu seperti tidak punya kerjaan lain selain mengganggu Renjun. Kalau tidak Renjun jawab keduanya tidak mau pergi giliran dijawab digoda setengah mati, serba salah jadinya kan. Padahal keduanya sudah punya mate masing-masing kenapa pula ingin tau, kan bisa langsung praktek dengan matenya. Kadang Renjun heran apa sudah benar keputusannya ikut Jeno pulang, karena ketika disini ia kenal orang baru walaupun sedikit tidak waras.

Sedang asik membersihkan kamar, Jeno datang tidak mengatakan apapun tapi hanya diam menyenderkan bahu pada pintu sembari tersenyum manis menatap Renjun yang masih melipat selimut.

"Apa?" Tentu Renjun sudah sadar ada Jeno sejak tadi, menunggu Jeno bicara tapi orangnya diam saja malah sibuk senyum-senyum sendiri

"Ayo ikut aku, akan aku tunjukkan sesuatu" 

...

Jeno mengajak Renjun pergi menyusuri kawasan pack mulai dari pasar yang waktu itu, rumah-rumah anggota pack, juga pusat pack dimana disana ada satu batu besar dengan berbagai ukiran yang tidak Renjun pahami artinya apa.

Jeno menggenggam tangan Renjun dan menariknya kamana saja kaki Alpha itu melangkah. Katanya ingin menunjukkan sesuatu tapi itu cuma akal bulus Alpha satu ini untuk mengajak Omeganya jalan-jalan sekaligus pamer kalau ia sekarang sudah punya mate dan bukan lagi kakak yang dilompati adiknya karena Haechan punya mate lebih dulu. Memang sih teman-teman nya semua hanya bercanda tapi terkadang terasa menyebalkan mengingat waktu itu diantara mereka hanya Jeno  yang belum punya mate.

Meninggalkan area pusat pack, Jeno membawa Renjun menuju tempat pelatihan para warewolf muda. Dimana semua warewolf yang sudah berusia 6 tahun akan datang kemari untuk belajar juga berlatih.

"Ayo semuanya duduk yang rapi" teriak para pelatih atau yang biasanya dipanggil kapten

"Mereka lucu ya" Renjun menatap berbinar kearah kapten yang kesusahan karena ada banyak anak-anak yang sulit diatur untuk duduk dan masih sibuk bermain satu sama lain.

"Anak-anak itu akan dilatih untuk bisa melakukan shifting menjadi wolf, pada usia mereka tidak sulit untuk membayangkan kalau mereka bisa menjadi serigala. Cukup tutup matamu lalu berandai kalau aku bisa berubah dan jadilah, itu lihatkan mereka sudah ada yang berubah" Jeno menjelaskan bagaimana proses pengajaran yang ia terima waktu kecil dulu pada Renjun yang terlihat sangat tertarik

"Ada Minhyung hyung juga disana sedang menggendong Jisung. Itu apa yang sedang mereka lakukan?"

Jeno mengalihkan pandangan pada objek yang Renjun maksud. Disana anak yang berusia 11 tahun saling berpegangan tangan membentuk satu lingkaran besar dengan Minhyung sebagai kapten yang membimbing mereka dengan Jisung yang tidak mau lepas dari ayahnya.

Telepati. Untuk memanggil jiwa warewolf yang ada didalam diri untuk dianjak berkomunikasi, caranya hanya saling menggenggam tangan dan membayangkan wujud wolf mereka masing-masing agar bisa saling berkomunikasi.

"Mereka melakukan telepati, waktu itu aku berjanji akan mengajarimu kan? Kalau begitu ayo kita coba juga"

Menarik Renjun untuk duduk saling berhadapan Jeno menggenggam kedua tangan Renjun dan memintanya untuk membayangkan wujud wolf miliknya. Dibayangan Renjun mulai terlihat seekor wolf dengan warna bulu putih sedang tengkurap namun mata yang fokus menatap kearahnya. Renjun tau kalau itu wolf milikinya, lalu setelah ini apa yang harus ia lakukan? Jeno tidak mengatakan apapun selain membayangkan. Dengan inisiatif Renjun berjalan perlahan menghampiri wolf nya yang hanya diam, tangan nya menyentuh bulu halus yang ada dikepala wolf nya.

Abu-Abu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang